Jumat, 28 September 2018

Contoh Proposal Skripsi BAB III


E.       METODE PENELITIAN
Pada bagian metodologi penelitian akan dibahas mengenai (1) desain penelitian, (2) waktu dan tempat, (3) populasi dan sampel, (4) variabel penelitian, (5) definisi operasional, (6) jenis data penelitian, (7) teknik pengumpulan data, (8) instrumen penelitian, (9) teknik analisis data. Pembahasan selengkapnya adalah sebagai berikut:
1.    Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena gejala-gejala hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis dengan menggunakan statistik. Penelitian ini termasuk penelitian jenis ex-post facto. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto karena penelitian ini mengungkapkan data atau kejadian yang telah ada untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut tanpa adanya manipulasi variabel yang diteliti. Kerlinger (1986) dalam Sukardi (2016:165) menjelaskan penelitian ex-post facto merupakan penelitian di mana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian.
Penelitian ini menggunakan model analisis regresi ganda. Riduwan (2013:155) menjelaskan analisis regresi ganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat. Model analisis regresi ganda dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa variabel-variabel yang di teliti memiliki hubungan sebab-akibat (kausal) atara satu variabel bebas X1 dengan dua variabel terikat Y1 dan Y2.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal.
2.    Waktu dan Tempat
a.    Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Mei 2018.
b.   Tempat Penelitian
Tempat Pelaksanaan penelitian ini adalah SD Negeri se-Gugus Pattimura Kecamatan Talang Kabupaten Tegal yang berjumlah 9 sekolah dasar, yaitu SDN Cangkring 1, SDN Cangkring 2, SDN Dawuhan, SDN Dukuh Malang, SDN Langgen, SDN Pesayangan 01, SDN Pesayangan 02, SDN Tegal Wangi 01, dan SDN Tegal Wangi 02.
3.    Populasi dan Sampel
a.    Populasi
Arikunto (2010:173) mendefinisikan bahwa “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Menurut Sugiyono (2016:119), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dapat disimpulkan populasi merupakan keseluruhan subjek dengan karakteristik tertentu yang berada di suatu wilayah yang akan dijadikan objek suatu penelitian.
b.      Sampel
Sugiyono (2015:120) menjelaskan, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu. Arikunto (2010:174)  menjelaskan, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin menjadikan semua populasi sebagai subjek penelitian maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan jenis simple random sampling. Teknik ini digunakan dengan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono 2015:122).
Peneliti mengambil sampel secara acak dan memberikan peluang yang sama bagi setiap populasi untuk menjadi sampel serta tidak memerhatikan strata (tingkatan). Oleh karena itu, untuk memeroleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dari masing-masing strata atau wilayah.
Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan taraf kesalahan 5% (Thoifah 2015:18). Berikut ini merupakan rumus Slovin yang digunakan untuk menghitung sampel, yaitu:

                             n =        N
                                    1 + N (e)²
                             Keterangan:
N    =     Ukuran populasi
n     =     ukuran sampel
e      =     margin of error, yaitu kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel, sebesar 5%.
Penerapan rumus Slovin dalam penelitian ini untuk menghitung sampel dengan jumlah populasi sebesar 270 siswa adalah sebagai berikut:

                             n =         283          
                                    1+ 283 (0,05)²
n = 165,8

Menurut Sugiyono (2014:133), pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan. Sehingga dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 166 siswa.
Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel proporsi atau proportional sampling karena populasi di setiap sekolah berbeda. Arikunto (2010:182) menjelaskan, teknik pengambilan sampel proporsi dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Ada kalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memeroleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah. Pengambilan sampel menggunakan rumus proporsional random sampling menurut Sugiyono (1999) dalam Riduwan (2013:66), yaitu:
                             n1 = N1   x n
                                      N
Keterangan:
n1   =   jumlah sampel menurut stratum
n     =   jumlah sampel seluruhnya
N1 =   jumlah populasi menurut stratum
N    =   jumlah populasi seluruhnya
.
4.    Variabel Penelitian
Sugiyono (2015:63) menjelaskan, variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Hatch dan Farhady (1981) dalam Sugiyono (2015:60) menjelaskan, variabel adalah atribut objek yang memunyai berbagai variasi.
Berdasarkan definisi para ahli, dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah karakteristik dari suatu objek atau sumber data yang telah ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik simpulannya. Variabel dapat memberikan bermacam-macam nilai atau kategori pada sekelompok sumber data. Variabel dalam penelitian ex post facto ini terdiri dari variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).
a.    Variabel Independen
Variabel independen disebut juga variabel bebas. Sugiyono (2015:64) menjelaskan, variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat.
b.    Variabel Dependen
Variabel dependen disebut juga variabel terikat. Sugiyono (2015:64) menjelaskan, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
5.    Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas karakteristik variabel yang diamati pada suatu penelitian. Bagian ini mencakup hal-hal penting dalam penelitian yang memerlukan penjelasan. Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan menyamakan pendapat antara peneliti dan pembaca terhadap variabel penelitian. Pembatasan ruang lingkup baik variabel bebas maupun terikat dijelaskan secara spesifik pada bagian definisi operasional ini.
a.      Variabel Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu memunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.  Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi, siswa akan giat belajar jika ia memunyai motivasi untuk belajar.
Penelitian ini berfokus pada motivasi intrinsik yaitu faktor motivasi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Maka dari itu, indikator dalam penelitian ini berfokus pada: a) adanya hasrat dan keinginan berhasil; b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; c) adanya harapan dan cita-cita masa depan.
b.      Variabel Hasil belajar
Hasil belajar PKn adalah nilai yang dicapai dari hasil tes hasil belajar setelah mengikuti   kegiatan belajar pada mata pelajaran PKn yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor yang diperoleh dari hasil tes atau evaluasi. Data hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal.
6.    Jenis Data dan Sumber Data
“Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka” (Arikunto 2010:161). Peneliti mengumpulkan data penelitian dari sumber dan jenis  data penelitian. Menurut Arikunto (2010:172), “Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang jenis dan sumber data penelitian. Uraiannya sebagai berikut:
a.    Jenis Data
Penelitian akan dilaksanakan dengan menggunakan ex post facto, dengan pendekatan teknik kuantitatif. Data kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian ex post facto ini adalah data skor hasil angket tentang kedisiplinan dan motivasi belajar, serta data nilai PAS semester gasal siswa kelas IV tahun pelajaran 2017/2018 yang terdapat pada arsip dokumen nilai. Selain itu, peneliti juga akan mengumpulkan data-data dokumen yang diperlukan dalam penelitian, yaitu:
1)   Daftar nama siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal.
2)   Gambar Pengisian angket oleh siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal.
b.   Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru , siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal. Data yang diperoleh dari kepala sekolah dan guru kelas IV, berupa data awal tentang hasil dan motivasi belajar di kelas IV, serta data nilai PAS gasal kelas V tahun ajaran 2017/2018, yang diperoleh melalui wawancara tidak terstruktur. Selain itu, data yang akan diambil dari siswa, berupa data siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal yang diperoleh melalui angket/kuesioner.
7.    Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2015:308) menyatakan, “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Apabila tidak mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk memeroleh data tentang kedisiplinan; motivasi; dan hasil belajar, yaitu observasi, angket atau kuisioner, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
a.    Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Sugiyono (2015: 318) menyatakan “Wawancara tidak terstruktur adalah wawncara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya”. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Teknik wawancara yang digunakan peneliti ini sebagai pengumpulan data awal sebelum penelitian yaitu untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan yang terjadi di tempat penelitian.
b.   Angket/Kuesioner
Arikunto (2010:194) menjelaskan, angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memeroleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV, karena prinsip penulisan angket yang akan digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden, maka bahasa yang digunakan dalam angket ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami, pertanyaan positif negatif, pertanyaan tidak mendua, dan tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa. Panjang pertanyaan dan urutan pertanyaan sesuai sehingga bisa dijawab oleh siswa.
c.    Dokumentasi
Sukardi (2016:81) menjelaskan, dokumentasi merupakan teknik di mana peneliti dimungkinkan memeroleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, di mana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya. Sugiyono (2015:326) menyatakan, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Sementara itu, Arikunto (2010:201) menyatakan, bahwa dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis, seperti: buku-buku, majalah, dokumen, peraturan, catatan harian, dan sebagainya.
Berdasarkan pengertian dokumentasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dokumentasi merupakan barang-barang tertulis seperti buku-buku, data-data yang relevan, dan sebagainya yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dokumen yang dibutuhkan merupakan dokumen berupa arsip yang telah ada sebelum peneliti melakukan penelitian. Dalam hal ini, dokumentasi yang digunakan adalah daftar nama  dan hasil PAS siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal.
8.    Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik serta sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto 2010:203). Menurut Sugiyono (2015:148), instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran. Instrumen penelitian yang disiapkan harus sesuai dengan variabel penelitian yang akan diteliti. Pemilihan instrumen penelitian juga harus disesuaikan dengan teknik  pengumpulan data yang diigunakan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi, angket, dan dokumentasi. Penjelasan masing-masing instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
a.    Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tidak terstruktur ini, disusun oleh peneliti secara bebas sesuai keadaan saat melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal.Januari 2018.
b.   Angket
                 Penelitian ini menggunakan instrumen angket atau kuisioner. Angket ditujukan kepada siswa kelas IV SD Negeri se-Gugus Pattimura Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Instrumen penelitian ini digunakan untuk mengukur variabel kedisiplinan, dan motivasi belajar siswa. Angket disusun secara tertutup dengan skala Likert yang telah dimodifikasi menjadi empat jawaban, yakni: selalu/sangat setuju, sering/setuju, kadang-kadang/kurang setuju, dan tidak pernah/ tidak setuju. Menurut Sugiyono (2015: 136), “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
9.         Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang dibuat perlu diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum diberikan kepada responden. Uji instrumen dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas agar instrumen yang dibuat tepat digunakan untuk mengukur variabel. Instrumen yang tepat akan menghasilkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Penjelasan uji validitas dan reliabilitas yang digunakan untuk menguji instrumen adalah sebagai berikut:
a.    Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen (Arikunto 2010:211). Sugiyono (2015:168), menjelaskan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas angket dapat diketahui dengan melakukan uji coba pada angket yang telah dibuat. Namun demikian, sebelum angket diuji cobakan, angket yang telah dibuat harus melalui uji validitas konstruk (construct validity). Sugiyono (2015:172) menyatakan bahwa “untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment expert)”. Ahli yang menguji validitas konstruk pada penelitian ini yaitu Dr. Kurotul Aeni, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing dan Sri Utami P.H, S.Pd., M.Pd. sebagai pengawas Gugus Pattimura Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Uji dilakukan oleh para ahli dengan melihat kesesuaian antara instrumen penelitian dengan aspek-aspek yang akan diukur berdasarkan teori yang digunakan.
Skor item pada masing-masing data hasil uji coba selanjutnya dianalisis dan dikorelasikan dengan skor total menggunakan corrected Item- Total Corelation. Penghitungan dapat dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 21. Teknik pengujian ini menggunakan menu analyze → scale → reliability analysis, masukkan semua item ke kotak items → klik statistic → pada kotak dialog descriptives for klik scale if item detected → continue → ok. Kriteria pengujian dengan taraf signifikansi 5%, adalah sebagai berikut: jika nilai rhitung ≥ rtabel, maka butir pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner dinyatakan tidak valid (Priyatno 2010:91).
b.   Uji Reliabilitas
Sugiyono (2015:168), menjelaskan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Arikunto (2010:221) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha (Arikunto 2010:239) sebagai berikut:


Keterangan:
r11        = Nilai reliabilitas
k          = Jumlah item
∑St      = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St         = Varians total
Perhitungan uji reliabilitas angket disiplin belajar menggunakan program SPSS versi 21. Langkah-langkah uji reliabilitas yaitu pilih Analyze – Scale – Reliability Analysis. Pengujian reliabilitas dapat dilihat dari nilai pada tabel reability statistic pada Cronbach’s Alpha. Sebelum melakukan perhitungan dengan menu tersebut, data yang dimasukkan hanya data item yang valid. Sugiyono (2015:184) menyatakan “instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas minimal 0,6”. Sementara Riduwan (2013:118) menyatakan kriteria pengambilan keputusan yaitu jika rhitung > rtabel berarti instrumen reliabel, dan jika rhitung < rtabel berarti instrumen tidak reliabel.
10.     Teknik Analisis Data
Sukardi (2016:86) menjelaskan, kegiatan analisis data dalam suatu proses penelitian umumnya dapat dibedakan menjadi dua kegiatan, yaitu mendeskripsikan data dan melakukan uji statistika (inferensi). Jadi, setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah mengolah data. Bagian dari teknik analisis data meliputi deskriptif data, uji prasyarat analisis dan analisis akhir (pengujian hipotesis). Adapun penjelasan teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.    Analisis Deskripsi Data
Analisis data adalah proses menyusun data secara sistematis dan mengorganisasikan data tersebut ke dalam kategori untuk selanjutnya dibuat sebuah simpulan (Sugiyono 2015:199). Berikut disajikan deskripsi data baik variabel bebas yang berupa kedisiplinan dan motivasi belajar serta variabel terikat yaitu hasil belajar PKn siswa kelas IV.
1)    Deskriptif data variabel bebas
Penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu kedisiplinan (X1) dan motivasi belajar (X2). Proses pengambilan data menggunakan angket atau kuesioner. Sasaran angket dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri se-Gugus Pattimura Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.
Analisis deskriptif variabel kedisiplinan dan motivasi belajar dilakukan dengan analisis indeks. Analisis indeks digunakan untuk mengetahui persepsi umum responden mengenai sebuah variabel yang diteliti. Jika instrumen menggunakan skala jawaban 4, maka nilai indeks dihitung dengan rumus:

                        Nilai indeks = ((%F1x1) + (%F2x2) + (%F3x3) + (%F4x4)) / 4
                        Keterangan:
F1        = Frekuensi responden yang menjawab 1
F2        = Frekuensi responden yang menjawab 2
F3        = Frekuensi responden yang menjawab 3
F4        = Frekuensi responden yang menjawab 4
(Ferdinand 2014:231)
Angket yang dibagikan berisi pernyataan-pernyataan mengenai kedisiplinan dan motivasi belajar siswa. Alternatif jawaban dalam angket penelitian ini terdiri dari empat jawaban yaitu “selalu” yang diberi skor 4, “sering” diberi skor 3, “kadang-kadang” diberi skor 2, dan “tidak pernah” diberi skor 1 pada item pernyataan positif dan berlaku sebaliknya pada item pertanyaan negatif. Oleh karena itu, jawaban tidak berangkat dari angka 0 (nol) tetapi dari 1 hingga 4. Ferdinand (2014:231)menyatakan bahwa angket dengan jawaban yang tida dimulai dari angka 0(nol), maka angka indeks yang dihasilkan dimulai dari angka 10 sampai 100. Apabila indeks yang dimulai dari 10 sampai 100 memiliki rentang angka sebanyak 90, maka berdasarkan aturan Three Box Method, rentang tersebut dibagi dalam tiga kotak angka indeks yang ditafsirkan pada tabel 10 sebagai berikut:

Tabel 10 Kriteria Nilai Indeks
Presentase rata-rata
Kategori
10,00 – 40,00
Rendah
41,00 – 70,00
Sedang
71,00 – 100,00
Tinggi
Perhitungan analisis deskriptif dalam variabel Kedisiplinan dan motivasi belajar dalam penelitian ini juga bisa dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 21 dengan langkah-langkah perhitungannya yaitu klik Analyze- Deskriptif Statistic- Descriptives (Priyatno 2010:14).
2)    Deskriptif data variabel terikat
Penelitian ini terdapat satu variabel terikat yaitu hasil belajar siswa (Y). Proses pengambilan data untuk hasil belajar dengan dokumentasi pada hasil PAS PKn siswa kelas IV SD Negeri se-Gugus Pattimura Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.
Analisis statistik deskriptif juga digunakan untuk mengetahui gambaran umum nilai PAS PKn siswa kelas IV SD Negeri se-Gugus Pattimura Kecamatan Talang Kabupaten Tegal sesuai dengan kriteria penilaian hasil belajar pada tabel 11 dari Widoyoko  (2016:338).

Tabel 11 Kriteria Penilaian Hasil Belajar
Angka 100
Keterangan
81 – 100
Sangat baik
61 – 80
Baik
41– 60
Cukup
21 – 40
Kurang
1 – 20
Sangat kurang
Sumber: Widoyoko (2016:338)

b.   Uji Prasyarat Analisis
1)    Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan diuji berdistribusi normal atau tidak (Priyatno 2013:12-13). Apabila data berdistribusi normal, maka pengujian statistiknya menggunakan statistik parametris, sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal maka pengujian statistiknya menggunakan statistik nonparametris. Pada penelitian ini menggunakan uji Lillifors. Langkah-langkah yang digunakan menurut Priyatno (2013:13-15) adalah Analyze > Descriptive Statistics > Explore. Kesimpulan normal atau tidaknya suatu data didasarkan pada prinsip uji hipotesis yang berpatokan pada H0 dan Ha. Dalam hal ini Ho berbunyi distribusi data sama dengan distribusi normal dan Ha berbunyi distribusi data tidak sama dengan distribusi normal. Apabila nilai-p < α 0,05, maka H0 ditolak dan disimpulkan distribusi data adalah tidak normal, sedangkan apabila nilai-p ≥ α 0,05, maka H0 gagal ditolak dan disimpulkan distribusi data adalah normal (Priyatno 2013:17).
2)   Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel memunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan (Priyatno 2010:73). Uji ini dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi variabel bebas terhadap variabel terikat. Langkah-langkah yang dilakukan adalah klik Analyze > Compare Means > Means. Uji linieritas menggunakan Test for Linerity taraf signifikansi 0,05 dengan bantuan program SPSS versi 21. Untuk mengetahui dua variabel memunyai hubungan yang linier atau tidak, dapat dilihat pada output ANOVA Table  pada kolom Sig. Baris Linearity dan hasil perhitungan memunyai nilai signifikansi < 0,05 (Priyatno 2010:74).
3)   Uji Multikolinieritas
“Uji multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen dalam model regresi” (Priyatno 2010:81). Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antarvariabel bebas dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinieritas. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinieritas dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) dengan bantuan program software SPSS versi 21. Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji multikolinieritas yaitu klik menu Analyze → Regression →Linear. Menurut Santoso (2001) dalam Priyatno (2010:81), “pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya”.
4)   Uji Heteroskedastisitas
“Uji Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi” (Priyatno 2010:83). Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan dengan menggunakan uji Spearman’s Rho, yaitu mengorelasikan nilai residual (Unstandardized Residual) dengan masing-masing variabel independen. Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas yaitu klik Analyze →Correlate→Bivariate, kemudian akan terbuka kotak dialog Bivariate Correlation. Klik variabel Unstandardized Residual dan masukkan ke kotak Variables. Pada Correlation Coefficients hilangkan tanda centang pada Pearson dan beri tanda centang pada Spearman, lalu klik OK. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05, maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas (Priyatno 2010:83-84).

c.    Analisis Akhir atau Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat digunakan jika data peneliti telah dianalisis dan telah memenuhi uji prasyarat analisis. Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis sebagai berikut:
1)    Analisis bivariat/Korelasi Sederhana
Analisis bivariat adalah statistik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel (Arikunto 2010:314). Analisis bivariat ini juga biasa disebut untuk mencari koefisien korelasi sederhana (r). Rumus yang digunakan yaitu korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu: (Arikunto 2010:213)
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan
N : jumlah subjek/responden
 : jumlah skor butir
 : jumlah skor total
: jumlah kuadrat variabel X
 : jumlah kuadrat variabel Y
 : jumlah perkalian antara skor butir dengan skor total

Penghitungan analisis bivariat menggunakan SPSS versi 21, dengan langkah-langkah sebagai berikut: klik AnalyzeCorrelateBivariate. Masukkan variabel ke kotak Variables lalu klik OK. Kekuatan hubungan antara dua variabel yang dikorelasikan dapat dilihat berdasarkan klasifikasi besarnya nilai r (Arikunto 2010:319). Berikut tabel 12 klasifikasi besarnya nilai r:

Tabel 12 klasifikasi besar nilai r
Besarnya nilai r
Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,0400
Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Sangat rendah (tak berkorelasi)

2)   Analisis Regresi sederhana
          Riduwan (2015:244), menjelaskan kegunaan uji regresi sederhana adalah untuk meramalkan (memrediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).  Persamaan regresi sederhana dirumuskan menurut Sugiyono (2015:247) sebagai berikut:

Y’ = α + bX


Keterangan:
Y’           = Nilai yang diprediksikan
α             = Konstanta atau bila harga X = 0
b             = Koefisien regresi
Penghitungan analisis regresi sederhana dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 21. Langkah-langkah penghitungan analisis regresi sederhana yaitu pilih menu Analyze → Regression → Linier (Priyatno 2010:57). Masukkan variabel kedisiplinan dan motivasi  ke kotak Independent dan variabel hasil belajar PKn ke kotak Dependent, kemudian klik OK. Dasar pengambilan keputusan uji hipotesis, yaitu: jika Sig> 0,05 maka H0 diterima. Namun, jika Sig< 0,05 maka H0 ditolak.
3)   Korelasi Ganda (R)
Mencari koefisien korelasi ganda antara variabel bebas (X1 dan X2) secara bersama-sama dengan variabel terikat (Y) adalah sebagai berikut: (Sugiyono 2015:252)

Keterangan:
RyX1X2 : korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y
ry X1      : korelasi product moment antara X1 dengan Y
ry X2      : korelasi product moment antara X2 dengan Y
r X1 X2   : korelasi product moment antara X1 dengan X2
Hasil analisis korelasi ganda dilihat pada output Model Summary dari hasil analisis regresi berganda. Korelasi berganda dilambangkan (R). “Nilai R berkisar antara 0-1. Apabila nilai semakin mendekati 1, maka pengaruh atau hubungan yang terjadi semakin kuat. Sebaliknya, apabila nilai semakin mendekati 0, maka pengaruh atau hubungan yang terjadi semakin lemah” (Priyatno 2010:65). Menurut Sugiyono (2015:242), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini:
Tabel 13 Pedoman Konversi Analisis Korelasi Ganda

Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
                     Sumber: Sugiyono (2015:242)
Pada tabel tersebut digunakan untuk mengetahui korelasi atau hubungan tersebut signifikan atau tidak, perlu membandingkan nilai r hitung dengan r tabel.
4)   Analisis Regresi Berganda
“Kegunaan regresi berganda dalam penelitian adalah untuk meramalkan atau memrediksi nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) minimal dua atau lebih” (Riduwan 2015:252). Regresi berganda dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) antara dua variabel bebas X1 dan X2 dengan satu variabel terikat Y. Persamaan regresi ganda (Priyatno 2010: 61) dirumuskan:
 Ŷ = a + b1X1 + b2X2
+
 


Dimana:
Ŷ              = Variabel terikat (nilai yang diprediksikan) yaitu hasil belajar
X1, X2      = Variabel bebas yaitu kedisiplinan dan motivasi belajar
a,              = Konstanta (nilai Y apabila X1 dan X2 = 0)
b1, b2        = Koefisien regresi (nilai peningkatan/ pengurangan)
Penghitungan analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS versi 21, dengan langkah-langkah sebagai berikut: AnalyzeRegressionLinier. Masukkan variabel kedisiplinan dan motivasi  belajar ke kotak Independent (s) dan variabel hasil belajar pada kotak Dependent lalu klik OK (Priyatno 2010:63). Hasil pengujian analisis regresi berganda dapat dilihat pada output Linear Regression. Pengujian hipotesis dilihat pada output ANOVA kolom sig. Jika sig > 0,05 maka H0 diterima. Namun, jika sig < 0,05 H0 ditolak.
5)   Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R2)  digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen (Priyatno 2013:56). Koefisien determinasi dihitung dengan rumus 100r2 atau kuadrat dari koefisien korelasi (Susongko 2014:221).
Untuk menghitung koefisien determinasi dengan program SPSS versi 21, adalah Analyze–Regression–Linier. Masukkan variabel kedisiplinan dan motivasi belajar  ke kotak Independent(s) dan variabel hasil belajar pada kotak Dependent lalu klik OK. Besar koefisien determinasi dilihat pada output Model Summary kolom R Square (Priyatno 2013:56). Analisis determinasi memiliki fungsi untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independe secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen atau terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikit pun variasi variabel dependen. Sebaliknya apabila R2 sama dengan 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen (Priyatno 2010:65).
6)   Uji Koefisien Regresi secara Bersama-sama (F)
Uji koefisien regresi secara bersama-sama digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Untuk melakukan uji F dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS versi 21 yang dilihat pada tabel ANOVA dari hasil analisis regresi linier berganda, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: AnalyzeRegressionLinier. Masukkan variabel kedisiplinan dan motivasi  belajar ke kotak Independent (s) dan variabel hasil belajar pada kotak Dependent lalu klik OK (Priyatno 2010: 63). Dasar pengambilan keputusan Fhitung <  Ftabel, maka Ho diterima artinya pengaruh bersama antara variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen tidak signifikan. Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak artinya pengaruh bersama antara variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen signifikan (Priyatno 2010:67). Uji signifikansi menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:
R2 : koefisien determinasi
k  : jumlah variabel independen
n  : jumlah anggota sampel





F.     DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Mappeasse, Muh Yusuf. 2009. Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Programmable Logig Controller (PLC) Siswa Kelas XII Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. https:docs.googleusercontent.com/docs/securesc/ha0ro937gcuc7l7deffksulhg5h7mbp1/r0e18h56j1486hjv12uav0jp2kh7h47i/1455775200000/07387564322487384950/*/0B_xUvBIHrYIqUXZSVlQzRmpkM3c?e=download. (Diakses 15 Mei 2018).
Rifa’i, Ahmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono.  2014.  Metode  Penelitian  Kombinasi  (Mixed  Methods).  Bandung: Alfabeta.
Wibowo, Mungin Eddy, dkk. 2010. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: UNNES Press.
Yainuri, Ahmad. 2012. Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V di Gugus Ki Hajar Dewantara Dabin I Karangpandan Karanganyar Tahun 2011/2012. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Motivasi Kisah Pribadi

Perjuangan Seorang “Kuli Bangunan untuk Kuliah” Berdasarkan kisah nyata pribadi Oleh : Abdul Aziz Saya tidak pernah menyangka sa...