Minggu, 16 September 2018

Laporan Observasi Metode Pembelajaran IPS di SD

LAPORAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
“OBSERVASI METODE PEMBELAJARAN di SD”
Description: http://senirupa-unnes.com/wp-content/uploads/2015/07/logo-unnes.png

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar IPS
Dosen Pengampu : Eka Titi Andaryani S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh :
Abdul Aziz 1D
1401415322
23

PROGRAM STUDI PGSD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016

I. Pendahuluan
Ilmu Pengetahuan Sosial termasuk salah satu mata pelajaran yang amat penting dikuasai dan diminati sejak tingkat Sekolah Dasar oleh karena itu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sangat penting diminati oleh siswa yang ditunjukkan dengan motivasi yang tinggi dalam belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Harapan tersebut ternyata belum nampak pada siswa kelas 1, 2, 3 SDN DRINGO. Dalam belajar Ilmu Pengetahuan Sosial para siswa sepertinya kurang tertarik, karena materi Ilmu Pengetahuan Sosial terlalu susah untuk dihafalkan dan dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan.
Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan antara lain dengan tanya jawab, lembaran tugas, membuat rangkuman dan mengerjakan LKS. Namun demikian belum tampak hasilnya.
Untuk meningkatkan siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Sosial perlu kiranya dicoba menerapkan metode pembalajaran yang membuat siswa lebih tertarik dan senang mengikuti pembelajaran Ilmu pengetahuan Sosial. Metode pembelajaran tersebut yaitu Metode Bermain Peran, karena dalam metode bermain peran melibatkan aspek-aspek kognitif, afektif serta psikomotor .
Sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum SD 1994 bahwa pengajaran Ilmu  Pengetahuan Sosial di SD berfungsi mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dasar untuk memahami kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari; (Depdikbud, 1994). Oleh karena itu dituntut memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai memiliki kompetensi dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan peserta didik, mempunyai jiwa kreatif dan memilikii etos kerja serta komitmen yang tinggi terhadap profesinya.
Melalui penerapan Bermain Peran siswa juga dapat menguji hubungan personal dan perilaku sosial dan mengkritisi berbagai pandangan dan pelaku, karakter peran.
Melalui penerapan metode yang baik diharapkan terjadi peningkatan motivasi dan minat belajar siswa khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas 1, 2, 3 SDN DRINGO. Berdasarkan pernyataan di atas perlu kiranya di lakukan Penelitian metode pembelajan apa yang digunakan guru kelas 1, 2, 3 di SDN DRINGO.





II. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kurikulum yang di gunakan di SDN DRINGO.
2. Mengetahui materi-materi kelas 1, 2, 3 di SDN DRINGO.
3. Mengetahui metode-metode pembelajaran yang di gunakan guru kelas 1, 2, 3 di SDN DRINGO
III. Hasil Penelitian
SD yang saya kunjungi SD N DRINGO di daerah kecamatan Wonotunggal kabupaten Batang provinsi Jawa Tengah yang Kepala Sekolahnya bernama ibu Woro Budiarti SPd. SD tersebut terdapat 6 kelas, 1 ruang perpustakaan, dan 1 ruang kantor, kemudian gurunya ada 8 orang yang terdiri dari 6 guru kelas, 1 guru olahraga dan 1 guru agama. Kurikulum yang di gunakan di SD tersebut masih menggunakan KTSP 2006.
Materi IPS di kelas 1
1.      Identitas Diri Keluarga, dan Kerabat
2.      Sikap Hidup Rukun
3.      Pengalaman
4.      Sikap Hidup Rukun dalam Keluarga
Metode pembelajaran IPS di kelas 1
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Tugas
4.      Demonstrasi/Peraga
5.      Tanya jawab
Materi IPS di kelas 2
1.      Dokumen dan Benda Berharga
2.      Kedudukan dan Peran Anggota di Keluarga
3.      Pengalaman Melaksanakan Peran dalam Keluarga
4.      Kerjasama di Lingkungan Tetangga
Metode pembelajaran IPS di kelas 2
1.      Ceramah
2.      Kerja Kelompok
3.      Media Permainan, Alat Peraga, Gambar
4.      Evaluasi
Materi IPS di kelas 3
1.      Lingkungan Alam dan Buatan
2.      Kerjasama
3.      Jenis jenis Pekerjaan
4.      Kegaiatan Jual Beli
5.      Uang
Metode pembelajaran IPS di kelas 3
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Tugas
4.      Tanya Jawab
5.      Kerja Kelompok
III. Kesimpulan
Dari data yang saya dapat di kelas 1, 2, 3 di SD N DRINGO guru gurunya menggunakan metode pembelajaran yang hampir sama, yaitu dengan cara ceramah, diskusi, tugas, dan kerja kelompok. Tapi ada perbedaan di metode pembelajaran di kelas 2, yaitu ada metode media permainan, gambar, dan peraga. Setelah saya amati mengapa metode media permainan, gambar, dan peraga hanya ada di kelas 2? Dikarenakan guru kelas, di kelas 2 itu masih muda, dan guru guru di kelas 1 dan 3 itu guru kelasnya sudah tua.
Jadi, metode pembelajaran yang ada di SD tersebut terutama yang guru gurunya sudah tua mereka menggunakan metode yang monoton, seperi ceramah, guru hanya menyampaikan materi tanpa memikirkan apakah anak anak didiknya senang dengan cara atau metode tersebut, atau paham dengan materi yang di sampaikan, yang penting mereka sudah menyampaikan materi yang sudah ada atau yang sudah di tentukan. Berbeda dengan guru kelas yang masih muda, yang lebih senang menyampaikan metode pembelajarannya dengan metode media, seperti permainan, gambar, peraga, bernyanyi, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Motivasi Kisah Pribadi

Perjuangan Seorang “Kuli Bangunan untuk Kuliah” Berdasarkan kisah nyata pribadi Oleh : Abdul Aziz Saya tidak pernah menyangka sa...