
LAPORAN OBSERVASI
MUATAN LOKAL KELAS V
SDN SELAPURA 01
disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal.
Dosen Pengampu: Dra.
Umi Setijowati, M.Pd
Oleh:
Abdul Aziz
1401415322
Rombel 6E
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Peraturan Menteri nomor 79 tahun 2014
pasal 1 menegaskan, muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada
satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi
dan keunikan lokal. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran
pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang
potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta
didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 yang dijelaskan dalam
pasal 4 ayat 1 menyebutkan bahwa bahasa merupakan bagian dari kurikulum muatan
lokal yang diimplementasikan dalam pembelajaran muatan lokal di Sekolah Dasar,
salah satunya Bahasa Jawa.
Mata pelajaran muatan lokal yang
tercantum dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran ialah mata pelajaran
Bahasa Jawa sebagai mata pelajaran wajib untuk Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah Dasar. Sekolah Dasar sebagai tingkatan terbawah mempunyai kurikulum
muatan lokal bahasa Jawa sebagai acuan kegiatan belajar mengajar. Di dalam
Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa 2013, pembelajaran bahasa Jawa diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan para peserta didik dalam berkomunikasi menggunakan
bahasa Jawa dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, dengan
tujuan agar bahasa dan kebudayaan Jawa sebagai bahasa daerah tetap terjaga kelestariannya.
Selain itu, pembelajaran bahasa Jawa juga diarahkan pada apresiasi terhadap
hasil karya kesusastraan Jawa yang banyak mengandung nilai-nilai budi pekerti.
Agar siswa mampu berkomunikasi dengan baik, pembelajaran bahasa Jawa diarahkan
untuk membekali siswa terampil berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis
dengan etika yang benar. Siswa dilatih lebih banyak menggunakan bahasa untuk
berkomunikasi, tidak dituntut lebih banyak untuk menguasai pengetahuan tentang
bahasa. Selain memberikan bekal penguasaan keterampilan berbahasa
Jawa, pembelajaran Bahasa Jawa di jenjang sekolah dasar, melalui pembelajaran
keterampilan berbicara juga membekali peserta didik mengenai kesantunan
berbahasa sesuai dengan konteks budaya Jawa.
Kerjasama yang baik antara guru dan
siswa dapat mewujudkan tercapainya tujuan kurikulum muatan lokal Bahasa Jawa. Dalam
hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana realita yang terjadi di dunia
pendidikan dalam implementasi kurikulum muatan lokal. Observasi ini dilakukan
dengan metode wawancara dan pengamatan di SD Negeri Selapura 01 lebih khususnya
pada kelas V untuk mengetahui implementasi kurikulum muatan lokal.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa latar belakang yang mendasari
implementasi muatan lokal di SD Negeri Selapura 01?
2.
Apa tujuan pembelajaran muatan lokal di
SD Negeri Selapura 01?
3.
Mata pelajaran apa saja yang di ajarkan
dalam pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 kelas V?
4.
Bagaimana proses pembelajaran muatan
lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V?
5.
Bagaimana tingkat keberhasilan proses
pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui latar belakang yang mendasari
implementasi muatan lokal di SD Negeri Selapura 01
2.
Untuk mengetahui tujuan pembelajaran
muatan lokal di SD Negeri Selapura 01
3.
Untuk mengetahui mata pelajaran apa saja
yang di ajarkan dalam pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 kelas
V
4.
Untuk mengetahui proses pembelajaran
muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V?
5.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
proses pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V?
D. Manfaat
1.
Mengetahui latar belakang yang mendasari
implementasi muatan lokal di SD Negeri Selapura 01
2.
Mengetahui tujuan pembelajaran muatan
lokal di SD Negeri Selapura 01
3.
Mengetahui mata pelajaran apa saja yang
di ajarkan dalam pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 kelas V
4.
Mengetahui proses pembelajaran muatan
lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V?
6.
Mengetahui tingkat keberhasilan proses
pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Observasi dan Wawancara
1.
Waktu dan Tempat Observasi
Hari/tanggal : Kamis, 26 April 2018
Waktu : 08.00 – selesai
Tempat : SD Negeri Selapura 01
Alamat : Jl. Serayu, RT/02 RW/03, Desa
Selapura, Kecamatan
Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah 52451
2.
Sasaran Observasi dan Wawancara
Kelas : V (Lima)
Jumlah
siswa : 41
Nama
Guru : Muflikhun, S.Pd
Nama
Kepala Sekolah : Sugiyatmi, S.Pd.,M.Pd
B. Pedoman Wawancara
No
|
Pertanyaan
|
1
|
Menurut
Bapak/Ibu, apa yang melatarbelakangi pentingnya pembelajaran muatan lokal
dalam pembelajaran di sekolah dasar?
|
2
|
Tujuan
apa yang diharapkan dari implementasi muatan lokal di sekolah dasar?
|
3
|
Apa
kurikulum yang digunakan pada muatan lokal di SDN Selapura 01?
|
4
|
Apa
saja mata pelajaran muatan lokal yang di terapkan di SDN Selapura 01?
|
5
|
Media
pembelajaran apa saja yang digunakan dalam proses pembelajaran muatan lokal
Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris di kelas V?
|
6
|
Apa
saja hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran muatan lokal Bahasa Jawa
dan Bahasa Inggris di kelas V?
|
7
|
Bagaimana
tingkat keberhasilan tujuan pembelajaran muatan lokal Bahasa Jawa dan Bahasa
Inggris di kelas V?
|
C. Hasil Wawancara
1. Latar Belakang Pentingnya Muatan
Lokal di Sekolah Dasar
Latar
belakang muatan lokal di SDN Selapura 01, menurut kepala sekolah yaitu sesuai
dengan Peraturan Menteri nomor 79 tahun 2014 pasal 1 menegaskan, muatan lokal
adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal
merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan
kearifan di daerah tempat tinggalnya. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 yang dijelaskan dalam pasal 4 ayat 1 menyebutkan
bahwa bahasa merupakan bagian dari kurikulum muatan lokal yang
diimplementasikan dalam pembelajaran muatan lokal di Sekolah Dasar.
2. Tujuan Muatan Lokal di Sekolah
Dasar
Kurikulum muatan lokal bertujuan untuk mendukung dan
memperkuat pencapaian tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan dasar.
Untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi, pelaksanaan kurikulum muatan
lokal harus mempertimbangkan keanekaragaman adat istiadat, tatacara dan tata
krama pergaulan, kesenian, bahasa, maupun keterampilan fungsional yang
menunjukkan adanya ciri khas tradisional di tiap-tiap daerah. Banyak hal yang
perlu dilestarikan dan ditingkatkan pengembangannya melalui program muatan
lokal di Sekolah Dasar. Peserta didik harus memiliki wawasan yang mantap
mengenai lingkungannya. Mereka harus mengembangkan dan melestarikan sumber daya
alam, kualitas manusia, dan kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional dan
daerah.
Ruang lingkup isi muatan lokal didasarkan pada keadaan
daerah, kebutuhan lingkungan dan kebutuhan siswa yang akan belajar. Ruang
lingkup muatan lokal disekolah dapat berupa: bahasa daerah, bahasa asing (arab,
Inggris, Mandarin dan Jepang), kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat (termasuk
tata krama dan budi pekerti), dan pengetahuan tentang karakteristik lingkungan
sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan.
Setiap sekolah dapat memilih dan melaksanakan muatan lokal sesuai dengan
karakteristik peserta didik, kondisi masyarakat, serta kemampuan dan kondisi
sekolah.
Ruang lingkup yang sangat luas tersebut juga akan
menjadikan ciri khas setiap sekolah. Kelebihan muatan lokal ini akan memberikan
pengetahuan yang berbeda untuk siswanya. Termasuk muatan lokal keterampilan
yang merupakan salah satu muatan lokal yang berbeda dengan yang lain.
Keterampilan yang diberikan menjadikan bekal untuk siswa dalam melanjutkan ke
jenjang pendidikan selanjutnya.
3. Kurikuum Muatan Lokal SDN Selapura
01
Kurikulum
merupakan suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses berlajar mengajar
di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta
staf pengajarnya. Kurikulum yang diterapkan pendidikan di Indonesia terutama
pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar sekarang ini ada dua yaitu Kurikulum KTSP
2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan Kurikulum 2013 (Kurtilas).KTSP
2006 merupakan kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan
di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia, sedangkan kurikulum 2013
merupakan kurikulum penyempurna dari KTSP 2006 yang disusun guna memperbaiki
sistem pendidikan yang dianggap kurang tepat.
Kurikulum
yang diterapkan di SD Negeri Selapura 01 Kabupaten Tegal dalam proses
pembelajaran adalah kurikulum 2013. Menurut kepala sekolah SD Negeri Selapura
01 Kabupaten Tegal kurikulum 2013 memang memiliki banyak kelebihan yaitu guru
lebih ringan dalam pemberian materi karena dalam kurtilas anak dituntut untuk
mandiri serta anak dapat mengeksplor pengetahuan secara mandiri, selain itu
anak tidak perlu membawa buku yang terlalu banyak dan kurikulum 2013 menjadikan
anak lebih kreatif serta pembelajaran lebih menyenangkan karena banyak metode
yang ada dalam kurikulum 2013. Namun untuk kurikulum muatan lokal yang di
terapkan di SDN Selapura masih menggunakan Kurikulum KTSP 2006 (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan).
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu dari perangkat
pembelajaran. RPP yang digunakan di SD Negeri Selapura 01 masih menggunakan RPP
berbasis kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Guru menggunakan RPP yang
disusun bersama-sama dari hasil perkumpulan guru. Ini berarti bahwa guru kurang
mengembangkan RPP di setiap pembelajaran muatan lokal mata pelajaran bahasa
Inggris. Guru hanya mengandalkan RPP dari hasil perkumpulan guru dan tidak
mengembangkannya lagi.
4. Mata Pelajaran Muatan Lokal SDN
Selapura 01
Mata
pelajaran muatan lokal yang diterapkan di SDN Selapura 01 ada dua mata
pelajaran yaitu Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris. Mata pelajaran Bahasa Jawa
dipilih karena untuk melestarikan salah satu kebudayaan yang ada di jawa tengah
yaitu Bahasa Jawa. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat mengenal, memahami,
dan mengembangkan Bahasa Jawa. Sewdangkan Bahasa Inggris di pilih sebagai salah
satu mata pelajaran muatan lokal karena menurut kepala sekolah bahasa inggris
merupakan bahasa yang sangat penting di era globalisasi seperti sekarang,
sehingga di harapkan paling tidak peserta didik dapat menguasai dasar-dasar
bahasa inggris, agar menjadi bekal peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang
selanjutnya yaitu SMP. Namun mata pelajaran bahasa inggris di SD Selapura di
terapkan hanya pada kelas tinggi, yaitu kelas 4, 5, dan 6. Berbeda dengan
bahasa jawa yang di terapkan di kelas rendah dan kelas tinggi.
5. Media Pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris
a.
Bahasa Jawa
Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru kelas V menjelaskan bahwa media pembelajaran yang
digunakan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Misalnya materi
tentang cerita Pandhawa bisa menggunakan gambar wayang Pandhawa yang tersedia
di kelas. Selain itu guru juga menggunakan media pembelajaran audio visual
seperti video pembelajaran tembang Macapat Gambuh, dan menggunakan papan gambar
Aksara Jawa untuk menjelaskan materi Aksara Jawa. Guru juga memanfaatkan sumber
media yang ada di lingkungan sekitar sekolah, baik di dalam kelas maupun di
luar kelas seperti penggunaan perpustakaan sekolah sebagai sumber media untuk
belajar.
b.
Bahasa Inggris
Sedangkan
untuk mata pelajaran bahasa inggris media pelajaran yang di gunakan hanya
buku-buku yang ada di sekolah, karena untuk media-media yang lain belum ada
atau sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran bahasa inggris belum
tersedia.
6. Hambatan Proses Pembelajaran Muatan
Lokal Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris
a. Bahasa Jawa
Hambatan yang berasal dari guru yaitu teknik mengajar
yang disajikan
guru kurang menarik dan tidak sesuai dengan kemampuan
siswa. Siswa
sekolah dasar masih berada pada tahap operasional
kongkret. Sehingga dalam
pembelajaran guru dituntut untuk memberikan
pembelajaran sesuai dengan
tahap perkembangan siswa.
Guru masih dominan menggunakan metode pembelajaran
konvensional (ceramah) secara klasik. Metode pembelajaran ceramah menjadikan
siswa kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran belum tercapai secara optimal.
Muatan lokal Bahasa Jawa juga mengajarkan tentang
unggah-ungguh Bahasa Jawa dari tingkat ngoko, krama lugu, sampai krama alus.
Kompetensi yang diharapkan dari pembelajaran bahasa jawa salah satunya mampu
berbahasa dengan unggah-ungguh Bahasa Jawa yang baik dalam kehidupan
sehari-hari siswa. Namun kenyataan yang ada, sebagian besar siswa belum mampu
memahami tingkatan Bahasa Jawa dengan baik. Hal ini menjadikan guru harus mampu mengajarkan cara menggunakan
Bahasa Jawa yang baik dan benar kepada siswa. Kemampuan guru dalam berbahasa
Jawa juga mempengaruhi kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan baik, karena
hakikatnya siswa sekolah dasar akan lebih cepat meniru apa yang diajarkan oleh
gurunya.
b. Bahasa Inggris
Sedangkan hambatan pada pelajaran bahasa inggris yaitu
hanya pada sarana prasarana dalam menunjang pembelajaran bahasa inggris,
seperti media, sumber belajar yang sangat kurang untuk memenuhi pembelajaran
yang efektif. Selain sarana prasarana menurut guru bahasa inggris yaitu
membelajarkan bahasa inggris di nkelas 4,karena menurut beliau mengapa menjadi
hambatan karena peserta didik kelas 4 masih pertama kali belajar bahasa
inggris.
7.
Keberhasilan Pembelajaran Muatan Lokal
a.
Bahasa Jawa
Dalam proses pembelajaran materi membaca dan menulis kalimat
sederhana berhuruf Jawa legena (lengkap 20 huruf), siswa menguasai materi sekitar
70% karena masing-masing siswa ada yang cepat dalam memahami isi materi dan ada
juga yang butuh waktu lama untuk mengerti isi materi yang di sampaikan oleh
guru. Namun dalam pelaksanaan sudah sesuai dengan RPP dan silabus yang dibuat
oleh guru kelas. Simber belajarnya pun sudah cukuo lengkap, sehingga
mempermudah proses pelaksanaan pembelajaran di kelas. Di tunjang dengan adanya
tugas terstruktur dan tugas individu yang diberikan guru kepada siswanya.
b.
Bahasa
Inggris
Untuk
tingkat keberhasilan pembelajaran bahasa inggris menurut guru kelas V sudah
mencapai keberhasilan, dalam arti ketika siswa diberikan lembar evaluasi, 80%
dari jumlah siswa dapat memenuhi KKM yang sudah di tetapkan di SD tersebut.
8.
Dokumentasi


9.
Contoh
RPP Muatan Lokal, Mata Pelajaran Bahasa Jawa
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
Pendidikan : SD Negeri Selapura 01
Mata
Pelajaran : Bahasa Jawa
Tema
: Unit 1
Alokasi
Waktu : 2 x 35 Menit
Materi
Pokok : Teks Deskripsi
Peristiwa Budaya
Kelas/Semester : VI/1
Alokasi
Waktu : 2 x 35 Menit
A.
KOMPETENSI INTI
KI-2 :
Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, tetangga dan
guru.
KI-3 :
Memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat
bermain
KI-4
: Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas, logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR
KD.1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
berupa bahasa Jawa sebagai bahasa Ibu.
KD.2.1 Mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa jawa
sebagai jatidiri, sarana mendekatkan diri kepada sang Pencipta, menghormati dan
menghargai ajaran agama yng dianutnya.
KD.3.1 Memahami teks deskripsi
tentang peristiwa budaya.
C.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.1.1 Mengartikan
kata-kata sulit yang terdapat dalam teks deskripsi tentang peristiwa budaya.
3.1.2 Menjawab
pertanyaan tentang isi teks peristiwa budaya.
3.1.3 Menentukan
pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.
3.1.4 Menceritakan
kembali isi teks tentang peristiwa budaya ragam krama..
D.
TUJUAN PEMBELAJARAN
- Melalui metode ceramah bervariasi, peserta didik dapat mengartikan kata-kata sulit yang terdapat dalam teks deskripsi tentang peristiwa budaya.
- Melalui metode tanya jawab, peserta didik dapat menjawab pertanyaan tentang isi teks peristiwa budaya.
- Melalui metode pemberian tugas, peserta didik dapat menuliskan dan menyampaikan pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.
- Melalui metode diskusi, peserta didik dapat menceritakan kembali isi teks tentang peristiwa budaya ragam krama.
Karakter
siswa yang diharapkan:
Bekerja
sama dalam tim, Percaya Diri, Kreatif, Aktif, dan Jujur
E.
DESKRIPSI
MATERI PEMBELAJARAN
·
Teks deskripsi peristiwa budaya (15-20
kalimat).
·
Kata-kata sulit yang terdapat dalam teks
deskripsi.
·
Pertanyaan dan jawaban tentang isi teks
deskripsi.
·
Cara menyampaikan pokok-pokok isi teks
deskripsi.
·
Cara menceritakan isi teks deskripsi.
F. PENDEKATAN,
MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1.
Pendekatan
Pendekatan Saintifik
2.
Metode
·
Diskusi dan
Presentasi
·
Tanya jawab
·
Penugasan
·
Ceramah
G.
MEDIA
DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1.
Media/Alat/Bahan
·
Perlengkapan untuk apersepsi dan
eksplorasi berupa cassete recorder slide/VCD/DVD/LCD
·
Power Point dan Video tentang peristiwa
budaya.
·
Teks deskripsi peristiwa budaya.
2.
Sumber
Belajar
·
Buku Ajar Basa Jawa
Trimo, Im Tri Suyoto dan Sri Sunarsih. 2014. Remen Basa Jawi Kanggo SD/MI Kelas 6. Jakarta:
Erlangga. Halaman 1 – 17.
·
Kumpulan teks deskripsi
H.
LANGKAH
PEMBELAJARAN
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Pendahuluan
|
· Guru
mengucapkan salam ketika memasuki ruang kelas.
· Berdoa
bersama sebelum memulai pelajaran.
· Guru
memeriksa kehadiran siswa, kerapian berpakaian, dan posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
· Guru
melakukan apersepsi dengan menayangkan video pembelajaran atau menyanyikan
sebuah lagu.
· Guru
memotivasi keaktifan siswa dengan melakukan tanya jawab.
· Guru
menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran.
|
15 menit
|
Inti
|
Eksplorasi,
Menyimak dan Mengamati
· Guru
memberikan pengantar materi tentang peristiwa budaya melalui metode ceramah,
dan peserta didik menyimak penjelasan dari guru.
Mengamati
(observing)
· Peserta
didik membaca pemahaman teks deskripsi peristiwa budaya dengan judul
“Sekaten”.
· Peserta
didik mencatat tentang kata-kata sulit yang terdapat dalam teks peristiwa
budaya “Sekaten”
Menanya
(questioning)
· Guru
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memperoleh informasi melalui
kegiatan tanya jawab.
· Peserta
didik bertanya jawab tentang kata-kata sulit yang terdapat dalam teks
peristiwa budaya “Sekaten”
· Peserta
didik bertanya jawab tentang isi teks peristiwa budaya “Sekaten”
Mengumpulkan
informasi / mencoba
(experimenting)
· Guru
membentuk 4 kelompok diskusi, dengan kemampuan yang heterogen.
· guru
menjelaskan teknis pelaksanaan diskusi dan presentasi.
· Peserta
didik berdiskusi tentang pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.
· Peserta
didik berdiskusi tentang cara isi teks tentang peristiwa budaya secara
tertulis dalam ragam krama.
· Pada
saat jalannya diskusi, guru membimbing diskusi dan berjalan keliling dari
kelompok satu ke kelompok lain untuk memastikan bahasa setiap anggota
berpartisipasi aktif.
Menalar/
Mengasosiasi (associating)
· Peserta
didik berlatih cara menyampaikan pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.
· Peserta
didik berlatih cara menceritakan isi teks tentang peristiwa budaya secara
tertulis dalam ragam krama.
Mengomunikasikan
(communicating)
·
Setelah diskusi, setiap kelompok
maju ke depan kelas untuk memaparkan hasil diskusinya. Bagi kelompok yang
tidak sedang memaparkan hasil diskusi, menyimak.
·
Perwakilan kelompok menyampaikan
pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.
·
Perwakilan kelompok menceritakan
isi teks tentang peristiwa budaya secara tertulis dalam ragam krama. Guru
memberikan penguatan kepada seluruh siswa mengenai jawaban yang diharapkan.
Guru juga memberikan kesempatan pada seluruh peserta didik untuk memberikan
komentar dari jawaban yang ada. Guru dapat menguatkan jawaban-jawaban yang
ada.
|
40 menit
|
Penutup
|
·
Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan kegiatan hari ini.
·
Peserta didik melaksanakan
evaluasi sebagai refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan.
·
Peserta didik yang mencapai KKM
melakukan kegiatan pengayaan dan peserta didik yang belum mencapai KKM
melakukan kegiatan remidi.
·
Peserta didik mendapat tugas yang
harus dikerjkaan di rumah sebagai tindak lanjut hasil pembelajaran.
·
Guru memotivasi peserta didik
untuk belajar dengan baik dan menyampaikan rencana pembelajaran dalam
pertemuan berikutnya.
·
Guru bersama-sama peserta didik
menutup pelajaran dengan membaca hamdallah dan salam.
|
15 menit
|
I.
PENILAIAN
HASIL PEMBELAJARAN, REMIDIAL DAN PENGAYAAN
1.
Jenis
Tes
·
Tertulis :
Penugasan dan Evaluasi
·
Tidak Tertulis : Diskusi
2.
Instrumen
Penilaian
·
Penilaian Afektif : Sosial, Keaktifan dan Religius
·
Penilaian Kognitif : Diskusi Kelompok dan Evaluasi
·
Penilaian Psikomotor : Performance
(bercerita teks deskripsi)
J.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Materi Pembelajaran
Lampiran 2. Media Pembelajaran
Lampiran 3. Lembar Diskusi dan Instrumen Penilaian
Tegal, Mei 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru
Kelas VI
Sutiswo, S.Pd. Abdul
Aziz, S.Pd.
NIP.
NIP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Materi
Pelajaran
Sekaten
Sekaten inggih menika
upacara pengetan Maulid Nabi ingkang kaleksanan pitung dinten, awit surya
kaping 5 wulan Mulud ngantos dumugi 12 Mulud. Prosesi ingkang sepisanan inggih
menika mboyong 2 gamelan pusaka saking kraton dhateng Masjid Agung Solo.
Kekalih gamelan kalawau nggadhahi asma piyambak-piyambak. Ingkang sepisan
inggih menika gamelan Kyai Guntur Madu, ingkang dipunpanggenaken wonten sisih
kidul Masjid Agung Solo. Dene ingkang satunggalipun, inggih menika gamelan Kyai
Guntur Sari ingkang dipunpanggenaken wonten sisih ler. Gamelan menika
dipuntabuh gantosan awit enjang ngantos dumugi tengah dalu. Para abdi dalem
ingkang putri sami ndhahar kinang ingkang dipunwadhahi conthong. Jajanan khas
Sekaten inggih menika cabuk rambak, wedang rondhe, ndhog asin, lan sekul liwet.
Sasampunipun pengetan
Sekaten kaleksanan pitung dinten, ing surya kaping 12 Mulud dipunwontenaken
adicara Grebeg Mulud. Wonten mrika wonten upacara slametan lan arak-arakan
gunungan saking kraton dumugi Masjid Agung. Gunungan menika karonce dening
kacang-kacangan, woh-wohan, sayuran, lan sanes-sanesipun. Nalikanipun gunungan
sampun dumugi Masjid Agung, gunungan menika dados rebutan sedaya masyarakat
ingkang mirsani adicara menika. Pangajabipun mugi angsal berkah lan rejeki
ingkang lancar. Adicara Sekatenan menika dipunpungkasi mangsulaken gamelan
pusaka dhateng Kraton.
Lampiran 3. Lembar
Diskusi dan Instrumen Penilaian
A.
PENILAIAN
SIKAP
RUBRIK
PENILAIAN SIKAP
Nama :
Kelas :
Semester :
Petunjuk :
Berilah
tanda centang (√) pada kolom “selalu”, “sering”, “kadang-kadang”, atau “tidak
pernah” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
No
|
Kriteria
|
Perilaku/Sikap
|
Muncul/Dilakukan
|
|||
Selalu
|
Sering
|
Kadang-kadang
|
Tidak Pernah
|
|||
1
|
Jujur
|
Tidak berbohong
|
||||
Tidak mencontek
|
||||||
Mengerjakkan sendiri tugas yang
diberikan pendidik, tanpa menjiplak tugas orang lain
|
||||||
Mengerjakan soal penilaian tanpa
mencontek
|
||||||
Mengatakan dengan sesungguhnya
apa yang terjadi atau yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari
|
||||||
Mau mengakui kesalahan atau
kekeliruan
|
||||||
Mengembalikan barang yang
dipinjam atau ditemukan
|
||||||
Mengemukakan pendapat sesuai
dengan apa yang diyakininya, walaupun berbeda dengan pendapat teman
|
||||||
Mengemukakan ketidaknyamanan
belajar yang dirasakannya di sekolah
|
||||||
Membuat laporan kegiatan kelas
secara terbuka (transparan)
|
||||||
2
|
Aktif
|
Aktif bertanya dan atau menjawab pertanyaan dari guru
|
||||
Aktif mengerjakan tugas atau soal
di depan kelas
|
||||||
Aktif mengemukakan pendapat di
depan kelas (presentasi)
|
||||||
aktif berpartisipasi dalam
kegiatan diskusi
|
||||||
3
|
Percaya
diri
|
Berani tampil di depan kelas
|
||||
Mengemukakan pendapat terhadap
suatu topik atau masalah
|
||||||
Berani mengemukakan pendapat
|
||||||
Mengajukan diri untuk mengerjakan
tugas atau soal di papan tulis
|
||||||
Mengungkapkan kritikan membangun
terhadap karya orang lain
|
||||||
4
|
Kreatif
|
Kreatif dalam menyampai-kan
informasi dan pendapatnya
|
||||
Kreatif dalam kegiatan
pembelajaran
|
||||||
Kreatif dalam mengatasi suatu
masalah
|
DESKRIPTOR
Jujur
|
1
|
Jika siswa tidak
pernah memunculkan sikap yang di harapkan
|
2
|
Jika siswa
kadang-kadang memunculkan sikap yang di harapkan
|
|
3
|
Jika siswa
sering memunculkan sikap yang di harapkan
|
|
4
|
Jika siswa
selalu memunculkan sikap yang di harapkan
|
|
Aktif
|
1
|
Jika siswa tidak pernah memunculkan sikap yang di
harapkan
|
2
|
Jika
siswa kadang-kadang memunculkan sikap yang di harapkan
|
|
3
|
Jika
siswa sering memunculkan sikap yang di harapkan
|
|
4
|
Jika
siswa selalu memunculkan sikap yang di harapkan
|
|
Percaya
diri
|
1
|
Jika siswa tidak pernah memunculkan sikap yang di
harapkan
|
2
|
Jika
siswa kadang-kadang memunculkan sikap yang di harapkan
|
|
3
|
Jika
siswa sering memunculkan sikap yang di harapkan
|
|
4
|
Jika
siswa selalu memunculkan sikap yang di harapkan
|
|
Kreatif
|
1
|
Jika siswa tidak pernah memunculkan sikap yang di
harapkan
|
2
|
Jika
siswa kadang-kadang memunculkan sikap yang di harapkan
|
|
3
|
Jika
siswa sering memunculkan sikap yang di harapkan
|
|
4
|
Jika
siswa selalu memunculkan sikap yang di harapkan
|
Skor
Penilaian Sikap = 

Penilaian
Keaktifan Peserta Didik dalam Diskusi
LEMBAR PENILAIAN KEAKTIFAN SISWA
DALAM DISKUSI
Berilah
tanda centang (ü) pada bagian
yang memenuhi kriteria.
No
|
Nama
Siswa
|
Kriteria
Penilaian
|
|||||||||||
Mendengarkan
|
Komunikasi
non verbal
|
Partisipasi
|
|||||||||||
4
|
3
|
2
|
1
|
4
|
3
|
2
|
1
|
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1
|
|||||||||||||
2
|
|||||||||||||
3
|
|||||||||||||
4
|
|||||||||||||
5
|
|||||||||||||
dst
|
RUBRIK
PENILAIAN DISKUSI
Kriteria
|
Sangat Baik
(skor 4)
|
Baik
(skor 3)
|
Cukup
(skor 2)
|
Perlu Pendampingan (skor 1)
|
Mendengarkan
|
Selalu mendengarkan teman yang sedang berbicara
|
Mendengarkan teman yang berbicara namun sesekali masih perlu
diingatkan.
|
Masih perlu diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara.
ü
|
Sering diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara namun tidak
mengindahkan
|
Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, postur, ekspresi
wajah, suara)
|
Merespon dan
menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.
|
Merespon dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan
teman.
ü
|
Sering merespon kurang tepat terhadap komunikasi non verbal yang
ditunjukkan teman.
|
Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang
ditunjukkan teman.
|
Partisipasi
(menyampaikan ide, perasaan, pikiran)
|
Isi pembicaraan
menginspirasi teman. Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi
|
Berbicara dan
menerangkan secara rinci, merespon sesuai dengan topik.
|
Berbicara dan menerangkan secara rinci,namun terkadang merespon kurang
sesuai dengan topik.
|
Jarang berbicara selama proses diksusi berlangsung.
ü
|
PEDOMAN
PENSKORAN
Penilaian :
0

Contoh : 

B.
PENILAIAN
KOGNITIF
KISI-KISI
Satuan
Pendidikan : Sekolah Dasar
Tema :
Mata
Pelajaran : Basa Jawa
Kelas/
Semester : VI / 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Kompetensi Inti
|
Kompetensi Dasar
|
Materi Pokok
|
Indikator
|
Ranah
|
Nomor Soal
|
Tingkat Kesulitan
|
3. Memahami pengetahuan
faktual dan konseptual dengan
cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya
berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah dan tempat bermain.
|
3.1
Memahami teks deskripsi tentang peristiwa budaya
|
Teks deskripsi
tentang peristiwa budaya
|
Mengartikan kata-kata
sulit yang terdapat dalam teks deskripsi tentang peristiwa budaya
|
A
|
||
Menjawab pertanyaan
tentang isi teks peristiwa budaya.
|
B
1-10
|
|||||
Menentukan
pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.
|
C
|
|||||
Menceritakan kembali
isi teks tentang peristiwa budaya ragam krama
|
D
|
LEMBAR
SOAL DISKUSI
Wacanen
wacan ngisor iki!
Sekaten
Sekaten inggih menika
upacara pengetan Maulid Nabi ingkang kaleksanan pitung dinten, awit surya
kaping 5 wulan Mulud ngantos dumugi 12 Mulud. Prosesi ingkang sepisanan inggih
menika mboyong 2 gamelan pusaka saking kraton dhateng Masjid Agung Solo.
Kekalih gamelan kalawau nggadhahi asma piyambak-piyambak. Ingkang sepisan
inggih menika gamelan Kyai Guntur Madu, ingkang dipunpanggenaken wonten sisih
kidul Masjid Agung Solo. Dene ingkang satunggalipun, inggih menika gamelan Kyai
Guntur Sari ingkang dipunpanggenaken wonten sisih ler. Gamelan menika
dipuntabuh gantosan awit enjang ngantos dumugi tengah dalu. Para abdi dalem
ingkang putri sami ndhahar kinang ingkang dipunwadhahi conthong. Jajanan khas
Sekaten inggih menika cabuk rambak, wedang rondhe, ndhog asin, lan sekul liwet.
Sasampunipun pengetan
Sekaten kaleksanan pitung dinten, ing surya kaping 12 Mulud dipunwontenaken
adicara Grebeg Mulud. Wonten mrika wonten upacara slametan lan arak-arakan
gunungan saking kraton dumugi Masjid Agung. Gunungan menika karonce dening
kacang-kacangan, woh-wohan, sayuran, lan sanes-sanesipun. Nalikanipun gunungan
sampun dumugi Masjid Agung, gunungan menika dados rebutan sedaya masyarakat
ingkang mirsani adicara menika. Pangajabipun mugi angsal berkah lan rejeki
ingkang lancar. Adicara Sekatenan menika dipunpungkasi mangsulaken gamelan
pusaka dhateng Kraton.
A.
Miturut isine wacana dhuwur, isinana tabel ngisor iki,
tembung kang dianggep susah lan pitakokane menyang bu Guru!
No
|
Tembung
|
Ngoko
|
Krama
|
Basa Indonesia
|
1.
|
||||
2.
|
||||
3.
|
||||
4.
|
||||
5.
|
||||
6.
|
||||
7.
|
||||
8.
|
||||
9.
|
||||
10
|
||||
dst
|
B.
Isenana pitakonane miturut isine wacan!
1.
Apa Sekaten
kuwi?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2.
Kapan Sekaten iku
dilaksanaaken?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3.
Pusaka saking pundi
sing kangge Sekaten?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4.
Apa bae jajanan
sing ana ing Sekaten?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5.
Pusaka apa sing dienggo
Kyayi Guntur Madu?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
6.
Apa bae isinipun
gunungan menika?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7.
Arak-arakan
gunungan saking pundi tekan pundi?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
8.
Nalikanipun
gunungan sampun dumugi Masjid Agung, apa sing di lakuaken masyarakat?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
9.
Apa sing di Pangajabipun acara
Sekaten?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
10.
Apa Adicara Sekatenan menika?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
C.
PENILAIAN
PSIKOMOTOR
1.
Kisi-Kisi
Bercerita isi teks “Sekaten” di depan
kelas menggunakan bahasa krama
KISI-KISI BERMAIN PERAN
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
Ranah
Psikomotor
|
Tingkat
Kesulitan
|
Menceritaaken isi teks deskripsi tentang
Sekaten dengan ragam krama secara lisan
|
Menceritakan
kembali isi teks Sekaten dengan ragam krama secara lisan
|
P2
|
Sukar
|
2.
Lembar
Penilaian Bercerita
LEMBAR
INSTRUMEN PENILAIAN
No
|
Nama Anak
|
Aspek Penilaian
|
||||||||
Keaktifan dalam mengungkap-kan ide
|
Kemampuan berbicara lancar dengan
lafal yang benar
|
Partisipasi dalam bercerita
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
||
1
|
||||||||||
2
|
||||||||||
3
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar