LAPORAN HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
DI
SD NEGERI WONOKERTO 01 BATANG
Laporan ini Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas Rendah
Dosen
Pengampu: Feylosofia Putri Agry, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh:
Abdul Aziz
NIM 1401415322
Rombel 3D
PROGRAM STUDI PGSD
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
2016
PRAKATA
Puji
syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya, telah memberikan kemudahan dan kelancaran dari
persiapan, proses observasi, analisis, hingga terselesaikannya penyusunan
laporan observasi ini.
Penulis
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat selama
kegiatan observasi ini dilaksanakan, diantarannya Kepada SD Negeri Wonokerto 01 Batang, Guru Kelas 3 dan siswa yang menjadi narasumber.
Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada Ibu Feylosofia
Putri Agry, S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Rendah yang telah memberikan arahan
sebelum pelaksanaan observasi.
Harapan penulis semoga laporan observasi ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca sebagai sumber pengetahuan.
Tegal, September 2016
Penulis
Abdul Aziz
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting
yang harus dikuasai oleh seorang guru, dalam menyampaikan suatu informasi pada
saat proses pembelajaran guru harus benar-benar menguasai materinya agar
peserta didik dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu dalam
menyampaikan ada satu hal yang paling penting agar peserta didik dapat memahami
apa yang guru sampaikan yaitu bahasa yang digunakan guru dalam menyampaikan
informasi ke peserta didik. Karena dengan bahasa yang baik dan benar siswa akan
dapat lebih memahami.
Dalam salah satu fungsi Bahasa Indonesia juga di jelaskan
bahwa “Bahasa Indonesia berfungsi untuk pengantar dalam dunia pendidikan”.
Sehingga guru dalam menyampaikan segala informasi yang menyangkut dalam dunia
pendidikan harus menggunakan Bahasa Indonesia. Namun dalam realitanya masih
banyak opini bahwa guru dalam penyampaian informasi masih menggunakan bahasa
daerahnya, terutama ketika dalam menyampaikan pada saat proses pembelajaran.
Oleh karena itu kita sebagai calon guru perlu melihat langsung proses
pembelajaran.
Untuk
mengetahui implementasi pembelajaran di Sekolah Dasar khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, observer melakukan kegiatan observasi di
SD Negeri Wonokerto 01 Batang pada
kelas 3 Tahun Ajaran
2016/2017. Dengan dilakukannya kegiatan observasi ini diharapkan kita sebagai calon guru
dapat mengetahui bagaimana seorang guru
mempersiapkan apa saja yang diperlukan dalam proses pembelajaran dan terutama
bahasa yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, sehingga kita dapat
mengetahui bagaimana mengajar pada peserta didik yang baik dan benar,
kemudian dapat kita terapkan ketika mengajar nanti.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, permasalahan yang akan dibahas dalam laporan observasi
ini adalah: bagaimanakah implementasi proses pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 SD Negeri Wonokerto 01 Batang.
C.
Tujuan Observasi
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, tujuan dari kegiatan observasi ini adalah menganalisis
implementasi proses pembelajaran Bahasa
Indonesia kelas 3 SD Negeri Wonokerto 01 Batang.
D.
Metodologi Observasi
1.
Pelaksanaan
Observasi:
a.
Tempat Observasi
Kegiatan
observasi ini dilakukan di SD Negeri
Wonokerto 01 Batang, tempat pelaksanaan observasi di ruang kelas 3.
b.
Pelaksanaan
Observasi
1) Pelaksanaan Kegiatan Observasi
- Hari : Selasa
- Tanggal : 25
Oktober 2016
- Waktu : 09.00 –
selesai
c. Objek Observasi
Objek
pengamatan pada observasi ini adalah Kegiatan Belajar Mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek yang
menjadi pengamatan adalah guru dan siswa di Kelas 3 SD Negeri Wonokerto Batang.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode
yang digunakan observer dalam
pengumpulan data laporan observasi ini adalah metode pengamatan langsung dan
wawancara (interview). Pengamatan langsung yaitu metode
pengumpulan data dengan mengamati langsung pembelajaran Bahasa Indonesia di dalam kelas. Sedangkan
metode wawancara (interview)
merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mewawancarai
narasumber secara langsung atau dengan
cara tanya jawab terkait dengan objek yang akan diambil datanya dalam laporan
observasi.
ISI
A.
Data Fisik Sekolah
1. Nama sekolah :
SD Negeri Wonokerto 01
2. Kepala Sekolah :
Slamet Sudarso, S.Pd. SD
3. Guru Kelas 3 : Darini, S.Pd
4. Jumlah Siswa :
20 siswa, putra 12 anak dan putri 8 anak
5.
Jumlah Rombongan
Belajar
Kelas
I : 1 Rombongan Belajar
Kelas
II : 1 Rombongan Belajar
Kelas
III : 1 Rombongan Belajar
Kelas
IV : 1 Rombongan Belajar
Kelas
V : 1 Rombongan Belajar
Kelas VI : 1 Rombongan Belajar
6.
Data Ruang Kelas dan
Bangunan Lainnya
Kelas
I : 1 Ruang dengan Kondisi Rusak
Ringan
Kelas
I : 1 Ruang dengan Kondisi Baik
Kelas
II : 1 Ruang dengan Kondisi Baik
Kelas
III :1 Ruang dengan Kondisi Baik
Kelas
Iv : 1 Ruang dengan Kondisi Baik
Kelas
V : 1 Ruang dengan Kondisi Baik
Kelas
VI : 1 Ruang dengan Kondisi Baik
Ruang
Kepala Sekolah : 1 Ruang dengan
Kondisi Rusak Ringan
Ruang
Guru : 1 Ruang
dengan Kondisi Baik
Ruang
Perpustakaan : 1 Ruang dengan Kondisi
Baik
Km/Wc : 5 Ruang dengan Kondisi
Baik
7.
Keadaan Guru
No.
|
Status
Guru
|
Tingkat
Pendidikan
|
||||||
SLTA
|
D1
|
D2
|
D3
|
S1
|
S2
|
S3
|
||
1.
|
Guru Tetap
|
-
|
-
|
3
|
-
|
4
|
-
|
-
|
2.
|
Guru Tidak Tetap
|
-
|
-
|
1
|
-
|
4
|
-
|
-
|
3.
|
Guru Bantu
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Jumlah
|
-
|
-
|
4
|
-
|
8
|
-
|
-
|
B.
Kurikulum yang diterapkan
SD Negeri Wonokerto 01 adalah Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Penggunaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinilai para guru cukup mudah dalam
peneyampaian materi kepada siswa dan sistem penilaian yang sudah dipahami oleh
para guru. Pembelajaran yang digunakan pada kurikulum ini juga sangat efektif,
karena Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengedepankan penanaman konsep awal
yang matang kepada para siswa. Kemudian dari segi siswa, para siswa lebih mudah
menerima pembelajaran. Hal ini karena perangkat pembelajaran yang ada seperti
buku pelajaran memuat materi yang lengkap. Berbeda dengan buku pelajaran pada
Kurikulum 2013 yang tidak membubuhkan konsep awal secara mendetail. Lalu
penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD Negeri Wonokerto 01
lebih memudahkan para orang tua untuk mengetahui sistem penilaian pada
pembelajaran. Sehingga orang tua mengetahui pencapaian prestasi anaknya. Di SD Negeri Wonokerto 01 pada tahun
pelajaran 2014/2015 pernah menggunakan kurikulum 2013, namun kurikulum ini
digunakan dan berjalan hanya satu semester yakni semester gasal. Perubahan
penggunaan kurikulum ini juga telah mempertimbangkan beberapa faktor yang
mengharuskan perubahan kurikulum menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Hal-hal yang menyebabkan tidak diberlakukannya kurikulum 2013 di SD
Negeri Wonokerto 01 yaitu dari segi guru pengajar kurang menguasai dalam sistem
penilaian yang menurut salah satu guru cukup membingungkan dan sulit.
C. Perangkat Pembelajaran
Proses
pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila menggunakan sebuah urutan atau
aturan yang telah dipersiapkan sebelum proses pembelajaran dimulai, Guru
diharapkan telah menentukan strategi pembelajaran apa yang sesuai dengan
keadaan peserta didiknya. Strategi pembelajaran dapat disusun dan dicantunkan
dalam perangkat pembelajaran. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada
kegiatan observasi, Guru Kelas 3 SD Negeri
Wonokerto Batang menggunakan perangkat pembelajaran
dalam implementasi proses pembelajarannya. Perangkat pembelajaran yang
digunakan sebagai panduan untuk mengajar adalah silabus dan RPP. Dengan mengacu
pada perangkat pembelajaran tersebut diharapkan tujuan pembelajaran dapat
dicapai sesuai dengan harapan.
D.
Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dilakukan guru kelas 3 SD Negeri
Wonokerto adalah kooperatif, karena dalam pembelajaran guru lebih mengutamakan
waktunya agar siswa berdiskusi kemudian juga siswa bersama-sama untuk menjawab
lembar diskusi yang telah diberikan dari guru. Guru membagi tanggung jawab ke
siswa secara individu ketika berdiskusi, ada yang bertugas untuk menulis,
mencari sumber materi, membuat kesimpulan, dan membacakan hasil diskusi di
depan kelas. Sehingga walaupun diskusi siswa mempunyai tanggung jawab
sendiri-sendiri.
E.
Metode
Pembelajaran
Metode
pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk mengimplementasikan
rencana pembelajaran dengan baik
agar tercapainya tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan di
kelas 3 SD Negeri Wonokerto 01 saat
kegiatan observasi berlangsung yaitu metode ceramah, tanya jawab, berdiskusi
dengan teman sebangku dan penugasan akhir. Guru menggunakan metode ceramah
dalam proses pembelajaran karena disesuaikan dengan materi yang akan dibahas
yaitu tentang Membuat Pantun. Guru memberikan
penjelasan terlebih dahulu sebagai pengantar dalam proses pembelajaran supaya
peserta didik dapat memahami materi yang akan dipelajarinya. Setelah memberikan
penjelasan, guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi,
untuk mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki oleh peserta didiknya. Selain
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab oleh
peserta didik, agar guru dapat mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan
terhadap materi.
F.
Suasana
di dalam Kelas
Proses
pembelajaran diawali
dengan membaca basmallah
bersama terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas. Setelah itu selesai, guru
mengawali proses pembelajaran dengan mengabsen kehadiran peserta didik. Pertama, guru kelas
meminta peserta didik untuk menyiapkan perlengkapan belajar mereka dan
memberikan penjelasan tentang materi yang akan dikaji. Kegiatan inti diawali
dengan penjelasan guru tentang materi pembelajaran melalui metode ceramah. Pada
saat guru memberikan penjelasan materi
anak sudah sedikit mengerti tentang materi, karena pada pertemuan sebelumnya
guru sudah menyuruh anak untuk belajar terlebih dahulu, sehingga guru hanya
menjelaskan dengan waktu yang singkat. Setelah itu guru menggunakkan metode
tanya jawab, guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami
siswa. Kemudian siswa ada yang bertanya namun juga ada yang diam. Setelah
metode tersebut selesai, guru menggunakan metode diskusi, siswa disuruh
berkelompok yang terdiri dari empat anak, siswa pun langsung bergegas untuk
membentuk kelompok dan duduk saling berhadap-hadapan sesama anggota kelompok.
Kemudian guru memberikan soal diskusi. Siswa langsung berdiskusi dengan
kelompoknya, namun dalam diskusi tersebut lebih di dominasi dari siswa yang
aktif, siswa yang pendiam hanya melihat saja. Setelah semuanya selesai kemudian
guru memimpin untuk di bahas bersama-sama dengan menunjuk perwakilan kelompok
untuk membacakan hasil diskusi kelompok secara bergantian.
G. Pelaksanaan Pembelajaran
a.
Pra KBM
Sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai guru serta siswa menyiapkan perangkat ajar yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran. Kemudian guru membuka kegiatan
pembelajaran dengan mengucapkan salam dan memulai pembelajaran dengan berdoa.
Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada siswa. Dalam pra KBM yang paling aktif adalah seorang guru, bagaimana
guru memberikan kata pengantar, ucapan salam dan pemberian motivasi diawal
pembelajaran.
b.
KBM
Setelah guru
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru mulai mengkondisikan siswa untuk
memasuki materi inti dengan membagi jumlah siswa kedalam beberapa kelompok.
Pembagian kelompok tersebut dimaksudkan karena metode pembelajaran guru yang
digunakan adalah metode diskusi. Kemudian siswa diberikan penjelasan mengenai
materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian soal
kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan pertanyan-pertanyaan
tersebut. Saat diskusi kelompok tersebut keaktifan siswa mulai terlihat, dilihat
dari cara mereka berdiskusi untuk menentukan jawaban yang mereka anggap benar
dengan pengawasan guru. Setelah diskusi kelompok selesai kemudian salah satu
kelompok diarahkan guru untuk menyampaikan hasil pekerjaan kelompoknya yang
kemudian dibahas secara bersama-sama. Dengan penyampaian hasil diskusi kelompok
tersebut masing-masing kelompok memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok lain tersebut. Kemudian setelah diskusi selesai guru memberikan
penguatan berupa penyampaian inti materi kembali sehingga siswa benar-benar
memahami mengenai materi yang disampaikan.
c.
Penutup
Setelah pembelajaran selesai dengan
bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan. Setelah itu
guru memberikan soal evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah diasmpaikan. Kemudian pembelajaran dituttup dengan membaca
doa bersama-sama.
H. Kesulitan dalam pembelajaran
Dalam
pembelajaran tersebut, kesulitan dalam penyampaian materi terletak pada
kemampuan siswa yang masih kurang. Di dalam kelas tersebut ada siswa yang
memiliki gangguan keterlambatan dalam hal membaca sehingga berdampak juga pada
kemampuan menulis siswa yang kurang. Dari segi guru sendiri telah berupaya
penuh untuk bisa menciptakan pembelajaran yang efektif, namun kepribadian siswa
yang masih suka asik dengan dunianya seringkali menghambat tercapainya hal
tersebut. Ada juga salah satu siswa yang mengalami gangguan pendengaran,
sehingga kemampuan siswa tersebut menjadi kurang dari yang lainnya.
Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, guru mengadakan jam tambahan untuk mengurangi tingkat
keterlambatan membaca dan menulis dari siswa. Dengan cara tersebut nantinya
sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa yang akan meningkat dari
sebelumnya. Pemberian perhatian yang lebih lebih di intensifkan kepada siswa
yang dirasa masih kurang dalam pembelajaran. Namun pemberian perhatian tersebut
tidak merujuk pada diskriminasi karena lebih diarahkan untuk membantu siswa
agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Kemudian karena tergolong kelas
rendah, kebanyakan siswanya masih memiliki tingkat penalaran yang kurang
sehingga guru harus bekerja ekstra untuk membuat siswanya bisa memahami materi
yang disampaikan, dan harus mamahami dunia anak. Suasana kelas yang kurang
kondusif juga manambah kesulitan dalam pelaksanaan proses pembelajaran, maka
dari itu kemampuan memanajemen kelas dari seorang guru sangat penting untuk
mengatur tingkah anak yang beragam.
I.
Bahasa yang Digunakan Guru dan Peserta Didik
Dalam proses pembelajaran di SDN Wonokerto 01 Batang,
guru kelas masih menggunakan bahasa campuran yaitu Bahasa Indonesia dengan
Bahasa Jawa, dan terkadang guru lebih dominan menggunakan bahasa jawa, karena
tidak dipungkiri terkadang peserta didik lebih paham bahasa jawa dibandingkan
dengan bahasa indonesia, peserta didik juga sering sekali ketika bertanya masih
menggunakan bahasa mereka dalam sehari-hari. Guru saat menjelaskann tetap memakai
bahasa indonesia, namun diperjelas dengan bahasa jawa terutama penjelasan-penjelasan
yang dikira guru kurang dapat di pahami peserta didik jika dalam bahasa
indonesia. Ada beberapa faktor yang membuat proses pembelajaran tersebut bahasa
yang digunakan guru dan peserta didik menggunakan bahasa indonesia dan bahasa
jawa, yang pertama SDN Wonokerto 01 termasuk SD yang berada di daerah pedesaan,
sehingga peserta didik hampir tidak pernah menggunakan bahasa indonesia dalam
kehidupan sehari-hari, jika diluar sekolah. Kemudian guru juga tidak
membiasakan menggunakan bahasa indonesia jika di lingkungan sekolah.
J.
Evaluasi
Pembelajaran
Evaluasi
yang dilakukan guru kelas 3 di SD Negeri
Wonokerto Batang setelah proses pembelajaran
dilakukan adalah dengan pemberian soal. Soal tersebut harus dikerjakan oleh
peserta didik sebagai bentuk perbaikan.
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri
Wonokerto 01 Batang,
diperoleh data:
1.
Dalam menerapkan proses
pembelajaran, guru menggunakan perangkat pembelajaran sebagai kerangka acuan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.
Guru dan peserta
didik masih sering menggunakan bahasa jawa baik dalam proses pembelajaran
maupun di lingkungan sekolah.
3.
Faktor yang membuat
guru dan peserta didik masih menggunakan bahasa jawa karena faktor lingkungan.
B.
Saran
Sesuai dengan
fungsi salah satu Bahasa Indonesia bahwa “Bahasa Indonesia berfungsi untuk
pengantar dalam dunia pendidikan”, sehingga sebaiknya guru dalam proses
pembelajaran selalu menggunakan bahasa indonesia, agar peserta didik dapat
terbiasa mendengarkan dan dapat menggunakan bahasa indonesia dengan baik
terutama ketika berada di dunia pendidikan.
LAMPIRAN 1
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tema : Keluarga
Minggu ke : IX
Kelas / Semester : III / I
Alokasi Waktu : Per Mapel, 2 X 35 Menit ( 1 X pertemuan )
I.
Standar
Kompetensi
Bahasa Indonesia :
Berbicara
2. mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan
petunjuk dengan bercerita dan memberikan tanggapan atau saran
IPA : 1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta ha-hal yang mempengaruhi perubahan
pada makhluk hidup
II.
Kompetensi
dasar
Bahasa
indonesia : 2.3 Memberikan tanggapan dan saran sederhana terhadao suatu
masalah denganmenggunakan kalimat yang runtut dan pilihankata yang tepat.
IPA : 1.3 Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan
hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangananak (makanan, kesehatan,
rekreasi, istirahat dan olahraga)
III.
Indikator
Bahasa Indonesia : Memberikan
tangggapan dan saran sederhana terhadap suatu masalah dengan menggunakan kalimat
yang runtut dan pilihan kata yang tepat.
IPA
: 1. Menjelaskan pertumbuhan hewan
2.
Menjelaskan pertumbuhan tanaman
Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa
·
Religius : mengenal dan mnsyukuri
tubuh dan bagiannya sebagai ciptaan Tuhan melalui cara merawatnya dengan baik.
·
Kreatif : menciptakan situasi
belajar yang bisa menumbuhkan daya fikir dan bertindak kreatif
·
Kerja keras : Menciptakan suasana
kompetensi yang sehat
·
Rasa ingin tahu : mencipatakan
suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu
IV.
Tujuan
Pembelajaran
1.
Dengan diskusi peserta didik dapat
memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu masalah dengan menggunakan
kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat
V.
Materi
Pembelajaran
·
Memberikan tanggapan dan saran
sederhana terhadapa suatu Masalah
·
Perubahan makhluk hidup
VI.
Metode
Pembelajaran
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Kerja kelompok
4.
Diskusi
5.
Demonstrasi
VII. Langkah-langkah pembelajaran
A.
Pembukaan
1.
Berdoa mengawali pembelajaran dengan
bimbingan guru
2.
Mengabsen peserta didik
3.
Mengkondisikan peserta didik untuk
pembelajaran
4.
Menyampaikan manfaat dan tujuan
pembelajaran
5.
Melakukan apersepsi dengan
menyampaikan materi prasyarat
B. Inti pembelajaran
1.
Ditunjukkan beberapa gambar, peserta
didik menanggapi gambar tersebut (eksplorasi)
2.
Secara berkelompok peserta didik
menanggapi masalah yang disajikan (elaborasi)
3.
Presentasi hasil diskusi, kelompok
lain memberikan tanggapan (elaborasi)
4.
Guru memberikan penguatan materi dan
umpan balik pada peserta didik (konfirmasi)
C. Penutup
1.
Dengan bimbingan guru, peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran
2.
Tindak lanjut dengan pemberian
soal-soal sederhana
3.
Melakukan refleksi
4.
Berdoa setelah belajar
VIII. Sumber Pembelajaran
Bahasa
Indonesia kelas 3 kaswan BSE hal 52-53
Buku ilmu
pengetahuan Alam kelas III, Priyono, dkk, depdiknas 2008, bse
IX.
Penilaian
A. Prosedur
tes : Tes dalam proses : Unjuk kerja
Tes akhir : Tertulis
B. Jenis
tes : Tertulis dan unjuk kerja
C. Alat
tes : Soal tes
LAMPIRAN
2
SOAL
EVALUASI
I.
Berilah tanda silang
(x) pada huruf a, b, c dan d di depan jawaban yang paling benar
1. Ikan
bandeng hidup di....
a. Air
tawar c. Air tawar dan asin
b. Air
asin d. Air laut
2. Katak
hidup di....
a. Darat c. Air dan darat
b. Air
d. Laut
3. Ayam
berkembangbiak dengan cara....
a. Telur c. Mengeram
b. Beranak
d. Membelah diri
4. Kelinci
bergerak dengan cara....
a. Berlari c. Merayap
b. Berjalan
d. Melompat
5. Contoh
hewab herbivora adalah....
a. Sapi
c. Ayam
b. Ikan
lele d. Harimau
II.
Isilah titik-titik pada
soal berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Ular
bergerak dengan....
2. Burung
memliki penutup tubuh berupa....
3. Ikan
lele hidup di air....
III.
Jawablah soal-soal
berikut dengan tepat!
1. Jelaskan
pertumbuhan pada ayam!
2. Sebutkan
penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya!
Dokumentasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar