UJIAN TENGAH SEMESTER PIP ( PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN)
Nama : Abdul Aziz
NIM : 1401415322
Rombel : 2D
Soal!
1.
Jelaskan
pendapat anda, sebagai makhluk monodualisme mengapa manusia disebut sebagai
makhluk pribadi?
2.
Apa
yang anda ketahui tentang pembiasaan yang ada dalam kehidupan manusia?
Jelaskan!
3.
Bagaimana
pendapat anda tentang pendidikan sebagai ilmu yang sistematis? Jelaskan!
4.
Mengapa
diperlukan pergaulan dalam sistem pendidikan di Indonesia? Jelaskan!
5.
Jelaskan
pendapat anda tentang pelaksanaan pendidikan di Indonesia dalam tinjauan
sosiologis? Jelaskan!
Jawab:
1.
Manusia
sebagai makhluk monodualisme artinya manusia mempunyai dua kedudukan yaitu
sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial, artinya:
Ø Manusia sebagai makhluk yang memiliki raga
& jiwa yang merupakan suatu kesatuan.
Ø Manusia sebagai makhluk hidup individu &
sosial, artinya walaupun manusia makhluk individu namun tidak pernah bisa hidup
sendiri, melainkan harus hidup berkelompok dan saling membutuhkan antara
manusia satu dengan manusia lain.
Ø Manusia sebagai makhluk pribadi & makhluk
tuhan. Artinya makhluk Tuhan yang maha Esa yang paling sempurna.
Sehingga mengapa manusia disebut sebagai
makhluk pribadi karena walaupun manusia harus hidup berkelompok, tetapi manusia
memiliki hak dan kewajiban sebagai makhluk pribadi yaitu, hak untuk hidup, hak
untuk kebebasan dan hak milik. Kemudian yang terpenting atas hak pribadinya
terhadap Tuhannya yang telah menciptakan yaitu untuk menyembah dan beribadah
sesuai agama dan keyakinan masing-masing.
2.
Pembiasaan
merupakan proses pembentukkan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan
bersifat otomatis melalui proses pemelajaran yang berulang-ulang. Jadi
pembiasaan yang ada dalam kehidupan manusia
merupakan proses pembentukkan sikap dan perilaku manusia dalam
kehidupannya sehari-hari yang berlangsung melalui proses pembelajaran yang
berulang-ulang secara otomatis dan ketika dilakukkan berulang-ulang terus
menerus maka akan menjadi perilaku yang menetap yang dilakukkan oleh manusia.
Proses
pembiasaan sebenarnya berintikan pengulangan, artinya yang dibiasakan itu
adalah sesuatu yang dilakukan berulang-ulang dan akhirnya menjadi kebiasaan.
Seperti
contohnya: ketika anak diajarkan bangun tidur langsung mandi, maka jika anak
melakukan hal tersebut secara terus menerus dan konsisten, maka hal tersebut
akan menjadi kebiasaan dan anak akan secara otomatis ketika bangun tidur akan
mandi.
3.
Pendidikan sebagai ilmu yang sistematis juga
disebut ilmu pendidikan teoritis, adalah ilmu pendidikan yang menguraikan
masalah teori-teori yang digunakan sebagai landasan melaksanakan pendidikan.
Jadi ilmu pendidikan teoritis merupakan konsep-konsep tentang teori yang
digunakan sebagai landasan dalam melaksanakan pendidikan.
4.
Karena manusia
disamping menjadi mahluk individu juga mahluk sosial maka manusia itu dalam
masyarakat selalu bergaul dengan masyarakat lain dalam lingkungan masyarakat.
Salah satu tujuan pendidikan adalah pendidik dapat membimbing anak
agar kelak hidup dapat serasi dengan masyarakat. Jadi membekali kemampuan anak
didik dengan pergaulan agar anak itu kelak dapat dengan mudah menyesuaikan
dirinya dengan masyarakat lingkungannya. Hal ini perlu disadari bahwa hidup di
dalam masyarakat itu tidak mudah, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya;
Ø Di
dalam masyarakat terdapat tata kehidupan yang beraneka ragam. Tata dalam
masyarakat itu dibagi menjadi 3 yaitu norma yuridis, moral dan tradisional.
Dengan adanya norma itu, diharapkan anak-anak dapat menerima norma itu dengan
suka rela dan sanggup melaksanakan norma-norma itu.
Ø Kepentingan
antara individu berbeda. Dengan adanya perbedaan kepentingan itu dimungkinkan adanya
tabrakan antara kepentingan individu yang satu dengan individu yang lain
sehingga kepentingan itu tidak bertabrakan. Pendidikanlah yang mempersiapkan
anak untuk dapat mempertahankan kepentingan orang lain sehingga tidak egois dan
hidup secara egosentris.
Ø Masyarakat
mempunyai perkembangan yang berbeda. Dengan adanya perkembangan-perkembangan
diharapkan anak mampu menyiapkan dirinya untuk mengikuti perkembangannya dengan
baik.
Sehingga pergaulan dalam sistem pendidikan di
Indonesia sangat penting, agar anak didik kelak dapat meyesuaikan dirinya
dengan masyarakat lingkungannya, dengan melihat keanekaragaman bangsa Indonesia
ini.
5. Indonesia
merupakan negara yang terdiri dari banyak suku bangsa yang bersatu dalam
keluarga bangsa yang besar. Hal ini disebabkan oleh jiwa persatuan, jiwa
kebangsaan yang dalam kesadaran berbangsa yang dimiliki oleh kita bangsa
indonesia. Dalam sejarah indonesia kesadaran berbangsa itu mengalami pasang
surut, saat pasang maka teguhlah persatuan indonesia, saat surut maka kesatuan
bangsa terancam bahaya.
Pendidikan indonesia harus
mengkobarkan semangat kebangsaan, menanamkan kesadaran kepada anak didiknya
agar bangsa ini tetap utuh dan tidak terpecah belah.
Berbagai cara digunakan untuk mewujudkan hal
tersebut, seperti melalui pelajaran ips, seni, suara dan yang lainnya. Dan yang
terpenting anak harus dididik agar cinta kepada bangsanya. Jadi pelaksanaa pendidikan
di Indonesia harus menanamkan, memupuk, mengembangkan kesadaran kebangsaan
kepada anak didiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar