
MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MEMBACA PADA
SISWA SD
Disusun
untuk memenuhi tugas individu mata kuliah ketrampilan berbahasa indonesia
Dosen
pengampu Drs. Suwandi, M.Pd
Disusun
Oleh:
Abdul
Aziz
(1401415322)
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2016
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Keterampilan membaca
sangat diperlukan bagi siswa, karena dengan membaca siswa akan banyak
mengetahui berbagai informasi yang sangat bermanfaat sekali bagi siswa, selain
itu juga dapat memperlancar aktivitas belajar mengajar, namun dalam
kenyataannya masih banyak siswa Sekolah Dasar yang tidak gemar membaca, bahkan
belum bisa ataupun belum lancar dalam membaca, banyak faktor yang mempengaruhi
hal tersebut, diantara lainnya guru belum memberikan pembelajaran yang efektif
yang dapat meningkatkan keterampilan membaca, motivasi dari siswa belum ada, orang
tua yang belum memberikan baik motivasi maupun sarana prasarana untuk
meningkatkan keterampilan membaca, dan masih banyak faktor lainnya, oleh karena
itu meningkatkatkan keterampillan membaca bagi siswa sangat diperlukan, baik
untuk siswa maupun guru yang akan mengajarkan siswanya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan keterampilan membaca?
2.
Apa yang
menyebabkan siswa SD mengalami kesulitan dalam keterampilan membaca?
3.
Apa saja cara untuk
meningkatkan keterampilan membaca pada siswa SD?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
apa yang dimaksud dengan keterampilan membaca.
2.
Untuk mengetahui
penyebab siswa SD mengalami kesulitan dalam keterampilan membaca.
3.
Untuk mengetahui
cara untuk meningkatkan keterampilan membaca pada siswa SD.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Keterampilan Membaca
Keterampilan adalah
suatu kemampuan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia
bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Dalam KBBI (2007:1180)
keterampilan adalah kecakapan untuk menyeleksikan tugas.
Muttaqin (2008)
menyatakan bahwa pengertian keterampilan dalam konteks pembelajaran adalah
usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat, dan tepat dalam menghadapi
permasalahan belajar.
Broto (dalam Abdurrahman,
2003:200) mengemukakan bahwa membaca merupakan kegiatan berbahasa berupa proses
melisankan dan mengolah bahan bacaan secara aktif. Hodgson (dalam Tarigan,
2008:7) mendefinisikan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata kata atau bahan tulis. Membaca tidak semudah hanya
melafalkan bentuk dan tanda tulisan tetapi juga perlu proses untuk memahami isi
bacaan. Sedangkan Marabimin (dalam Suwarjo, 2008:94) menyatakan bahwa
keterampilan membaca adalah keterampilan reseptif, disebut reseptif karena
dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan
serta pengalaman pengalaman baru.
Jadi, dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa keterampilan membaca merupakan kemampuan mengeja atau melafalkan tulisan
didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan untuk mendapatkan
informasi. Kegiatan melihat dan memahami merupakan suatu proses yang simultan
untuk mengetahui pesan atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu proses
yang menuntut pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat yang merupakan
suatu kesatuan dalam pandangan sekilas dalam retorika seperti keterampilan
berbahasa yang lainnya (berbiacara dan menulis). (Tarigan 1984:4)
B.
Penyebab Siswa SD
mengalami kesulitan membaca
Membaca
merupakan proses memperoleh makna dari barang cetak (Spodek dan Sacacho, 1994).
Adapun tujuan pembelajaran membaca permulaan di kelas rendag adalah agar siswa
dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat
(Depdikbud, 1994/1995:4). Dalam praktek lapangan, banyak kita jumpai pada anak
usia Sekolah Dasar, terutama di kelas rendah masih terhitung banyak siswa yang
mengalami kesulitan belajar dalam hal membaca bacaan. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik faktor internal (yang berasal dari diri pembaca) maupun
faktor eksternal (yang berasal dari luar diri pembaca). Faktor internal antara
lain meliputi : minat baca, kepemilikan kompetensi pembaca, motivasi dan
kemampuan pembacanya. Sedangkan faktor eksternal antara lain meliputi
unsur-unsur yang berasal dari lingkungan baca.
♦
Faktor Internal
1.
Minat baca
Minat
merupakan kegiatan siswa dengan penuh kesadaran terhadap suatu objek, oleh
karena itu minat perlu dikembangkan dan dilatih dengan terus menerus. Jika
minat baca anak rendah maka tingkat keberhasilan anak dalam membaca akan sulit
tercapai. Minat baca anak harus ditumbuhkembangkan sejak dini. Dan untuk
membangkitkan minat baca siswa, guru harus memberikan motivasi dan bimbingan
pada diri siswa.
2.
Motivasi
Kegiatan
pembelajaran akan berhasil dan tercapai tujuannya jika dalam diri siswa
tertanam motivasi. Motivasi dalam proses pembelajaran berfungsi untuk: (1)
fungsi membangkitkan (arousal function) yaitu mengajak siswa belajar, (2)
fungsi harapan (expectasi function) yaitu apa yang harus bisa dilakukan setelah
berakhirnya pengajaran, (3) fungsi intensif (incentive function) yaitu
memberikan hadiah pada prestasi yang akan datang, (4) fungsi disiplin
(disciplinary function) yaitu menggunakan hadiah dan hukuman untuk mengontrol
tingkah laku yang menyimpang (Abd. Rachman, 1993 : 115).
3.
Kepemilikan Kompetensi Membaca
Keterampilan
berbahasa ada empat, yaitu : keterampilan membaca, berbicara, menyimak dan
menulis. Keterampilan dalam membaca diperlukan latihan- latihan tahap demi
tahap. Kegiatan membaca berkaitan dengan pengenalan huruf, bunyi dan huruf atau
rangkaian kata, makna atau maksud dan, pemahaman terhadap makna atau maksud.
Jika kegiatan membaca tidak dilakukan secara teratur maka keterampilan membaca
yang dimiliki anak akan berkurang dengan sendirinya.
♦
Faktor Eksternal
Faktor
eksternal ini meliputi unsur-unsur yang berasal dari lingkungan baca. Dalam hal
ini sekolah sebagai pusat kebudayaan harus menciptakan siswa yang gemar membaca
melalui perpustakaan sekolah. Sekolah harus dapat menciptakan suasana
perpustakaan yang menyenangkan dan memberi kenyamanan siswa dalam belajar.
Lingkungan baca sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan membaca anak.
Lingkungan baca anak yang menyenangkan akan memberi kenyamanan bagi si pembaca
dan mempermudah anak dalam membaca.
C.
Cara Meningkatkan
Keterampilan Membaca pada Anak SD
1)
Menerapkan metode
pembelajaran membaca
a)
Metode Abjad
Metode abjad memulai pengajaran membaca dan menulis
permulaan dengan langkah:
Ø Mengenalkan membaca beberapa huruf, misalnya b, u, d, i
Ø Merangkai huruf menjadi suku kata, misalnya:
b.u-bu (dilafalkan
be.u-bu)
d.i-di (dilafalkan
de.i-di)
Ø Menggabungkan suku kata yang sudah dihafalkan, misalnya:
i-tu (dilafalkan
i-te.u-tu-i.tu)
bu-di (dilafalkan
be.u-bu, de.i-di-bu.di)
Ø Merangkaikan kata menjadi kalimat, misalnya:
itu
budi
itu budi
b)
Metode Bunyi
Ø Metode bunyi sebenarnya sama dengan metode abjad. Bedanya
terletak pada cara pelafalan atau mengeja huruf. Metode abjad melafalkan huruf
sebagaimana kita menyebut abjad, misalnya:
b dilafalkan dengan be
d dilafalkan dengan de
Ø Metode bunyi melafalkan huruf sebagaimana bunyinya:
b dilafalkan dengan eb atau be
d dilafalkan dengan ed atau de
c)
Metode Suku Kata
Metode suku kata memulai pengajaran membaca permulaan
dengan menyajikan kata-kata yang sudah dikupas menjadi suku kata, kemudian
suku-suku kata itu dirangkaikan menjadi kata, dan langkah terakhir merangkai
kata menjadi kalimat, misalnya:
i-tu dibaca
itu
bu-di dibaca
budi
kemudian dirangkai menjadi klimat itu budi
d)
Metode Kata Lembaga
Metode kata lembaga mulai mengajar membaca permulaan
dengan langkah-langkah:
Ø Mengenalkan kata, misalnya batu
Ø Menguraikan kata menjadi suku kata, misalnya ba-tu
Ø Menguraikan suku kata menjadi huruf-huruf, misalnya
b-a-t-u
Ø Menggabungkan huruf menjadi suku kata, misalnya mi-na
Ø Menggabungkan suku kata menjadi kata, misalnya batu
e)
Metode Global
(Metode Kalimat)
Membaca kalimat secara utuh yang ada di bawah gambar, misalnya: ini maya, kalau anak sudah
hafal dilanjutkan dengan membaca kalimat tanpa bantuan gambar: ini maya.
Ø Menguraikan kalimat menjadi kata-kata, ini maya
Ø Menguraikan kata-kata menjadi suku kata, i-ni ma-ya
Ø Menguraikan suku kata menjadi huruf, i-n-i m-a-y-a
2)
Mengembangkan
Keterampilan Membaca
Setiap guru
haruslah dapat membantu serta membimbing para siswa untuk mengembangkan serta
meningkatkan keterampilan-keterampilan yang mereka butuhkan dalam membaca.
Menurut Supriyadi (1991:117) usaha yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan
keterampilan membaca itu antara lain:
1.
Guru dapat menolong
para pelajar memperkaya kosa kata mereka dengan jalan:
a)
Memperkenalkan
sinonim kata-kata, antonim kata-kata, parapharase, kata-kata yang berdasar sama.
b)
Memperkenalkan imbuhan,
yang mencakup awalan, sisipan, dan akhiran.
c)
Mengira-ngira atau
menerka makna kata-kata dari konteks atau hubungan kalimat.
d)
Kalau perlu, menjelaskan
arti sesuata kata abstrak densan mempergunakan daerah atau bahasa ibu siswa
2.
Guru dapat membantu para
siswa untuk memahami maksud struktur-struktur kata, kalimat , dan sebagainya
dengan cara-cara yang telah dikemukakan di atas, disertai latihan seperlunya.
3.
Kalau perlu guru dapat
memberikan serta menjelaskan kawasan atau pengertian kiasan, ungkapan, pepatah,
peribahasa dan lain-lain dalam bahasa daerah atau ibu.
4.
Guru dapat menjamin
serta memastikan pemahaman para siswa dengan berbagai pertanyaan.
5.
Guru dapat meningkatkan
kecepatan membaca para, dengan cara sebagai berikut:
a)
Kalau siswa disuruh
membaca dalam hati, ukurlah waktu membaca tersebut.
b)
Haruslah diusahakan agar
waktu tersebut bertambah singkat serta efisien secara teratur sepanjang tahun.
c)
Haruslah dihindarkan
gerakan-gerakan bibir pada saat membaca dalam hati, hal itu tidak baik dan
tidak perlu dilakukan para siswa.
d)
Haruslah dijelaskan
tujuan khusus, tujuan membaca bahan bacaan tertentu kepada para siswa. Mereka
harus dapat menemukan dari bahan bacaan jawaban terhadap beberapa pertanyaan,
atau beberapa kata atau sesuatu ide, pendapat atau pikiran utama (pikiran
pokok), dan sebagainya.
Singkatnya,
dalam mengembangkan serta meningkatkan ketrampilan membaca para siswa maka guru
mempunyai tanggung jawab berat, paling tidak meliputi 6 hal utama yaitu:
1.
Memperluas pengalaman
para siswa sehingga mereka akan memahami keadaan dan seluk-beluk tentang
kebahasaan.
2.
Mengajarkan bunyi-bunyi
(bahasa) dan makna-makna kata-kata baru.
3.
Mengajarkan hubungan
bunyi bahasa dan lambang atau simbol.
4.
Membantu para siswa
memahami struktur-struktur (termasuk struktur kalimat yang biasanya begitu
mudah bagi siswa).
5.
Mengajarkan
ketrampilan-ketrampilan pemahaman (comprehension skill) kepada para
siswa.
6.
Membantu para siswa
untuk meningkatkan kecepatan dalam membaca.
3)
Menumbuhkan Minat
Baca Anak
Menumbuhkan minat baca dilakukan dengan cara:
a)
Proses pembelajaran
di sekolah harus dapat mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca
buku dengan memanfaatkan literatu yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya.
Disinilah peran guru sebagai pendidik dan pengajar
memberikan motivasi melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan memberi
tugas kepada peserta didik agar berkunjung ke tempat sumber membaca.
b)
Menekankan harga
buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Minat membeli buku masyarakat rendah, karena harga-harga
buku saat ini relatif cukup mahal, dengan demikian apabila harga buku dapat
terjangkau, maka minat membeli buku bacaan oleh masyarakat akan menjadi tinggi.
c)
Buku bacaan dikemas
dengan gambar-gambar yang menarik.
Dengan
dikemas dengan gambar-gambar yang menari, buku bacaan bisa menjadi salah satu
pintu masuk untuk kesenangan anak membaca.
d)
Menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-anak.
Baik dirumah maupun disekolah, disekolah guru memberikan
tugas kepada siswa untuk menceritakan kembali buku yang telah dibaca. Dirumah,
orang tua harus dapat menciptakan kondisi lingkungan agar anak gemar membaca.
Para orang tua hendaknya menyediakan bacaan dirumah, seperti majalah, koran,
buku ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
e)
Menumbuhkan minat
baca sejak dini.
Menumbuhkan minat baca harus sejak dini, bahkan sejak
anak mengenal huruf.
f)
Meningkatkan
frekuenzi pameran buku di setiap kota/kabupaten dengan melibatkan penerbit,
LSM, perpustakaan, masyarakat pencinta buku, Depdiknas, dan sekolah-sekolah.
Dengan mewajibkan siswa untuk berkunjung pada pameran
buku tersebut.
g)
Di rumah orang tua
memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya.
PENUTUP
A. Simpulan
Keterampilan membaca merupakan
kemampuan mengeja atau melafalkan tulisan didahului oleh kegiatan melihat dan
memahami tulisan untuk mendapatkan informasi. (Tarigan 1984:4)
Keterampilan membaca dapat ditingkatkan dengan berbagai
cara, diantara lain; menerapkan berbagai metode pembelajaran membaca, yaitu metode abjad, metode bunyi, metode suku kata, metode kata
lembaga, dan metode global. Selain itu dengan cara mengembangkan keterampilan
membaca dan dengan menumbuhkan minat membaca.
Dalam meningkatkan keterampilan membaca, guru harus
memberikan peran yang lebih, namun tidak hanya menjadi tugas guru dalam
meningkatkan keterampilan membaca, orang tua pun harus mendukung, memotivasi,
dan memberikan sarana prasarana, agar dalam meningkatkan keterampilan membaca
pada siswa lebih optimal.
B. Saran
Untuk
mengoptimalkan dalam meningkatkat keterampilan membaca pada anak SD, hal yang
dapat dilakukan, siswa, guru, orang tua, dan sekolah antara lain:
1.
Siswa harus
memiliki motivasi dari diri sendiri, bahwa membaca adalah keterampilan
berbahasa yang sangat penting, karena dapat memberikan informasi dalam
pelajaran dan lainnya.
2.
Guru hendaknya
memberikan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan membaca, agar anak
suka dalam membaca dan membiasakan tiap hari membaca buku.
3.
Orang tua hendaknya
memberikan motivasi dan sarana prasarana dalam membaca saat dirumah.
4.
Sekolah hendaknya
menyediakan perpustakaan yang terdapat buku-buku yang banyak diminati siswa, selain
itu pihak sekolah harus menciptakan suasana perpustakaan yang menyenangkan, agar
siswa senang ke perpustakaan untuk membaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://cicendekia.wordpress.com/2013/04/03/upaya-meningkatkan-minat-baca-siswa/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Membaca
https://lindaajja.wordpress.com/2011/04/18/proses-membaca-dan-menulis-permulaan-pada-anak-sd-dikelas-rendah/
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
mumiro29.blogspot.com/2013/05/mengatasi-kesulitan-belajar-membaca.html?m=1
sudah bagus. hanya kurang di berikan iklan
BalasHapus