Sabtu, 22 September 2018

Laporan Hasil Observasi Pembelajaran Bahasa Indonesia


LAPORAN HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI SD NEGERI WONOKERTO 01 BATANG
Laporan ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Rendah
Dosen Pengampu: Feylosofia Putri Agry, S.Pd, M.Pd


Disusun Oleh:
Abdul Aziz
NIM 1401415322
Rombel 3D


PROGRAM STUDI PGSD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
PRAKATA
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, telah memberikan kemudahan dan kelancaran dari persiapan, proses observasi, analisis, hingga terselesaikannya penyusunan laporan observasi ini.
Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat selama kegiatan observasi ini dilaksanakan, diantarannya Kepada SD Negeri Wonokerto 01 Batang, Guru Kelas 3 dan siswa yang menjadi narasumber. Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada Ibu Feylosofia Putri Agry, S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Rendah yang telah memberikan arahan sebelum pelaksanaan observasi.
Harapan penulis semoga laporan observasi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca sebagai sumber pengetahuan.

Tegal,  September 2016
Penulis

Abdul Aziz





PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting yang harus dikuasai oleh seorang guru, dalam menyampaikan suatu informasi pada saat proses pembelajaran guru harus benar-benar menguasai materinya agar peserta didik dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu dalam menyampaikan ada satu hal yang paling penting agar peserta didik dapat memahami apa yang guru sampaikan yaitu bahasa yang digunakan guru dalam menyampaikan informasi ke peserta didik. Karena dengan bahasa yang baik dan benar siswa akan dapat lebih memahami.
Dalam salah satu fungsi Bahasa Indonesia juga di jelaskan bahwa “Bahasa Indonesia berfungsi untuk pengantar dalam dunia pendidikan”. Sehingga guru dalam menyampaikan segala informasi yang menyangkut dalam dunia pendidikan harus menggunakan Bahasa Indonesia. Namun dalam realitanya masih banyak opini bahwa guru dalam penyampaian informasi masih menggunakan bahasa daerahnya, terutama ketika dalam menyampaikan pada saat proses pembelajaran. Oleh karena itu kita sebagai calon guru perlu melihat langsung proses pembelajaran.
Untuk mengetahui implementasi pembelajaran di Sekolah Dasar khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, observer melakukan kegiatan observasi di SD Negeri Wonokerto 01 Batang pada kelas 3 Tahun Ajaran 2016/2017. Dengan dilakukannya kegiatan observasi ini diharapkan kita sebagai calon guru dapat mengetahui bagaimana seorang guru mempersiapkan apa saja yang diperlukan dalam proses pembelajaran dan terutama bahasa yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, sehingga kita dapat mengetahui bagaimana mengajar pada peserta didik yang baik dan benar, kemudian dapat kita terapkan ketika mengajar nanti.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dibahas dalam laporan observasi ini adalah: bagaimanakah implementasi proses pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 SD Negeri Wonokerto 01 Batang.
C.    Tujuan Observasi
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari kegiatan observasi ini adalah menganalisis implementasi proses pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 SD Negeri Wonokerto 01 Batang.
D.    Metodologi Observasi
1.      Pelaksanaan Observasi:
a.       Tempat Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan di SD Negeri Wonokerto 01 Batang, tempat pelaksanaan observasi di ruang kelas 3.
b.      Pelaksanaan Observasi
1)      Pelaksanaan Kegiatan Observasi
-       Hari        : Selasa
-       Tanggal  : 25 Oktober 2016
-       Waktu    : 09.00 – selesai
c.       Objek Observasi
Objek pengamatan pada observasi ini adalah Kegiatan Belajar Mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek yang menjadi pengamatan adalah guru dan siswa di Kelas 3 SD Negeri Wonokerto Batang.
2.      Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan observer dalam pengumpulan data laporan observasi ini adalah metode pengamatan langsung dan wawancara (interview). Pengamatan langsung yaitu metode pengumpulan data dengan mengamati langsung pembelajaran Bahasa Indonesia di dalam kelas. Sedangkan metode wawancara (interview) merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mewawancarai narasumber secara  langsung atau dengan cara tanya jawab terkait dengan objek yang akan diambil datanya dalam laporan observasi.



























ISI

A.    Data Fisik Sekolah
1.      Nama sekolah           :  SD Negeri Wonokerto 01
2.      Kepala Sekolah         :  Slamet Sudarso, S.Pd. SD
3.      Guru Kelas 3             :  Darini, S.Pd
4.      Jumlah Siswa            : 20 siswa, putra 12 anak dan putri 8 anak
5.      Jumlah Rombongan Belajar
Kelas I     : 1 Rombongan Belajar
Kelas II    : 1 Rombongan Belajar
Kelas III  : 1 Rombongan Belajar
Kelas IV : 1 Rombongan Belajar
Kelas V    : 1 Rombongan Belajar
Kelas VI       : 1 Rombongan Belajar
6.      Data Ruang Kelas dan Bangunan Lainnya
Kelas I          : 1 Ruang dengan Kondisi Rusak Ringan
Kelas I     : 1 Ruang dengan Kondisi Baik
Kelas II    : 1 Ruang dengan Kondisi Baik
Kelas III  :1 Ruang dengan Kondisi Baik
Kelas Iv   : 1 Ruang dengan Kondisi Baik
Kelas V    : 1 Ruang dengan Kondisi Baik
Kelas VI  : 1 Ruang dengan Kondisi Baik
Ruang Kepala Sekolah         : 1 Ruang dengan Kondisi Rusak Ringan
Ruang Guru                          : 1 Ruang dengan Kondisi Baik
Ruang Perpustakaan   : 1 Ruang dengan Kondisi Baik       
Km/Wc                       : 5 Ruang dengan Kondisi Baik




7.      Keadaan Guru
No.

Status Guru
Tingkat Pendidikan
SLTA
D1
D2
D3
S1
S2
S3
1.
Guru Tetap
-
-
3
-
4
-
-
2.
Guru Tidak Tetap
-
-
1
-
4
-
-
3.
Guru Bantu
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah
-
-
4
-
8
-
-


B.     Kurikulum yang diterapkan
SD  Negeri Wonokerto 01 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinilai para guru cukup mudah dalam peneyampaian materi kepada siswa dan sistem penilaian yang sudah dipahami oleh para guru. Pembelajaran yang digunakan pada kurikulum ini juga sangat efektif, karena Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengedepankan penanaman konsep awal yang matang kepada para siswa. Kemudian dari segi siswa, para siswa lebih mudah menerima pembelajaran. Hal ini karena perangkat pembelajaran yang ada seperti buku pelajaran memuat materi yang lengkap. Berbeda dengan buku pelajaran pada Kurikulum 2013 yang tidak membubuhkan konsep awal secara mendetail. Lalu penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD Negeri Wonokerto 01 lebih memudahkan para orang tua untuk mengetahui sistem penilaian pada pembelajaran. Sehingga orang tua mengetahui pencapaian prestasi anaknya. Di SD Negeri Wonokerto 01 pada tahun pelajaran 2014/2015 pernah menggunakan kurikulum 2013, namun kurikulum ini digunakan dan berjalan hanya satu semester yakni semester gasal. Perubahan penggunaan kurikulum ini juga telah mempertimbangkan beberapa faktor yang mengharuskan perubahan kurikulum menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal-hal yang menyebabkan tidak diberlakukannya kurikulum 2013 di SD Negeri Wonokerto 01 yaitu dari segi guru pengajar kurang menguasai dalam sistem penilaian yang menurut salah satu guru cukup membingungkan dan sulit.

C.    Perangkat Pembelajaran
Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila menggunakan sebuah urutan atau aturan yang telah dipersiapkan sebelum proses pembelajaran dimulai, Guru diharapkan telah menentukan strategi pembelajaran apa yang sesuai dengan keadaan peserta didiknya. Strategi pembelajaran dapat disusun dan dicantunkan dalam perangkat pembelajaran. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada kegiatan observasi, Guru Kelas 3 SD Negeri Wonokerto Batang menggunakan perangkat pembelajaran dalam implementasi proses pembelajarannya. Perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai panduan untuk mengajar adalah silabus dan RPP. Dengan mengacu pada perangkat pembelajaran tersebut diharapkan tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan harapan.

D.    Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dilakukan guru kelas 3 SD Negeri Wonokerto adalah kooperatif, karena dalam pembelajaran guru lebih mengutamakan waktunya agar siswa berdiskusi kemudian juga siswa bersama-sama untuk menjawab lembar diskusi yang telah diberikan dari guru. Guru membagi tanggung jawab ke siswa secara individu ketika berdiskusi, ada yang bertugas untuk menulis, mencari sumber materi, membuat kesimpulan, dan membacakan hasil diskusi di depan kelas. Sehingga walaupun diskusi siswa mempunyai tanggung jawab sendiri-sendiri.

E.     Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran dengan baik agar tercapainya tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan di kelas 3 SD Negeri Wonokerto 01 saat kegiatan observasi berlangsung yaitu metode ceramah, tanya jawab, berdiskusi dengan teman sebangku dan penugasan akhir. Guru menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran karena disesuaikan dengan materi yang akan dibahas yaitu tentang Membuat Pantun. Guru memberikan penjelasan terlebih dahulu sebagai pengantar dalam proses pembelajaran supaya peserta didik dapat memahami materi yang akan dipelajarinya. Setelah memberikan penjelasan, guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi, untuk mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki oleh peserta didiknya. Selain menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik, agar guru dapat mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan terhadap materi.

F.     Suasana di dalam Kelas
Proses pembelajaran diawali dengan membaca basmallah bersama terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas. Setelah itu selesai, guru mengawali proses pembelajaran dengan mengabsen kehadiran peserta didik. Pertama, guru kelas meminta peserta didik untuk menyiapkan perlengkapan belajar mereka dan memberikan penjelasan tentang materi yang akan dikaji. Kegiatan inti diawali dengan penjelasan guru tentang materi pembelajaran melalui metode ceramah. Pada saat guru memberikan penjelasan materi anak sudah sedikit mengerti tentang materi, karena pada pertemuan sebelumnya guru sudah menyuruh anak untuk belajar terlebih dahulu, sehingga guru hanya menjelaskan dengan waktu yang singkat. Setelah itu guru menggunakkan metode tanya jawab, guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami siswa. Kemudian siswa ada yang bertanya namun juga ada yang diam. Setelah metode tersebut selesai, guru menggunakan metode diskusi, siswa disuruh berkelompok yang terdiri dari empat anak, siswa pun langsung bergegas untuk membentuk kelompok dan duduk saling berhadap-hadapan sesama anggota kelompok. Kemudian guru memberikan soal diskusi. Siswa langsung berdiskusi dengan kelompoknya, namun dalam diskusi tersebut lebih di dominasi dari siswa yang aktif, siswa yang pendiam hanya melihat saja. Setelah semuanya selesai kemudian guru memimpin untuk di bahas bersama-sama dengan menunjuk perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusi kelompok secara bergantian.

G.    Pelaksanaan Pembelajaran
a.       Pra KBM
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru serta siswa menyiapkan perangkat ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Kemudian guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan memulai pembelajaran dengan berdoa. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Dalam pra KBM yang paling aktif adalah seorang guru, bagaimana guru memberikan kata pengantar, ucapan salam dan pemberian motivasi diawal pembelajaran. 
b.      KBM
Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru mulai mengkondisikan siswa untuk memasuki materi inti dengan membagi jumlah siswa kedalam beberapa kelompok. Pembagian kelompok tersebut dimaksudkan karena metode pembelajaran guru yang digunakan adalah metode diskusi. Kemudian siswa diberikan penjelasan mengenai materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian soal kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan pertanyan-pertanyaan tersebut. Saat diskusi kelompok tersebut keaktifan siswa mulai terlihat, dilihat dari cara mereka berdiskusi untuk menentukan jawaban yang mereka anggap benar dengan pengawasan guru. Setelah diskusi kelompok selesai kemudian salah satu kelompok diarahkan guru untuk menyampaikan hasil pekerjaan kelompoknya yang kemudian dibahas secara bersama-sama. Dengan penyampaian hasil diskusi kelompok tersebut masing-masing kelompok memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok lain tersebut. Kemudian setelah diskusi selesai guru memberikan penguatan berupa penyampaian inti materi kembali sehingga siswa benar-benar memahami mengenai materi yang disampaikan.

c.       Penutup
Setelah pembelajaran selesai dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan. Setelah itu guru memberikan soal evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diasmpaikan. Kemudian pembelajaran dituttup dengan membaca doa bersama-sama.

H.    Kesulitan dalam pembelajaran
Dalam pembelajaran tersebut, kesulitan dalam penyampaian materi terletak pada kemampuan siswa yang masih kurang. Di dalam kelas tersebut ada siswa yang memiliki gangguan keterlambatan dalam hal membaca sehingga berdampak juga pada kemampuan menulis siswa yang kurang. Dari segi guru sendiri telah berupaya penuh untuk bisa menciptakan pembelajaran yang efektif, namun kepribadian siswa yang masih suka asik dengan dunianya seringkali menghambat tercapainya hal tersebut. Ada juga salah satu siswa yang mengalami gangguan pendengaran, sehingga kemampuan siswa tersebut menjadi kurang dari yang lainnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru mengadakan jam tambahan untuk mengurangi tingkat keterlambatan membaca dan menulis dari siswa. Dengan cara tersebut nantinya sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa yang akan meningkat dari sebelumnya. Pemberian perhatian yang lebih lebih di intensifkan kepada siswa yang dirasa masih kurang dalam pembelajaran. Namun pemberian perhatian tersebut tidak merujuk pada diskriminasi karena lebih diarahkan untuk membantu siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Kemudian karena tergolong kelas rendah, kebanyakan siswanya masih memiliki tingkat penalaran yang kurang sehingga guru harus bekerja ekstra untuk membuat siswanya bisa memahami materi yang disampaikan, dan harus mamahami dunia anak. Suasana kelas yang kurang kondusif juga manambah kesulitan dalam pelaksanaan proses pembelajaran, maka dari itu kemampuan memanajemen kelas dari seorang guru sangat penting untuk mengatur tingkah anak yang beragam.

I.       Bahasa yang Digunakan Guru dan Peserta Didik
Dalam proses pembelajaran di SDN Wonokerto 01 Batang, guru kelas masih menggunakan bahasa campuran yaitu Bahasa Indonesia dengan Bahasa Jawa, dan terkadang guru lebih dominan menggunakan bahasa jawa, karena tidak dipungkiri terkadang peserta didik lebih paham bahasa jawa dibandingkan dengan bahasa indonesia, peserta didik juga sering sekali ketika bertanya masih menggunakan bahasa mereka dalam sehari-hari. Guru saat menjelaskann tetap memakai bahasa indonesia, namun diperjelas dengan bahasa jawa terutama penjelasan-penjelasan yang dikira guru kurang dapat di pahami peserta didik jika dalam bahasa indonesia. Ada beberapa faktor yang membuat proses pembelajaran tersebut bahasa yang digunakan guru dan peserta didik menggunakan bahasa indonesia dan bahasa jawa, yang pertama SDN Wonokerto 01 termasuk SD yang berada di daerah pedesaan, sehingga peserta didik hampir tidak pernah menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari, jika diluar sekolah. Kemudian guru juga tidak membiasakan menggunakan bahasa indonesia jika di lingkungan sekolah.

J.      Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi yang dilakukan guru kelas 3 di SD Negeri Wonokerto Batang setelah proses pembelajaran dilakukan adalah dengan pemberian soal. Soal tersebut harus dikerjakan oleh peserta didik sebagai bentuk perbaikan.



PENUTUP
A.      Simpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri  Wonokerto 01 Batang, diperoleh data:
1.         Dalam menerapkan proses pembelajaran, guru menggunakan perangkat pembelajaran sebagai kerangka acuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.         Guru dan peserta didik masih sering menggunakan bahasa jawa baik dalam proses pembelajaran maupun di lingkungan sekolah.
3.         Faktor yang membuat guru dan peserta didik masih menggunakan bahasa jawa karena faktor lingkungan.
B.       Saran
Sesuai dengan fungsi salah satu Bahasa Indonesia bahwa “Bahasa Indonesia berfungsi untuk pengantar dalam dunia pendidikan”, sehingga sebaiknya guru dalam proses pembelajaran selalu menggunakan bahasa indonesia, agar peserta didik dapat terbiasa mendengarkan dan dapat menggunakan bahasa indonesia dengan baik terutama ketika berada di dunia pendidikan.











LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tema                     : Keluarga
Minggu ke             : IX
Kelas / Semester   : III / I
Alokasi Waktu     : Per Mapel, 2 X 35 Menit ( 1 X pertemuan )
I.              Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia   :    Berbicara
2. mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan petunjuk dengan bercerita dan memberikan tanggapan atau saran
IPA                        :    1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup   serta ha-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup

II.           Kompetensi dasar
Bahasa indonesia   :    2.3 Memberikan tanggapan dan saran sederhana terhadao suatu masalah denganmenggunakan kalimat yang runtut dan pilihankata yang tepat.
IPA                        :    1.3 Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangananak (makanan, kesehatan, rekreasi, istirahat dan olahraga)

III.        Indikator
Bahasa Indonesia   :    Memberikan tangggapan dan saran sederhana terhadap suatu masalah dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat.
          IPA                        :    1. Menjelaskan pertumbuhan hewan
                                             2. Menjelaskan pertumbuhan tanaman
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
·           Religius : mengenal dan mnsyukuri tubuh dan bagiannya sebagai ciptaan Tuhan melalui cara merawatnya dengan baik.
·           Kreatif : menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya fikir dan bertindak kreatif
·           Kerja keras : Menciptakan suasana kompetensi yang sehat
·           Rasa ingin tahu : mencipatakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu
IV.        Tujuan Pembelajaran
1.        Dengan diskusi peserta didik dapat memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu masalah dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat

V.           Materi Pembelajaran
·           Memberikan tanggapan dan saran sederhana terhadapa suatu Masalah
·           Perubahan makhluk hidup

VI.        Metode Pembelajaran
1.        Ceramah
2.        Tanya jawab
3.        Kerja kelompok
4.        Diskusi
5.        Demonstrasi

VII.     Langkah-langkah pembelajaran
A.      Pembukaan
1.         Berdoa mengawali pembelajaran dengan bimbingan guru
2.         Mengabsen peserta didik
3.         Mengkondisikan peserta didik untuk pembelajaran
4.         Menyampaikan manfaat dan tujuan pembelajaran
5.         Melakukan apersepsi dengan menyampaikan materi prasyarat
B.       Inti pembelajaran
1.         Ditunjukkan beberapa gambar, peserta didik menanggapi gambar tersebut (eksplorasi)
2.         Secara berkelompok peserta didik menanggapi masalah yang disajikan (elaborasi)
3.         Presentasi hasil diskusi, kelompok lain memberikan tanggapan (elaborasi)
4.         Guru memberikan penguatan materi dan umpan balik pada peserta didik (konfirmasi)
C.      Penutup
1.         Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
2.         Tindak lanjut dengan pemberian soal-soal sederhana
3.         Melakukan refleksi
4.         Berdoa setelah belajar

VIII.  Sumber Pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas 3 kaswan BSE hal 52-53
Buku ilmu pengetahuan Alam kelas III, Priyono, dkk, depdiknas 2008, bse

IX.        Penilaian
A.      Prosedur tes             : Tes dalam proses : Unjuk kerja
                                           Tes akhir              : Tertulis
B.       Jenis tes                    : Tertulis dan unjuk kerja
C.       Alat tes                     :  Soal tes






LAMPIRAN 2

SOAL EVALUASI
I.                   Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d di depan jawaban yang paling benar
1.      Ikan bandeng hidup di....
a.       Air tawar               c. Air tawar dan asin
b.      Air asin                  d. Air laut
2.      Katak hidup di....
a.       Darat                     c. Air dan darat
b.      Air                         d. Laut
3.      Ayam berkembangbiak dengan cara....
a.       Telur                      c. Mengeram
b.      Beranak                 d. Membelah diri
4.      Kelinci bergerak dengan cara....
a.       Berlari                   c. Merayap
b.      Berjalan                 d. Melompat
5.      Contoh hewab herbivora adalah....
a.       Sapi                       c. Ayam
b.      Ikan lele                d. Harimau
II.                Isilah titik-titik pada soal berikut dengan jawaban yang tepat!
1.      Ular bergerak dengan....
2.      Burung memliki penutup tubuh berupa....
3.      Ikan lele hidup di air....
III.             Jawablah soal-soal berikut dengan tepat!
1.      Jelaskan pertumbuhan pada ayam!
2.      Sebutkan penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya!




Dokumentasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Motivasi Kisah Pribadi

Perjuangan Seorang “Kuli Bangunan untuk Kuliah” Berdasarkan kisah nyata pribadi Oleh : Abdul Aziz Saya tidak pernah menyangka sa...