Jumat, 21 Desember 2018

Contoh Laporan KKN Individu


LAPORAN  INDIVIDU
KULIAH KERJA NYATA (KKN) LOKASI TAHAP II
DESA JERUKGULUNG  KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK

Disusun Oleh:
Abdul Aziz 1401415322 / Pendidikan Guru Sekolah Dasar




UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lokasi tahun 2018 di Desa Jerukgulung Kecamatan Dempet Kabupaten Demak dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang,
2.      Drs. H. M. Natsir, Bupati Kabupaten Demak,
3.      Prof. Dr. Totok Sumaryanto F, M.Pd, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Semarang,
4.      Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd, Kepala Pusat Pengembangan KKN Universitas Negeri Semarang
5.      Dr. Ali Masyhar, S.H., M.H, Dosen Pembimbing Lapangan,
6.      Bapak Muh Supyan, Kepala Desa Jerukgulung Kecamatan Dempet Kabupaten Demak
7.      Segenap perangkat Desa Jerukgulung yang telah memberikan informasi kepada mahasiswa KKN
8.      Seluruh warga masyarakat Desa Jerukgulung Kecamatan Dempet Kabupaten Demak yang telah membantu dalam pelaksanaan program kami.
9.      Semua pihak yang tidak tersebutkan dan telah membantu terlaksananya KKN sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar
Penulis menyadari bahwa laporan KKN ini masih banyak kekurangan.. Oleh karena itu, masukan berupa saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan di masa mendatang.

Demak, 14 Oktober 2018
TIM KKN UNNES
DESA JERUKGULUNG 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan akademik perguruan tinggi yang dimanifestasikan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Melalui pengabdian, mashasiswa tidak hanya memperoleh teori dan ilmu dari kegiatan perkuliahan, tetapi juga diharuskan mampu dan mau mengabdi kepada masyarakat melalui kegiatan KKN demi kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.
Kompetensi mahasiswa tidak hanya dibentuk melalui kegiatan belajar di kampus, tetapi juga di luar kampus yaitu di lingkungan masyarakat. Untuk mempraktekkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh aktivis akademika, maka diperlukan media yang mendukung. Media yang diperlukan yaitu salah satunya dengan adanya program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah media yang efektif dan edukatif. Mahasiswa diterjunkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan sehingga mereka terlibat langsung dalam kehidupan masyarakat dengan berbagai permasalahan yang ada.
Universitas Negeri Semarang (Unnes) menerjunkan mahasiswa baik jurusan kependidikan maupun nonkependidikan untuk mengabdikan diri dalam masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).  Salah satu daerah mitra Unnes yang menjadi tempat KKN mahasiswa adalah Desa Jerukgulung, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak. Desa Jerukgulung memiliki banyak potensi. Namun, Desa Jerukgulung juga memiliki permasalahan-permasalahan salah satunya yaitu rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.
Jerukgulung merupakan salah satu desa di Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak. Desa Jerukgulung memiliki jumlah penduduk 4.044 jiwa. Desa Jerukgulung dapat lebih dikembangkan lagi dari aspek pendidikan. Melihat pendidikan di Desa Jerukgulung seperti halnya di daerah lain dimana meskipun sudah tersedianya lembaga pendidikan, tetapi masih dibutuhkan pengembangan kualitas pendidikan.
Desa Jerukgulung merupakan desa yang hampir semua anak-anak memiliki kebiasaan mengaji, namun ketika kami survei di tempat mengaji, ditemukan bawasannya ustadz yang mengajar mengaji kesulitan dalam membagi anak-anak dalam belajar mengaji. Selain mengaji kami juga belum menemukan adanya tempat untuk mewadahi anak-anak sebagai tempat berkumpul untuk membantu mangajarkan ilmu pendidikan serta membantu mengerjakan pekerjaan rumah (PR) anak-anak di desa Jerukgulung. Oleh karena itu, dengan adanya permasalahan-permasalahan di bidang pendidikan baik pendidikan ilmu pengetahuan maupun agama, perlu adanya program-program yang dapat mengatasinya. Selain itu, meskipun telah tersedianya lembaga pendidikan, namun peningkatan kualitas pendidikan perlu ditingkatkan. Biasanya siswa hanya belajar saat jam sekolah dimulai, namun setelah jam sekolah berakhir mereka akan merasa malas untuk melanjutkan belajarnya di rumah.
Berdasarkan latar belakang masalah-masalah pendidikan di desa Jerukgulung tersebut, pelu dikembangkan potensi-potensi yang ada dan solusi-solusi agar dapat memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu, tim KKN Lokasi desa Jerukgulung tahun 2018 membuat program kerja “Jerukgulung Mengaji dan Bimbingan Belajar” yang merupakan program pendidikan, baik pendidikan ilmu pengetahuan ataupun agama untuk anak-anak di desa Jerukgulung.




B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi Desa Jerukgulung Kecamatan Dempet Kabupaten Demak,  maka rumusan masalah tersebut adalah:
1.      Bagaimana Pelaksanaan program bimbingan belajar untuk anak-anak di desa Jerukgulung?
2.      Bagaimana Pelaksanaan program jerukgulung mengaji untuk anak-anak di desa Jerukgulung?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pelaksanaan program bimbingan belajar untuk anak-anak di desa Jerukgulung.
2.      Mengetahui pelaksanaan program jerukgulung mengaji untuk anak-anak di desa Jerukgulung.

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Obsevasi
Metode pendekatan sosial yang kami lakukan terhadap masyarakat desa Jerukgulung adalah sebagai berikut :
1.      Observasi
Pendekatan observasi yang dimaksud adalah berupa pendekatan yang dilakukan dengan cara pembelajaran langsung di lingkungan desa Jerukgulung, baik di rumah-rumah warga, tempat mengaji, mushola dan masjid..
2.      Wawancara Langsung
Pendekatan dengan wawancara yang dimaksud adalah berupa pendekatan yang dilakukan dengan cara tanya-jawab dengan para perangkat desa, pak ustadz, guru SD, dan tokoh masyarakat. Selain itu kami juga melakukan interaksi langsung dengan warga masyarakat desa, sehingga kita bisa mengetahui secara langsung kondisi pendidikan anak.

B.     Luaran
Pada bidang pendidikan kedepannya diharapkan siswa maupun masyarakat di Desa Jerukgulung mampu mengembangkan diri baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan program kerja yang telah dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan di Desa Jerukgulung misalnya bimbingan belajar dan mengaji, Pendampingan ekstrakurikuler dan lain sebagainya.






C.    Pelaksanaan Kegiatan
1.      Bimbingan Belajar untuk Anak-anak di Desa Jerukgulung.
Deskripsi Kegiatan : Pendampingan belajar siswa dalam mamahami pelajaran baik yang sudah maupun yang belum diberikan di sekolah.
Peserta : Siswa SD  Kelas I- VI
Waktu : Setiap Hari Selasa, Rabu, dan Kamis
Tempat : Rumah Pak Kepala (Dusun Jerukgulung), Sekretaris Desa (Dusun Maguan), dan Rumah Warga (Dusun Genting).
Penanggungjawab : Abdul Aziz
Anggaran Dana : Rp 0,-                              
2.      Jerukgulung Mengaji
Deskripsi Kegiatan : Pendampingan belajar mengaji/membaca Al Qur’an bagi anak-anak di Desa Jerukgulung.
Peserta : anak-anak desa Jerukgulung, usia TK dan SD
Waktu : Setiap Hari Minggu dan Senin
Tempat : Rumah Pak Ustadz Musta’in dan Pak Ustadz Arif
Penanggungjawab : Abdul Aziz
Anggaran Dana : Rp 0,-











Pertama-tama tim KKN Unnes melakukan survey ke Desa Jerukgulung untuk mengetahui lembaga pendidikan apa saja yang terdapat di desa Jerukgulung serta mencari permasalahan yang dihadapi oleh siswa-siswi di sekolah tersebut. Berdasarkan penuturan bapak Kepala Desa dan salah seorang guru bahwa anak-anak masih belum ada bimbingan belajar dari orang tua karena sebagian besar orang tua siswa kurang peduli terhadap pendampingan belajar anak-anak mereka dan ada yang bekerja di luar kota bahkan ada yang bekerja sampai ke luar negeri.
Sedangkan mereka tinggal di rumah hanya dengan nenek atau kakek ataupun sanak keluarga yang lainnya. Selain permasalahan bimbingan belajar, Kepala Desa juga menyampaikan bahwasannya di desa Jerukgulung hampir keseluruhan anak-anaknya ketika ba’da maghrib langsung pergi mengaji ke rumah ustadz-ustadz yang ada di desa jerukgulung, sedangkan jumlah anak-anak desa jerukgulung sangat banyak, sehingga perlu adanya bantuan kepada pak ustadz untuk membantu membimbing mengaji/membaca Al Qur’an.
Berdasarkan masalah itu, tim KKN Unnes membuat program bimbingan belajar dan jerukgulung mengaji. Berhubung Desa Merak terdiri dari 3 dusun maka untuk pelaksanaannya kami bagi menjadi 3 posko belajar yakni yang pertama di Dusun Maguan bertempat di rumah sekertaris desa, Dusun Genting bertempat di rumah warga dan Dusun jerukgulung bertempat di rumah Kepala Desa (Posko KKN desa Jerukgulung).
Tim KKN Unnes memberi semangat dan motivasi kepada anak-anak selama mengikuti bimbingan belajar dan mengaji. Harapan kami adalah anak-anak tetap belajar tanpa kami bimbing sehingga anak-anak bisa belajar secara mandiri dan bisa meningkatkan prestasinya. Kendala yang kami hadapi adalah tingkah laku anak-anak yang sulit diatur ketika belajar sehingga merugikan dirinya sendiri dan mengganggu teman-temannya. Anak-anak yang mengikuti bimbingan belajar dibagi per kelompok sesuai dengan tingkatan sekolah dan kelasnya.
Materi pembahasan bimbingan belajar disesuaikan dengan peraturan sekolah masing-masing. Ketika ada PR (Pekerjaan Rumah) maka kami mengutamakan anak-anak untuk mengerjakan PR terlebih dahulu. Jika tidak ada PR maka anak-anak kami ajak belajar materi selanjutnya. Sedangkan untuk mengaji di kelompokkan sesuai jeni kelamin, dan setiap mahasiswa membimbing 3-5 anak.



PENUTUP
A.    Simpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pegabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat serta merupakan proses pendewasaan dan pemandirian secara systematis bagi mahasiswa agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab.
Desa Jerukgulung merupakan desa yang sedang berkembang. Sejalan dengan perkembangan pembangunan Indonesia. Masyarakat desa Jerukgulung dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan telah banyak melakukan pembangunan baik dalam bidang fisik maupun non fisik, dengan memanfaatkan dan mengembangkan potensi-potensi dasar serta SDM yang cukup baik yang dimiliki oleh masyarakat. Perkembangan di desa Jerukgulung ini terjadi dalam beberapa bidang yang meliputi bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan,lingkungan dan infrasruktur.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Tim KKN Unnes 2018 terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Jerukgulung. Adapun masalah yang dihadapi dalam pendidikan adalah:
a.       Masih kurangnya bimbingan / pendampingan belajar dan mengaji oleh orang tua / wali murid dikarenakan sebagian besar dari mereka memiliki kesibukan bekerja dan rendahnya tingkat pendidikan orang tua, namun di sisi lain minat belajar dari siswa sendiri tergolong tinggi;
b.      Masih sulitnya kemampuan untuk membaca, menulis, dan berhitung;
c.       Kurangnya pelatihan motorik pada anak usia dini.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut maka disusunlah program kerja KKN Unnes Desa Merak tahun 2018 yang sekaligus bertujuan untuk menangani permasalahan pendidikan di desa tersebut yaitu Bimbingan Belajar dan Jerukgulung Mengaji.
B.     Saran
1.      Bagi Mahasiswa KKN Selanjutnya,
a.       Mahasiswa KKN selanjutnya dapat mengembangkan program bimbingan belajar dan mengaji yang telah dilaksanakan oleh Tim KKN sebelumnya
b.      Tim KKN selanjutnya dapat membuat program kerja yang lebih baik lagi dan mampu membangun desa Jerukgulung untuk berkembang.

2.      Bagi Masyarakat Desa Jerukgulung
a.       Perhatian masyarakat khususnya para orang tua terhadap perkembangan belajar anak perlu diperhatikan agar kualitas belajar dan mengaji anak dapat meningkat.
b.      Masyarakat dapat menindaklanjuti program kerja yang telah dilaksanakan oleh Tim KKN Unnes 2018.

3.      Bagi Pemerintah
a.       Pemerintah dapat memberikan bantuan dalam bentuk  penambahan fasilitas penunjang KBM dengan optimal.
b.      Pemerintah dapat mendirikan saung belajar sebagai sarana atau wadah anak-anak untuk belajar dan mengaji dengan fasilitas buku-buku pendidikan dan agama.



LAMPIRAN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Motivasi Kisah Pribadi

Perjuangan Seorang “Kuli Bangunan untuk Kuliah” Berdasarkan kisah nyata pribadi Oleh : Abdul Aziz Saya tidak pernah menyangka sa...