Rabu, 19 September 2018

Soal dan Jawaban UTS PIP


UJIAN TENGAH SEMESTER PIP ( PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN)

Nama               : Abdul Aziz
NIM                : 1401415322
Rombel            : 2D

Soal!
1.    Jelaskan pendapat anda, sebagai makhluk monodualisme mengapa manusia disebut sebagai makhluk pribadi?
2.    Apa yang anda ketahui tentang pembiasaan yang ada dalam kehidupan manusia? Jelaskan!
3.    Bagaimana pendapat anda tentang pendidikan sebagai ilmu yang sistematis? Jelaskan!
4.    Mengapa diperlukan pergaulan dalam sistem pendidikan di Indonesia? Jelaskan!
5.    Jelaskan pendapat anda tentang pelaksanaan pendidikan di Indonesia dalam tinjauan sosiologis? Jelaskan!
Jawab:
1.    Manusia sebagai makhluk monodualisme artinya manusia mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial, artinya:
Ø Manusia sebagai makhluk yang memiliki raga & jiwa yang merupakan suatu kesatuan.
Ø Manusia sebagai makhluk hidup individu & sosial, artinya walaupun manusia makhluk individu namun tidak pernah bisa hidup sendiri, melainkan harus hidup berkelompok dan saling membutuhkan antara manusia satu dengan manusia lain.
Ø Manusia sebagai makhluk pribadi & makhluk tuhan. Artinya makhluk Tuhan yang maha Esa yang paling sempurna.
Sehingga mengapa manusia disebut sebagai makhluk pribadi karena walaupun manusia harus hidup berkelompok, tetapi manusia memiliki hak dan kewajiban sebagai makhluk pribadi yaitu, hak untuk hidup, hak untuk kebebasan dan hak milik. Kemudian yang terpenting atas hak pribadinya terhadap Tuhannya yang telah menciptakan yaitu untuk menyembah dan beribadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing.

2.    Pembiasaan merupakan proses pembentukkan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pemelajaran yang berulang-ulang. Jadi pembiasaan yang ada dalam kehidupan manusia  merupakan proses pembentukkan sikap dan perilaku manusia dalam kehidupannya sehari-hari yang berlangsung melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang secara otomatis dan ketika dilakukkan berulang-ulang terus menerus maka akan menjadi perilaku yang menetap yang dilakukkan oleh manusia.
Proses pembiasaan sebenarnya berintikan pengulangan, artinya yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang dilakukan berulang-ulang dan akhirnya menjadi kebiasaan.
Seperti contohnya: ketika anak diajarkan bangun tidur langsung mandi, maka jika anak melakukan hal tersebut secara terus menerus dan konsisten, maka hal tersebut akan menjadi kebiasaan dan anak akan secara otomatis ketika bangun tidur akan mandi.

3.    Pendidikan sebagai ilmu yang sistematis juga disebut ilmu pendidikan teoritis, adalah ilmu pendidikan yang menguraikan masalah teori-teori yang digunakan sebagai landasan melaksanakan pendidikan. Jadi ilmu pendidikan teoritis merupakan konsep-konsep tentang teori yang digunakan sebagai landasan dalam melaksanakan pendidikan.

4.    Karena manusia disamping menjadi mahluk individu juga mahluk sosial maka manusia itu dalam masyarakat selalu bergaul dengan masyarakat lain dalam lingkungan masyarakat. Salah satu tujuan pendidikan adalah pendidik  dapat  membimbing anak agar kelak hidup dapat serasi dengan masyarakat. Jadi membekali kemampuan anak didik dengan pergaulan agar anak itu kelak dapat dengan mudah menyesuaikan dirinya dengan masyarakat lingkungannya. Hal ini perlu disadari bahwa hidup di dalam masyarakat itu tidak mudah, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya;
Ø Di dalam masyarakat terdapat tata kehidupan yang beraneka ragam. Tata dalam masyarakat itu dibagi menjadi 3 yaitu norma yuridis, moral dan tradisional. Dengan adanya norma itu, diharapkan anak-anak dapat menerima norma itu dengan suka rela dan sanggup melaksanakan norma-norma itu.
Ø Kepentingan antara individu berbeda. Dengan adanya perbedaan kepentingan itu dimungkinkan adanya tabrakan antara kepentingan individu yang satu dengan individu yang lain sehingga kepentingan itu tidak bertabrakan. Pendidikanlah yang mempersiapkan anak untuk dapat mempertahankan kepentingan orang lain sehingga tidak egois dan hidup secara egosentris.
Ø Masyarakat mempunyai perkembangan yang berbeda. Dengan adanya perkembangan-perkembangan diharapkan anak mampu menyiapkan dirinya untuk mengikuti perkembangannya dengan baik.
Sehingga pergaulan dalam sistem pendidikan di Indonesia sangat penting, agar anak didik kelak dapat meyesuaikan dirinya dengan masyarakat lingkungannya, dengan melihat keanekaragaman bangsa Indonesia ini.

5.    Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak suku bangsa yang bersatu dalam keluarga bangsa yang besar. Hal ini disebabkan oleh jiwa persatuan, jiwa kebangsaan yang dalam kesadaran berbangsa yang dimiliki oleh kita bangsa indonesia. Dalam sejarah indonesia kesadaran berbangsa itu mengalami pasang surut, saat pasang maka teguhlah persatuan indonesia, saat surut maka kesatuan bangsa terancam bahaya.
Pendidikan indonesia harus mengkobarkan semangat kebangsaan, menanamkan kesadaran kepada anak didiknya agar bangsa ini tetap utuh dan tidak terpecah belah.
Berbagai cara digunakan untuk mewujudkan hal tersebut, seperti melalui pelajaran ips, seni, suara dan yang lainnya. Dan yang terpenting anak harus dididik agar cinta kepada bangsanya. Jadi pelaksanaa pendidikan di Indonesia harus menanamkan, memupuk, mengembangkan kesadaran kebangsaan kepada anak didiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Motivasi Kisah Pribadi

Perjuangan Seorang “Kuli Bangunan untuk Kuliah” Berdasarkan kisah nyata pribadi Oleh : Abdul Aziz Saya tidak pernah menyangka sa...