Jumat, 28 September 2018

Laporan Observasi Muatan Lokal Kelas 5 SDN Selapura 01 Tegal










LAPORAN OBSERVASI MUATAN LOKAL KELAS V
SDN SELAPURA 01
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal.

Dosen Pengampu: Dra. Umi Setijowati, M.Pd




Oleh:
Abdul Aziz
1401415322
Rombel 6E






PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Peraturan Menteri nomor 79 tahun 2014 pasal 1 menegaskan, muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 yang dijelaskan dalam pasal 4 ayat 1 menyebutkan bahwa bahasa merupakan bagian dari kurikulum muatan lokal yang diimplementasikan dalam pembelajaran muatan lokal di Sekolah Dasar, salah satunya Bahasa Jawa.
Mata pelajaran muatan lokal yang tercantum dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran ialah mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai mata pelajaran wajib untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar sebagai tingkatan terbawah mempunyai kurikulum muatan lokal bahasa Jawa sebagai acuan kegiatan belajar mengajar. Di dalam Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa 2013, pembelajaran bahasa Jawa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan para peserta didik dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, dengan tujuan agar bahasa dan kebudayaan Jawa sebagai bahasa daerah tetap terjaga kelestariannya. Selain itu, pembelajaran bahasa Jawa juga diarahkan pada apresiasi terhadap hasil karya kesusastraan Jawa yang banyak mengandung nilai-nilai budi pekerti. Agar siswa mampu berkomunikasi dengan baik, pembelajaran bahasa Jawa diarahkan untuk membekali siswa terampil berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis dengan etika yang benar. Siswa dilatih lebih banyak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, tidak dituntut lebih banyak untuk menguasai pengetahuan tentang bahasa. Selain memberikan bekal penguasaan keterampilan berbahasa Jawa,  pembelajaran Bahasa Jawa di jenjang sekolah dasar, melalui pembelajaran keterampilan berbicara juga membekali peserta didik mengenai kesantunan berbahasa sesuai dengan konteks budaya Jawa.
Kerjasama yang baik antara guru dan siswa dapat mewujudkan tercapainya tujuan kurikulum muatan lokal Bahasa Jawa. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana realita yang terjadi di dunia pendidikan dalam implementasi kurikulum muatan lokal. Observasi ini dilakukan dengan metode wawancara dan pengamatan di SD Negeri Selapura 01 lebih khususnya pada kelas V untuk mengetahui implementasi kurikulum muatan lokal.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa latar belakang yang mendasari implementasi muatan lokal di SD Negeri Selapura 01?
2.      Apa tujuan pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01?
3.      Mata pelajaran apa saja yang di ajarkan dalam pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 kelas V?
4.      Bagaimana proses pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V?
5.      Bagaimana tingkat keberhasilan proses pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui latar belakang yang mendasari implementasi muatan lokal di SD Negeri Selapura 01
2.      Untuk mengetahui tujuan pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01
3.      Untuk mengetahui mata pelajaran apa saja yang di ajarkan dalam pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 kelas V
4.      Untuk mengetahui proses pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V?
5.      Untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V?

D.    Manfaat
1.      Mengetahui latar belakang yang mendasari implementasi muatan lokal di SD Negeri Selapura 01
2.      Mengetahui tujuan pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01
3.      Mengetahui mata pelajaran apa saja yang di ajarkan dalam pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 kelas V
4.      Mengetahui proses pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V?
6.      Mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran muatan lokal di SD Negeri Selapura 01 pada kelas V.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pelaksanaan Observasi dan Wawancara
1.      Waktu dan Tempat Observasi
Hari/tanggal   : Kamis, 26 April 2018
Waktu                        : 08.00 – selesai
Tempat           : SD Negeri Selapura 01
Alamat           : Jl. Serayu, RT/02 RW/03, Desa Selapura, Kecamatan
  Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah 52451
2.      Sasaran Observasi dan Wawancara
Kelas              : V (Lima)
Jumlah siswa  : 41
Nama Guru    : Muflikhun, S.Pd
Nama Kepala Sekolah : Sugiyatmi, S.Pd.,M.Pd

B.     Pedoman Wawancara
No
Pertanyaan
1
Menurut Bapak/Ibu, apa yang melatarbelakangi pentingnya pembelajaran muatan lokal dalam pembelajaran di sekolah dasar?
2
Tujuan apa yang diharapkan dari implementasi muatan lokal di sekolah dasar?
3
Apa kurikulum yang digunakan pada muatan lokal di SDN Selapura 01?
4
Apa saja mata pelajaran muatan lokal yang di terapkan di SDN Selapura 01?
5
Media pembelajaran apa saja yang digunakan dalam proses pembelajaran muatan lokal Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris di kelas V?
6
Apa saja hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran muatan lokal Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris di kelas V?
7
Bagaimana tingkat keberhasilan tujuan pembelajaran muatan lokal Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris di kelas V?
C.    Hasil Wawancara
1.      Latar Belakang Pentingnya Muatan Lokal di Sekolah Dasar
Latar belakang muatan lokal di SDN Selapura 01, menurut kepala sekolah yaitu sesuai dengan Peraturan Menteri nomor 79 tahun 2014 pasal 1 menegaskan, muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 yang dijelaskan dalam pasal 4 ayat 1 menyebutkan bahwa bahasa merupakan bagian dari kurikulum muatan lokal yang diimplementasikan dalam pembelajaran muatan lokal di Sekolah Dasar.

2.      Tujuan Muatan Lokal di Sekolah Dasar
Kurikulum muatan lokal bertujuan untuk mendukung dan memperkuat pencapaian tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan dasar. Untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi, pelaksanaan kurikulum muatan lokal harus mempertimbangkan keanekaragaman adat istiadat, tatacara dan tata krama pergaulan, kesenian, bahasa, maupun keterampilan fungsional yang menunjukkan adanya ciri khas tradisional di tiap-tiap daerah. Banyak hal yang perlu dilestarikan dan ditingkatkan pengembangannya melalui program muatan lokal di Sekolah Dasar. Peserta didik harus memiliki wawasan yang mantap mengenai lingkungannya. Mereka harus mengembangkan dan melestarikan sumber daya alam, kualitas manusia, dan kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional dan daerah.
Ruang lingkup isi muatan lokal didasarkan pada keadaan daerah, kebutuhan lingkungan dan kebutuhan siswa yang akan belajar. Ruang lingkup muatan lokal disekolah dapat berupa: bahasa daerah, bahasa asing (arab, Inggris, Mandarin dan Jepang), kesenian daerah, keterampilan dan  kerajinan daerah, adat istiadat (termasuk tata krama dan budi pekerti), dan pengetahuan tentang karakteristik lingkungan sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan. Setiap sekolah dapat memilih dan melaksanakan muatan lokal sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi masyarakat, serta kemampuan dan kondisi sekolah.
Ruang lingkup yang sangat luas tersebut juga akan menjadikan ciri khas setiap sekolah. Kelebihan muatan lokal ini akan memberikan pengetahuan yang berbeda untuk siswanya. Termasuk muatan lokal keterampilan yang merupakan salah satu muatan lokal yang berbeda dengan yang lain. Keterampilan yang diberikan menjadikan bekal untuk siswa dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

3.      Kurikuum Muatan Lokal SDN Selapura 01
Kurikulum merupakan suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses berlajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Kurikulum yang diterapkan pendidikan di Indonesia terutama pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar sekarang ini ada dua yaitu Kurikulum KTSP 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan Kurikulum 2013 (Kurtilas).KTSP 2006 merupakan kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia, sedangkan kurikulum 2013 merupakan kurikulum penyempurna dari KTSP 2006 yang disusun guna memperbaiki sistem pendidikan yang dianggap kurang tepat.
Kurikulum yang diterapkan di SD Negeri Selapura 01 Kabupaten Tegal dalam proses pembelajaran adalah kurikulum 2013. Menurut kepala sekolah SD Negeri Selapura 01 Kabupaten Tegal kurikulum 2013 memang memiliki banyak kelebihan yaitu guru lebih ringan dalam pemberian materi karena dalam kurtilas anak dituntut untuk mandiri serta anak dapat mengeksplor pengetahuan secara mandiri, selain itu anak tidak perlu membawa buku yang terlalu banyak dan kurikulum 2013 menjadikan anak lebih kreatif serta pembelajaran lebih menyenangkan karena banyak metode yang ada dalam kurikulum 2013. Namun untuk kurikulum muatan lokal yang di terapkan di SDN Selapura masih menggunakan Kurikulum KTSP 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu dari perangkat pembelajaran. RPP yang digunakan di SD Negeri Selapura 01 masih menggunakan RPP berbasis kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Guru menggunakan RPP yang disusun bersama-sama dari hasil perkumpulan guru. Ini berarti bahwa guru kurang mengembangkan RPP di setiap pembelajaran muatan lokal mata pelajaran bahasa Inggris. Guru hanya mengandalkan RPP dari hasil perkumpulan guru dan tidak mengembangkannya lagi.

4.      Mata Pelajaran Muatan Lokal SDN Selapura 01
Mata pelajaran muatan lokal yang diterapkan di SDN Selapura 01 ada dua mata pelajaran yaitu Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris. Mata pelajaran Bahasa Jawa dipilih karena untuk melestarikan salah satu kebudayaan yang ada di jawa tengah yaitu Bahasa Jawa. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat mengenal, memahami, dan mengembangkan Bahasa Jawa. Sewdangkan Bahasa Inggris di pilih sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal karena menurut kepala sekolah bahasa inggris merupakan bahasa yang sangat penting di era globalisasi seperti sekarang, sehingga di harapkan paling tidak peserta didik dapat menguasai dasar-dasar bahasa inggris, agar menjadi bekal peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu SMP. Namun mata pelajaran bahasa inggris di SD Selapura di terapkan hanya pada kelas tinggi, yaitu kelas 4, 5, dan 6. Berbeda dengan bahasa jawa yang di terapkan di kelas rendah dan kelas tinggi.




5.      Media Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris
a.       Bahasa Jawa
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V menjelaskan bahwa media pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Misalnya materi tentang cerita Pandhawa bisa menggunakan gambar wayang Pandhawa yang tersedia di kelas. Selain itu guru juga menggunakan media pembelajaran audio visual seperti video pembelajaran tembang Macapat Gambuh, dan menggunakan papan gambar Aksara Jawa untuk menjelaskan materi Aksara Jawa. Guru juga memanfaatkan sumber media yang ada di lingkungan sekitar sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas seperti penggunaan perpustakaan sekolah sebagai sumber media untuk belajar.
b.      Bahasa Inggris
Sedangkan untuk mata pelajaran bahasa inggris media pelajaran yang di gunakan hanya buku-buku yang ada di sekolah, karena untuk media-media yang lain belum ada atau sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran bahasa inggris belum tersedia.

6.      Hambatan Proses Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris
a.      Bahasa Jawa
Hambatan yang berasal dari guru yaitu teknik mengajar yang disajikan guru kurang menarik dan tidak sesuai dengan kemampuan siswa. Siswa sekolah dasar masih berada pada tahap operasional kongkret. Sehingga dalam pembelajaran guru dituntut untuk memberikan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan siswa.
Guru masih dominan menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah) secara klasik. Metode pembelajaran ceramah menjadikan siswa kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai secara optimal.
Muatan lokal Bahasa Jawa juga mengajarkan tentang unggah-ungguh Bahasa Jawa dari tingkat ngoko, krama lugu, sampai krama alus. Kompetensi yang diharapkan dari pembelajaran bahasa jawa salah satunya mampu berbahasa dengan unggah-ungguh Bahasa Jawa yang baik dalam kehidupan sehari-hari siswa. Namun kenyataan yang ada, sebagian besar siswa belum mampu memahami tingkatan Bahasa Jawa dengan baik. Hal ini menjadikan  guru harus mampu mengajarkan cara menggunakan Bahasa Jawa yang baik dan benar kepada siswa. Kemampuan guru dalam berbahasa Jawa juga mempengaruhi kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan baik, karena hakikatnya siswa sekolah dasar akan lebih cepat meniru apa yang diajarkan oleh gurunya.
b.      Bahasa Inggris
Sedangkan hambatan pada pelajaran bahasa inggris yaitu hanya pada sarana prasarana dalam menunjang pembelajaran bahasa inggris, seperti media, sumber belajar yang sangat kurang untuk memenuhi pembelajaran yang efektif. Selain sarana prasarana menurut guru bahasa inggris yaitu membelajarkan bahasa inggris di nkelas 4,karena menurut beliau mengapa menjadi hambatan karena peserta didik kelas 4 masih pertama kali belajar bahasa inggris.












7.      Keberhasilan Pembelajaran Muatan Lokal
a.       Bahasa Jawa
Dalam proses pembelajaran materi membaca dan menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa legena (lengkap 20 huruf), siswa menguasai materi sekitar 70% karena masing-masing siswa ada yang cepat dalam memahami isi materi dan ada juga yang butuh waktu lama untuk mengerti isi materi yang di sampaikan oleh guru. Namun dalam pelaksanaan sudah sesuai dengan RPP dan silabus yang dibuat oleh guru kelas. Simber belajarnya pun sudah cukuo lengkap, sehingga mempermudah proses pelaksanaan pembelajaran di kelas. Di tunjang dengan adanya tugas terstruktur dan tugas individu yang diberikan guru kepada siswanya.
b.      Bahasa Inggris
Untuk tingkat keberhasilan pembelajaran bahasa inggris menurut guru kelas V sudah mencapai keberhasilan, dalam arti ketika siswa diberikan lembar evaluasi, 80% dari jumlah siswa dapat memenuhi KKM yang sudah di tetapkan di SD tersebut.















8.      Dokumentasi




9.      Contoh RPP Muatan Lokal, Mata Pelajaran Bahasa Jawa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan      : SD Negeri Selapura 01
Mata Pelajaran            : Bahasa Jawa
Tema                           : Unit 1
Alokasi Waktu            : 2 x 35 Menit
Materi Pokok              : Teks Deskripsi Peristiwa Budaya
Kelas/Semester            : VI/1
Alokasi Waktu            : 2 x 35 Menit

A.      KOMPETENSI INTI
       KI-2    :      Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga dan guru.
       KI-3    :      Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain
       KI-4 :         Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis dan sistematis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia



B.       KOMPETENSI DASAR
       KD.1.1       Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Jawa sebagai bahasa Ibu.
KD.2.1       Mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa jawa sebagai jatidiri, sarana mendekatkan diri kepada sang Pencipta, menghormati dan menghargai ajaran agama yng dianutnya.
       KD.3.1       Memahami teks deskripsi tentang peristiwa budaya.
                         
C.      INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.1.1 Mengartikan kata-kata sulit yang terdapat dalam teks deskripsi tentang peristiwa budaya.
3.1.2 Menjawab pertanyaan tentang isi teks peristiwa budaya.
3.1.3 Menentukan pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.
3.1.4 Menceritakan kembali isi teks tentang peristiwa budaya ragam krama..
                                                                                                     
D.      TUJUAN PEMBELAJARAN
  1. Melalui metode ceramah bervariasi, peserta didik dapat mengartikan kata-kata sulit yang terdapat dalam teks deskripsi tentang peristiwa budaya.
  2. Melalui metode tanya jawab, peserta didik dapat menjawab pertanyaan tentang isi teks peristiwa budaya.
  3. Melalui metode pemberian tugas, peserta didik dapat menuliskan dan menyampaikan pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.
  4. Melalui metode diskusi, peserta didik dapat menceritakan kembali isi teks tentang peristiwa budaya ragam krama.
Karakter siswa yang diharapkan:
Bekerja sama dalam tim, Percaya Diri, Kreatif, Aktif, dan Jujur





E.       DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
·           Teks deskripsi peristiwa budaya (15-20 kalimat).
·           Kata-kata sulit yang terdapat dalam teks deskripsi.
·           Pertanyaan dan jawaban tentang isi teks deskripsi.
·           Cara menyampaikan pokok-pokok isi teks deskripsi.
·           Cara menceritakan isi teks deskripsi.
F.       PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1.         Pendekatan
Pendekatan Saintifik
2.         Metode
·           Diskusi dan Presentasi
·           Tanya jawab
·           Penugasan
·           Ceramah

G.      MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1.      Media/Alat/Bahan
·           Perlengkapan untuk apersepsi dan eksplorasi berupa cassete recorder slide/VCD/DVD/LCD
·           Power Point dan Video tentang peristiwa budaya.
·           Teks deskripsi peristiwa budaya.
2.      Sumber Belajar
·           Buku Ajar Basa Jawa
Trimo, Im Tri Suyoto dan Sri Sunarsih. 2014. Remen Basa Jawi Kanggo SD/MI Kelas 6. Jakarta: Erlangga. Halaman 1 – 17.
·           Kumpulan teks deskripsi






H.      LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
·       Guru mengucapkan salam ketika memasuki ruang kelas.
·       Berdoa bersama sebelum memulai pelajaran.
·       Guru memeriksa kehadiran siswa, kerapian berpakaian, dan posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
·       Guru melakukan apersepsi dengan menayangkan video pembelajaran atau menyanyikan sebuah lagu.
·       Guru memotivasi keaktifan siswa dengan melakukan tanya jawab.
·       Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran.
15 menit
Inti
Eksplorasi, Menyimak dan Mengamati
·      Guru memberikan pengantar materi tentang peristiwa budaya melalui metode ceramah, dan peserta didik menyimak penjelasan dari guru.

Mengamati (observing)
·      Peserta didik membaca pemahaman teks deskripsi peristiwa budaya dengan judul “Sekaten”.
·      Peserta didik mencatat tentang kata-kata sulit yang terdapat dalam teks peristiwa budaya “Sekaten”

Menanya (questioning)
·      Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memperoleh informasi melalui kegiatan tanya jawab.
·      Peserta didik bertanya jawab tentang kata-kata sulit yang terdapat dalam teks peristiwa budaya “Sekaten”
·      Peserta didik bertanya jawab tentang isi teks peristiwa budaya “Sekaten”

Mengumpulkan informasi / mencoba
(experimenting)
·      Guru membentuk 4 kelompok diskusi, dengan kemampuan yang heterogen.
·      guru menjelaskan teknis pelaksanaan diskusi dan presentasi.
·      Peserta didik berdiskusi tentang pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.
·      Peserta didik berdiskusi tentang cara isi teks tentang peristiwa budaya secara tertulis dalam ragam krama.
·      Pada saat jalannya diskusi, guru membimbing diskusi dan berjalan keliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk memastikan bahasa setiap anggota berpartisipasi aktif.

Menalar/ Mengasosiasi (associating)
·      Peserta didik berlatih cara menyampaikan pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.
·      Peserta didik berlatih cara menceritakan isi teks tentang peristiwa budaya secara tertulis dalam ragam krama.
Mengomunikasikan (communicating)
·      Setelah diskusi, setiap kelompok maju ke depan kelas untuk memaparkan hasil diskusinya. Bagi kelompok yang tidak sedang memaparkan hasil diskusi, menyimak.
·      Perwakilan kelompok menyampaikan pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.
·      Perwakilan kelompok menceritakan isi teks tentang peristiwa budaya secara tertulis dalam ragam krama. Guru memberikan penguatan kepada seluruh siswa mengenai jawaban yang diharapkan. Guru juga memberikan kesempatan pada seluruh peserta didik untuk memberikan komentar dari jawaban yang ada. Guru dapat menguatkan jawaban-jawaban yang ada.
40 menit
Penutup
·         Guru dan peserta didik membuat kesimpulan kegiatan hari ini.
·         Peserta didik melaksanakan evaluasi sebagai refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan.
·         Peserta didik yang mencapai KKM melakukan kegiatan pengayaan dan peserta didik yang belum mencapai KKM melakukan kegiatan remidi.
·         Peserta didik mendapat tugas yang harus dikerjkaan di rumah sebagai tindak lanjut hasil pembelajaran.
·         Guru memotivasi peserta didik untuk belajar dengan baik dan menyampaikan rencana pembelajaran dalam pertemuan berikutnya.
·         Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan membaca hamdallah dan salam.
15 menit

I.         PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN, REMIDIAL DAN PENGAYAAN
1.      Jenis Tes
·           Tertulis                           : Penugasan dan Evaluasi
·           Tidak Tertulis                 : Diskusi
2.      Instrumen Penilaian
·           Penilaian Afektif           : Sosial, Keaktifan dan Religius
·           Penilaian Kognitif          : Diskusi Kelompok dan Evaluasi
·           Penilaian Psikomotor     : Performance (bercerita teks deskripsi)

J.        LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Materi Pembelajaran
Lampiran 2. Media Pembelajaran
Lampiran 3. Lembar Diskusi dan Instrumen Penilaian

Tegal,     Mei 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                           Guru Kelas VI



Sutiswo, S.Pd.                                                            Abdul Aziz, S.Pd.
NIP.                                                                            NIP
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Materi Pelajaran
Sekaten

     Sekaten inggih menika upacara pengetan Maulid Nabi ingkang kaleksanan pitung dinten, awit surya kaping 5 wulan Mulud ngantos dumugi 12 Mulud. Prosesi ingkang sepisanan inggih menika mboyong 2 gamelan pusaka saking kraton dhateng Masjid Agung Solo. Kekalih gamelan kalawau nggadhahi asma piyambak-piyambak. Ingkang sepisan inggih menika gamelan Kyai Guntur Madu, ingkang dipunpanggenaken wonten sisih kidul Masjid Agung Solo. Dene ingkang satunggalipun, inggih menika gamelan Kyai Guntur Sari ingkang dipunpanggenaken wonten sisih ler. Gamelan menika dipuntabuh gantosan awit enjang ngantos dumugi tengah dalu. Para abdi dalem ingkang putri sami ndhahar kinang ingkang dipunwadhahi conthong. Jajanan khas Sekaten inggih menika cabuk rambak, wedang rondhe, ndhog asin, lan sekul liwet.
     Sasampunipun pengetan Sekaten kaleksanan pitung dinten, ing surya kaping 12 Mulud dipunwontenaken adicara Grebeg Mulud. Wonten mrika wonten upacara slametan lan arak-arakan gunungan saking kraton dumugi Masjid Agung. Gunungan menika karonce dening kacang-kacangan, woh-wohan, sayuran, lan sanes-sanesipun. Nalikanipun gunungan sampun dumugi Masjid Agung, gunungan menika dados rebutan sedaya masyarakat ingkang mirsani adicara menika. Pangajabipun mugi angsal berkah lan rejeki ingkang lancar. Adicara Sekatenan menika dipunpungkasi mangsulaken gamelan pusaka dhateng Kraton.








Lampiran 3. Lembar Diskusi dan Instrumen Penilaian

A.      PENILAIAN SIKAP

RUBRIK PENILAIAN SIKAP

Nama               :
Kelas               :
Semester          :
Petunjuk          :
Berilah tanda centang (√) pada kolom “selalu”, “sering”, “kadang-kadang”, atau “tidak pernah” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

No
Kriteria
Perilaku/Sikap
Muncul/Dilakukan
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah
1
Jujur
Tidak berbohong





Tidak mencontek





Mengerjakkan sendiri tugas yang diberikan pendidik, tanpa menjiplak tugas orang lain




Mengerjakan soal penilaian tanpa mencontek




Mengatakan dengan sesungguhnya apa yang terjadi atau yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari




Mau mengakui kesalahan atau kekeliruan




Mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan




Mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang diyakininya, walaupun berbeda dengan pendapat teman




Mengemukakan ketidaknyamanan belajar yang dirasakannya di sekolah






Membuat laporan kegiatan kelas secara terbuka (transparan)




2
Aktif
Aktif bertanya dan atau  menjawab pertanyaan dari guru




Aktif mengerjakan tugas atau soal di depan kelas




Aktif mengemukakan pendapat di depan kelas (presentasi)




aktif berpartisipasi dalam kegiatan diskusi




3
Percaya diri
Berani tampil di depan kelas





Mengemukakan pendapat terhadap suatu topik atau masalah




Berani mengemukakan pendapat




Mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal di papan tulis




Mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya orang lain




4
Kreatif
Kreatif dalam menyampai-kan informasi dan pendapatnya




Kreatif dalam kegiatan pembelajaran




Kreatif dalam mengatasi suatu masalah










DESKRIPTOR
Jujur
1
Jika siswa tidak pernah memunculkan sikap yang di harapkan
2
Jika siswa kadang-kadang memunculkan sikap yang di harapkan
3
Jika siswa sering memunculkan sikap yang di harapkan
4
Jika siswa selalu memunculkan sikap yang di harapkan
Aktif
1
Jika siswa tidak pernah memunculkan sikap yang di harapkan
2
Jika siswa kadang-kadang memunculkan sikap yang di harapkan
3
Jika siswa sering memunculkan sikap yang di harapkan
4
Jika siswa selalu memunculkan sikap yang di harapkan
Percaya diri
1
Jika siswa tidak pernah memunculkan sikap yang di harapkan
2
Jika siswa kadang-kadang memunculkan sikap yang di harapkan
3
Jika siswa sering memunculkan sikap yang di harapkan
4
Jika siswa selalu memunculkan sikap yang di harapkan
Kreatif
1
Jika siswa tidak pernah memunculkan sikap yang di harapkan
2
Jika siswa kadang-kadang memunculkan sikap yang di harapkan
3
Jika siswa sering memunculkan sikap yang di harapkan
4
Jika siswa selalu memunculkan sikap yang di harapkan


Skor Penilaian Sikap =






Penilaian Keaktifan Peserta Didik dalam Diskusi

LEMBAR PENILAIAN KEAKTIFAN SISWA DALAM DISKUSI

Berilah tanda centang (ü) pada bagian yang memenuhi kriteria.
No
Nama Siswa
Kriteria Penilaian
Mendengarkan
Komunikasi non verbal
Partisipasi
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
1













2













3













4













5













dst















RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Kriteria
Sangat Baik
(skor 4)
Baik
(skor 3)
Cukup
(skor 2)
Perlu Pendampingan (skor 1)
Mendengarkan
Selalu mendengarkan teman yang sedang berbicara
Mendengarkan teman yang berbicara namun sesekali masih perlu diingatkan.
Masih perlu diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara.
ü
Sering diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara namun tidak mengindahkan
Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, postur, ekspresi wajah, suara)
Merespon dan
menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.
Merespon dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
ü
Sering merespon kurang tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Partisipasi
(menyampaikan ide, perasaan, pikiran)
Isi pembicaraan
menginspirasi teman. Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi
Berbicara dan
menerangkan secara rinci, merespon sesuai dengan topik.
Berbicara dan menerangkan secara rinci,namun terkadang merespon kurang sesuai dengan topik.
Jarang berbicara selama proses diksusi berlangsung.
ü

PEDOMAN PENSKORAN

Penilaian     : 0
Contoh       :






                                                                                           




B.       PENILAIAN KOGNITIF

KISI-KISI
Satuan Pendidikan      : Sekolah Dasar
Tema                           :
Mata Pelajaran            : Basa Jawa
Kelas/ Semester           : VI / 1
Kurikulum                   : Kurikulum 2013

Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Ranah
Nomor Soal
Tingkat Kesulitan
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain.

3.1 Memahami teks deskripsi tentang peristiwa budaya

Teks deskripsi tentang peristiwa budaya
Mengartikan kata-kata sulit yang terdapat dalam teks deskripsi tentang peristiwa budaya

A

Menjawab pertanyaan tentang isi teks peristiwa budaya.

B
1-10

Menentukan pokok-pokok isi teks peristiwa budaya.

C

Menceritakan kembali isi teks tentang peristiwa budaya ragam krama

D



LEMBAR SOAL DISKUSI
Wacanen wacan ngisor iki!

Sekaten

     Sekaten inggih menika upacara pengetan Maulid Nabi ingkang kaleksanan pitung dinten, awit surya kaping 5 wulan Mulud ngantos dumugi 12 Mulud. Prosesi ingkang sepisanan inggih menika mboyong 2 gamelan pusaka saking kraton dhateng Masjid Agung Solo. Kekalih gamelan kalawau nggadhahi asma piyambak-piyambak. Ingkang sepisan inggih menika gamelan Kyai Guntur Madu, ingkang dipunpanggenaken wonten sisih kidul Masjid Agung Solo. Dene ingkang satunggalipun, inggih menika gamelan Kyai Guntur Sari ingkang dipunpanggenaken wonten sisih ler. Gamelan menika dipuntabuh gantosan awit enjang ngantos dumugi tengah dalu. Para abdi dalem ingkang putri sami ndhahar kinang ingkang dipunwadhahi conthong. Jajanan khas Sekaten inggih menika cabuk rambak, wedang rondhe, ndhog asin, lan sekul liwet.
     Sasampunipun pengetan Sekaten kaleksanan pitung dinten, ing surya kaping 12 Mulud dipunwontenaken adicara Grebeg Mulud. Wonten mrika wonten upacara slametan lan arak-arakan gunungan saking kraton dumugi Masjid Agung. Gunungan menika karonce dening kacang-kacangan, woh-wohan, sayuran, lan sanes-sanesipun. Nalikanipun gunungan sampun dumugi Masjid Agung, gunungan menika dados rebutan sedaya masyarakat ingkang mirsani adicara menika. Pangajabipun mugi angsal berkah lan rejeki ingkang lancar. Adicara Sekatenan menika dipunpungkasi mangsulaken gamelan pusaka dhateng Kraton.
A.      Miturut isine wacana dhuwur, isinana tabel ngisor iki, tembung kang dianggep susah lan pitakokane menyang bu Guru!
No
Tembung
Ngoko
Krama
Basa Indonesia
1.




2.




3.




4.




5.




6.




7.




8.




9.




10




dst





B.       Isenana pitakonane miturut isine wacan!

1.         Apa Sekaten kuwi?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2.         Kapan Sekaten iku dilaksanaaken?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3.         Pusaka saking pundi sing kangge Sekaten?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4.         Apa bae jajanan sing ana ing Sekaten?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5.         Pusaka apa sing dienggo Kyayi Guntur Madu?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
6.         Apa bae isinipun gunungan menika?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7.         Arak-arakan gunungan saking pundi tekan pundi?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
8.         Nalikanipun gunungan sampun dumugi Masjid Agung, apa sing di lakuaken masyarakat?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
9.         Apa sing di Pangajabipun acara Sekaten?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
10.     Apa Adicara Sekatenan menika?
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
         



C.      PENILAIAN PSIKOMOTOR
1.      Kisi-Kisi Bercerita  isi teks “Sekaten” di depan kelas menggunakan bahasa krama

KISI-KISI BERMAIN PERAN
Kompetensi Dasar
Indikator
Ranah Psikomotor
Tingkat Kesulitan
Menceritaaken isi teks deskripsi tentang Sekaten dengan ragam krama secara lisan
Menceritakan kembali isi teks Sekaten dengan ragam krama secara lisan
P2
Sukar

2.      Lembar Penilaian Bercerita

LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN

No
Nama Anak
Aspek Penilaian
Keaktifan dalam mengungkap-kan ide
Kemampuan berbicara lancar dengan lafal yang benar
Partisipasi dalam bercerita
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1










2










3
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Motivasi Kisah Pribadi

Perjuangan Seorang “Kuli Bangunan untuk Kuliah” Berdasarkan kisah nyata pribadi Oleh : Abdul Aziz Saya tidak pernah menyangka sa...