Minggu, 16 September 2018

Cara Meningkatkan Keterampilan Membaca untuk Siswa SD


MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA
SISWA SD
Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah ketrampilan berbahasa indonesia
Dosen pengampu Drs. Suwandi, M.Pd


Disusun Oleh:
Abdul Aziz
(1401415322)




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Keterampilan membaca sangat diperlukan bagi siswa, karena dengan membaca siswa akan banyak mengetahui berbagai informasi yang sangat bermanfaat sekali bagi siswa, selain itu juga dapat memperlancar aktivitas belajar mengajar, namun dalam kenyataannya masih banyak siswa Sekolah Dasar yang tidak gemar membaca, bahkan belum bisa ataupun belum lancar dalam membaca, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, diantara lainnya guru belum memberikan pembelajaran yang efektif yang dapat meningkatkan keterampilan membaca, motivasi dari siswa belum ada, orang tua yang belum memberikan baik motivasi maupun sarana prasarana untuk meningkatkan keterampilan membaca, dan masih banyak faktor lainnya, oleh karena itu meningkatkatkan keterampillan membaca bagi siswa sangat diperlukan, baik untuk siswa maupun guru yang akan mengajarkan siswanya.

B.     Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan keterampilan membaca?
2.    Apa yang menyebabkan siswa SD mengalami kesulitan dalam keterampilan membaca?
3.    Apa saja cara untuk meningkatkan keterampilan membaca pada siswa SD?

C.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan membaca.
2.    Untuk mengetahui penyebab siswa SD mengalami kesulitan dalam keterampilan membaca.
3.    Untuk mengetahui cara untuk meningkatkan keterampilan membaca pada siswa SD.
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Keterampilan Membaca
Keterampilan adalah suatu kemampuan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Dalam KBBI (2007:1180) keterampilan adalah kecakapan untuk menyeleksikan tugas.
Muttaqin (2008) menyatakan bahwa pengertian keterampilan dalam konteks pembelajaran adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat, dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar.
Broto (dalam Abdurrahman, 2003:200) mengemukakan bahwa membaca merupakan kegiatan berbahasa berupa proses melisankan dan mengolah bahan bacaan secara aktif. Hodgson (dalam Tarigan, 2008:7) mendefinisikan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata kata atau bahan tulis. Membaca tidak semudah hanya melafalkan bentuk dan tanda tulisan tetapi juga perlu proses untuk memahami isi bacaan. Sedangkan Marabimin (dalam Suwarjo, 2008:94) menyatakan bahwa keterampilan membaca adalah keterampilan reseptif, disebut reseptif karena dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman pengalaman baru.
Jadi, dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca merupakan kemampuan mengeja atau melafalkan tulisan didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan untuk mendapatkan informasi. Kegiatan melihat dan memahami merupakan suatu proses yang simultan untuk mengetahui pesan atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu proses yang menuntut pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat yang merupakan suatu kesatuan dalam pandangan sekilas dalam retorika seperti keterampilan berbahasa yang lainnya (berbiacara dan menulis). (Tarigan 1984:4)

B.       Penyebab Siswa SD mengalami kesulitan membaca
Membaca merupakan proses memperoleh makna dari barang cetak (Spodek dan Sacacho, 1994). Adapun tujuan pembelajaran membaca permulaan di kelas rendag adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat (Depdikbud, 1994/1995:4). Dalam praktek lapangan, banyak kita jumpai pada anak usia Sekolah Dasar, terutama di kelas rendah masih terhitung banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam hal membaca bacaan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal (yang berasal dari diri pembaca) maupun faktor eksternal (yang berasal dari luar diri pembaca). Faktor internal antara lain meliputi : minat baca, kepemilikan kompetensi pembaca, motivasi dan kemampuan pembacanya. Sedangkan faktor eksternal antara lain meliputi unsur-unsur yang berasal dari lingkungan baca.
♦ Faktor Internal
1. Minat baca
Minat merupakan kegiatan siswa dengan penuh kesadaran terhadap suatu objek, oleh karena itu minat perlu dikembangkan dan dilatih dengan terus menerus. Jika minat baca anak rendah maka tingkat keberhasilan anak dalam membaca akan sulit tercapai. Minat baca anak harus ditumbuhkembangkan sejak dini. Dan untuk membangkitkan minat baca siswa, guru harus memberikan motivasi dan bimbingan pada diri siswa.
2. Motivasi
Kegiatan pembelajaran akan berhasil dan tercapai tujuannya jika dalam diri siswa tertanam motivasi. Motivasi dalam proses pembelajaran berfungsi untuk: (1) fungsi membangkitkan (arousal function) yaitu mengajak siswa belajar, (2) fungsi harapan (expectasi function) yaitu apa yang harus bisa dilakukan setelah berakhirnya pengajaran, (3) fungsi intensif (incentive function) yaitu memberikan hadiah pada prestasi yang akan datang, (4) fungsi disiplin (disciplinary function) yaitu menggunakan hadiah dan hukuman untuk mengontrol tingkah laku yang menyimpang (Abd. Rachman, 1993 : 115).
3. Kepemilikan Kompetensi Membaca
Keterampilan berbahasa ada empat, yaitu : keterampilan membaca, berbicara, menyimak dan menulis. Keterampilan dalam membaca diperlukan latihan- latihan tahap demi tahap. Kegiatan membaca berkaitan dengan pengenalan huruf, bunyi dan huruf atau rangkaian kata, makna atau maksud dan, pemahaman terhadap makna atau maksud. Jika kegiatan membaca tidak dilakukan secara teratur maka keterampilan membaca yang dimiliki anak akan berkurang dengan sendirinya.
♦ Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini meliputi unsur-unsur yang berasal dari lingkungan baca. Dalam hal ini sekolah sebagai pusat kebudayaan harus menciptakan siswa yang gemar membaca melalui perpustakaan sekolah. Sekolah harus dapat menciptakan suasana perpustakaan yang menyenangkan dan memberi kenyamanan siswa dalam belajar. Lingkungan baca sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan membaca anak. Lingkungan baca anak yang menyenangkan akan memberi kenyamanan bagi si pembaca dan mempermudah anak dalam membaca.

C.       Cara Meningkatkan Keterampilan Membaca pada Anak SD
1)   Menerapkan metode pembelajaran membaca
a)    Metode Abjad
Metode abjad memulai pengajaran membaca dan menulis permulaan dengan langkah:
Ø  Mengenalkan membaca beberapa huruf, misalnya b, u, d, i
Ø  Merangkai huruf menjadi suku kata, misalnya:
b.u-bu              (dilafalkan be.u-bu)
d.i-di                (dilafalkan de.i-di)
Ø  Menggabungkan suku kata yang sudah dihafalkan, misalnya:
i-tu                   (dilafalkan i-te.u-tu-i.tu)
bu-di                (dilafalkan be.u-bu, de.i-di-bu.di)
Ø  Merangkaikan kata menjadi kalimat, misalnya:
itu
budi
itu budi
b)   Metode Bunyi
Ø  Metode bunyi sebenarnya sama dengan metode abjad. Bedanya terletak pada cara pelafalan atau mengeja huruf. Metode abjad melafalkan huruf sebagaimana kita menyebut abjad, misalnya:
b dilafalkan dengan be
d dilafalkan dengan de
Ø  Metode bunyi melafalkan huruf sebagaimana bunyinya:
b dilafalkan dengan eb atau be
d dilafalkan dengan ed atau de
c)    Metode Suku Kata
Metode suku kata memulai pengajaran membaca permulaan dengan menyajikan kata-kata yang sudah dikupas menjadi suku kata, kemudian suku-suku kata itu dirangkaikan menjadi kata, dan langkah terakhir merangkai kata menjadi kalimat, misalnya:
i-tu              dibaca itu
bu-di           dibaca budi
kemudian dirangkai menjadi klimat itu budi
d)   Metode Kata Lembaga
Metode kata lembaga mulai mengajar membaca permulaan dengan langkah-langkah:
Ø  Mengenalkan kata, misalnya batu
Ø  Menguraikan kata menjadi suku kata, misalnya ba-tu
Ø  Menguraikan suku kata menjadi huruf-huruf, misalnya b-a-t-u
Ø  Menggabungkan huruf menjadi suku kata, misalnya mi-na
Ø  Menggabungkan suku kata menjadi kata, misalnya batu
e)      Metode Global (Metode Kalimat)
Membaca kalimat secara utuh yang ada di bawah gambar, misalnya: ini maya, kalau anak sudah hafal dilanjutkan dengan membaca kalimat tanpa bantuan gambar: ini maya.
Ø  Menguraikan kalimat menjadi kata-kata, ini maya
Ø  Menguraikan kata-kata menjadi suku kata, i-ni ma-ya
Ø  Menguraikan suku kata menjadi huruf, i-n-i m-a-y-a
2)   Mengembangkan Keterampilan Membaca
Setiap guru haruslah dapat membantu serta membimbing para siswa untuk mengembangkan serta meningkatkan keterampilan-keterampilan yang mereka butuhkan dalam membaca. Menurut Supriyadi (1991:117) usaha yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan membaca itu antara lain:
1.    Guru dapat menolong para pelajar memperkaya kosa kata mereka dengan jalan:
a)    Memperkenalkan sinonim kata-kata, antonim kata-kata, parapharase, kata-kata yang berdasar sama.
b)   Memperkenalkan imbuhan, yang mencakup awalan, sisipan, dan akhiran.
c)    Mengira-ngira atau menerka makna kata-kata dari konteks atau hubungan kalimat.
d)   Kalau perlu, menjelaskan arti sesuata kata abstrak densan mempergunakan daerah atau bahasa ibu siswa
2.    Guru dapat membantu para siswa untuk memahami maksud struktur-struktur kata, kalimat , dan sebagainya dengan cara-cara yang telah dikemukakan di atas, disertai latihan seperlunya.
3.    Kalau perlu guru dapat memberikan serta menjelaskan kawasan atau pengertian kiasan, ungkapan, pepatah, peribahasa dan lain-lain dalam bahasa daerah atau ibu.
4.    Guru dapat menjamin serta memastikan pemahaman para siswa dengan berbagai pertanyaan.
5.    Guru dapat meningkatkan kecepatan membaca para, dengan cara sebagai berikut:
a)    Kalau siswa disuruh membaca dalam hati, ukurlah waktu membaca tersebut.
b)   Haruslah diusahakan agar waktu tersebut bertambah singkat serta efisien secara teratur sepanjang tahun.
c)    Haruslah dihindarkan gerakan-gerakan bibir pada saat membaca dalam hati, hal itu tidak baik dan tidak perlu dilakukan para siswa.
d)   Haruslah dijelaskan tujuan khusus, tujuan membaca bahan bacaan tertentu kepada para siswa. Mereka harus dapat menemukan dari bahan bacaan jawaban terhadap beberapa pertanyaan, atau beberapa kata atau sesuatu ide, pendapat atau pikiran utama (pikiran pokok), dan sebagainya.
Singkatnya, dalam mengembangkan serta meningkatkan ketrampilan membaca para siswa maka guru mempunyai tanggung jawab berat, paling tidak meliputi 6 hal utama yaitu:
1.    Memperluas pengalaman para siswa sehingga mereka akan memahami keadaan dan seluk-beluk tentang kebahasaan.
2.    Mengajarkan bunyi-bunyi (bahasa) dan makna-makna kata-kata baru.
3.    Mengajarkan hubungan bunyi bahasa dan lambang atau simbol.
4.    Membantu para siswa memahami struktur-struktur (termasuk struktur kalimat yang biasanya begitu mudah bagi siswa).
5.    Mengajarkan ketrampilan-ketrampilan pemahaman (comprehension skill) kepada para siswa.
6.    Membantu para siswa untuk meningkatkan kecepatan dalam membaca.
3)   Menumbuhkan Minat Baca Anak
Menumbuhkan minat baca dilakukan dengan cara:
a)    Proses pembelajaran di sekolah harus dapat mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatu yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya.
Disinilah peran guru sebagai pendidik dan pengajar memberikan motivasi melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan memberi tugas kepada peserta didik agar berkunjung ke tempat sumber membaca.
b)   Menekankan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Minat membeli buku masyarakat rendah, karena harga-harga buku saat ini relatif cukup mahal, dengan demikian apabila harga buku dapat terjangkau, maka minat membeli buku bacaan oleh masyarakat akan menjadi tinggi.
c)    Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik.
Dengan dikemas dengan gambar-gambar yang menari, buku bacaan bisa menjadi salah satu pintu masuk untuk kesenangan anak membaca.
d)   Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-anak.
Baik dirumah maupun disekolah, disekolah guru memberikan tugas kepada siswa untuk menceritakan kembali buku yang telah dibaca. Dirumah, orang tua harus dapat menciptakan kondisi lingkungan agar anak gemar membaca. Para orang tua hendaknya menyediakan bacaan dirumah, seperti majalah, koran, buku ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
e)    Menumbuhkan minat baca sejak dini.
Menumbuhkan minat baca harus sejak dini, bahkan sejak anak mengenal huruf.
f)    Meningkatkan frekuenzi pameran buku di setiap kota/kabupaten dengan melibatkan penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pencinta buku, Depdiknas, dan sekolah-sekolah.
Dengan mewajibkan siswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut.
g)   Di rumah orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya.













PENUTUP

A.  Simpulan
Keterampilan membaca merupakan kemampuan mengeja atau melafalkan tulisan didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan untuk mendapatkan informasi. (Tarigan 1984:4)
Keterampilan membaca dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, diantara lain; menerapkan berbagai metode pembelajaran membaca, yaitu metode abjad, metode bunyi, metode suku kata, metode kata lembaga, dan metode global. Selain itu dengan cara mengembangkan keterampilan membaca dan dengan menumbuhkan minat membaca.
Dalam meningkatkan keterampilan membaca, guru harus memberikan peran yang lebih, namun tidak hanya menjadi tugas guru dalam meningkatkan keterampilan membaca, orang tua pun harus mendukung, memotivasi, dan memberikan sarana prasarana, agar dalam meningkatkan keterampilan membaca pada siswa lebih optimal.
B.  Saran
Untuk mengoptimalkan dalam meningkatkat keterampilan membaca pada anak SD, hal yang dapat dilakukan, siswa, guru, orang tua, dan sekolah antara lain:
1.    Siswa harus memiliki motivasi dari diri sendiri, bahwa membaca adalah keterampilan berbahasa yang sangat penting, karena dapat memberikan informasi dalam pelajaran dan lainnya.
2.    Guru hendaknya memberikan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan membaca, agar anak suka dalam membaca dan membiasakan tiap hari membaca buku.
3.    Orang tua hendaknya memberikan motivasi dan sarana prasarana dalam membaca saat dirumah.
4.    Sekolah hendaknya menyediakan perpustakaan yang terdapat buku-buku yang banyak diminati siswa, selain itu pihak sekolah harus menciptakan suasana perpustakaan yang menyenangkan, agar siswa senang ke perpustakaan untuk membaca.


























DAFTAR PUSTAKA

https://cicendekia.wordpress.com/2013/04/03/upaya-meningkatkan-minat-baca-siswa/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Membaca
https://lindaajja.wordpress.com/2011/04/18/proses-membaca-dan-menulis-permulaan-pada-anak-sd-dikelas-rendah/
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
mumiro29.blogspot.com/2013/05/mengatasi-kesulitan-belajar-membaca.html?m=1


1 komentar:

Cerita Motivasi Kisah Pribadi

Perjuangan Seorang “Kuli Bangunan untuk Kuliah” Berdasarkan kisah nyata pribadi Oleh : Abdul Aziz Saya tidak pernah menyangka sa...