Rabu, 26 September 2018

Soal dan Jawaban UTS Makul Metode Penelitian Pendidikan


Description: Description: C:\Users\G40-30\AppData\Local\Temp\Rar$DRa0.813\hitam putih.jpg

ULANGAN TENGAH SEMESTER

disusun untuk memenuhi ulangan tengah semester mata kuliah
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN


Dosen Pengampu:
Moh. Fathurrohman, S. Pd., M. Sn.



oleh:
Abdul Aziz
1401415322
5E



JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017


Soal Ujian:
1.      Buatlah analisis perbedaan kuantitatif dan kualitatif di beberapa jenis aspek
2.      Buatlah 5 judul penelitiaan yang bersumber dari fenomena sosial di masyarakat. Judul tidak boleh menduplikasi dari judul penelitian/buku yang sudah ada
3.      Buatlah 5 contoh judul penelitian kuantitatif baik eksperimen maupun non eksperimen
4.      Dalam bidang pendidikan terdapat banyak sekali permasalahan-permasalahan yang diselesaikan melalui proses penelitian. Berhubungan dengan hal tersebut, buatlah rancangan penelitian eksperimen sederhana dalam bidang pendidikan. Dalam rancangan tersebut buat dan tentukanlah:
a)      Judul Penelitian
b)      Variabel bebas dan terikat (minimal 3)
c)      Hipotesis penelitian
d)     Sampel penelitian dan tentukan mana sebagai landasan kontrol dan eksperimen
e)      design penelitian
f)       instrumen dan teknik pengumpulan data






















Jawab:
1.        Menurut buku Sugiono, ada beberapa perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif:

NO
Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
1.
A.  Desain
1.    Spesisifk, jelas, rinci
2.    Ditentukan secara mantap sejak awal
3.    Menjadi pegangan langkah demi langkah
A.  Desain
1.    Umum
2.    Fleksibel
3.    Berkembang dan muncul dalam proses penelitian
2.
B.  Tujuan
1.    Menunukkan hubungan antar variabel
2.    Menguji teori
3.    Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
B.  Tujuan
1.    Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
2.    Menemukan teori
3.    Menggambarkan relitas yang komplek
4.    Memperoleh pemahaman makna
3.
C.  Teknik Pengumpulan Data
1.    Kuisioner
2.    Observasi dan wawancara terstruktur
C.   Teknik engumpulan Data
1.    ParticIPSnt observation
2.    In depth interview
3.    Dokumentasi
4.    Tringulasi
4.
D.  Instrumen Penelitian
1.    Tes, angket, wawancara terstruktur
2.    Instrumen yang telah terstandar
D.  Instrumen Penelitian
1.    Peneliti sebagai instrumen
2.    Buku catatan, tape recorder, kamera dll
5.
E.  Data
1.    Kuantitatif 
2.    Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen
E.  Data
1.    Deskristif kualitatif
2.    Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll
6.
F.   Sampel
1.    Besar
2.    Representatif
3.    Sedapat mungkin random 
4.    Ditentukan sejak awal
F.   Sampel
1.    Kecil
2.    Tidak representatif
3.    Purposive, snoeball
4.    Berkembang selama proses penelitian
7.
G.  Analisis
1.    Setelah selesai pengumpulan data
2.    Deduktif 
3.    Menggunakan statistic untuk menguji hipotesis
G. Analisis
1.    Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
2.    Induktif
3.    Mencari pola, model, tema, teori
8.
H.  Hubungan dengan Responden
1.    Dibuat berjarak
2.    Kedudukan peneliti lebih tinggi darIPSda responden
3.    Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
H.  Hubungan dengan Responden
1.     Empati, akrab
2.     Kedudukan sama
3.     Jangka lama sampai ditemukan hipotesis/ teori
9.
I.     Usulan Desain
1.    Luas dan rinci
2.    Literatur yang berhubungan dengan variabel yang diteliti
3.    Prosedur spesifik
4.    Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
5.    Hipotesis dirumuskan dengan jelas
6.    Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan
I.      Usulan Desain
1.    Singkat
2.    Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
3.    Prosedur bersifat umum masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
4.    Tidak dirumuskan hipotesis
5.    Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
10.
J.    Kapan Penelitian Dianggap Selesai?
Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan
J.    Kapan Penelitian Dianggap Selesai?
Setelah tidak ada data yang dianggap baru
11.
K. Kepercayaan Terhadap Hasil Penelitian
Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen
K. Kepercayaan Terhadap Hasil Penelitias
Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian

Sedangkan, terdapat analisis lain berkaitan dengan perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif. Kelima belas aspek tersebut ialah sebagai berikut.
1)        Aspek Pendekatan Metodologis
Pada pendekatan kuantitatif, jenis-jenis bidang pendekatan ialah eksperimen, hard data, empirik, positivistik, fakta nyata di masyarakat dan statistik, eksperimen, survai, interview terstruktur, dan seterusnya. Pada pendekatan kualitatif, jenis-jenis bidang pendekatan ialah etnography, tugas lapangan, soft data, interaksionisme simbolik, naturalistik, deskriptif, pengamatan dengan keterlibatan peran, phenomenology, data dokumenter, studi kasus, studi sejarah deskriptif, dan studi lingkungan kehidupan, observasi, review dokumen, partisIPSn observer dan story.
2)        Aspek Konseptualisasi
Pada pendekatan kuantitatif, jenis-jenis konseptual kunci ialah variabel, validitas, reliable, signifikansi, hipotesis, replikasi, dan seterusnya. Pada pendekatan kualitatif, jenis-jenis konseptual kunci ialah: makna, akal sehat, pengertian, batasan situasi, fakta kehidupan sehari-hari, proses, kontruksi sosial, dan sebagainya. Pada umumnya pendekatan kunci berasal dari obyek penelitian alamiah dan biarlah apa adanya, jangan diintervensi, ataupun diubah.
3)        Aspek Tokoh-tokoh Pelopornya
Pada pendekatan kuantitatif, tokoh-tokoh beraliran positivistik seperti Emile Durkhein, L. Guttman, Fred Kerlinger, Donald Cambell, dan Peter Rossi. Rata-rata beliau adalah ahli yang percaya pada ilmu pasti dan eksak dengan rumus-rumus kuantum yang kuat. Pada pendekatan kualitatif, tokoh-tokoh beraliran Pragmatik seperti Max Weber, Charles Horton Cooley, Harold Garfinkel, Margaret Mead, Anselm Strauss, Herbert Blumer, Erving Goffman, George H. Mead, dan Burney Glaser. Kebanyakan dari mereka, walaupun ada yang ahli ilmu-ilmu eksak, ialah dari jenis-jenis ilmu kemanusiaan misalnya kedokteran, psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi dan kebudayaan.
4)        Aspek Orientasi Teoretik
Pada pendekatan kuantitatif dasar teorinya ialah struktural fungsional, positivisme, behaviorisme, logika empirik dan sistem teoritik. Mereka mengutamakan teori yang tersistematik, jelas dan pasti. Pada pendekatan kualitatif, dasar teoritiknya ialah simbolik interaksionisme, etnometodologi, phenomenologik, kebudayaan, dan sebagainya. Para kualitan ini mengutamakan bukan teori yang pasti atau mapan, mereka berteori tentang fenomena-fenomena manusia dari aspek simbol, etnik, dan seterusnya. Sesuatu yang dapat saja berubah, bahkan ada aliran ekstrim yang kualitatif dengan meniadakan teori dalam penelitian.
5)        Aspek Jenis Ilmunya
Bidang ini agak terbaur dan berubah secara nuansa (range), artinya sulit untuk menspesifikan (koridor, kotak) ilmunya an sich. Namun kecenderungan ada ilmu-ilmu yang memiliki pendekatan ambivalen sekaligus. Kecenderungan kuantitatif terdapat pada ilmu-ilmu teknik, pasti dan alam, ekonomi, psikologi, sosiologi, computer science, dan seterusnya. Kecenderungan kuanlitatif terdapat pada ilmu-ilmu humaniora, sejarah, sosiologi, anthropologi, ilmu kebudayaan, dan seterusnya. Akhir-akhir ini ada ilmu yang memiliki pendekatan kedua-duanya seperti sosiologi, kedokteran, perilaku, ekonomi deskriptif, dan seterusnya.
6)        Aspek Tujuan atau Target
Pada pendekatan kuantitatif arah dan fokus suatu penelitian ialah melalui uji teoritik, membangun atau menyusun fakta dan data, deskripsi statistik, kejelasan hubungan dan prediksi. Berarti tiap langkah mengutamakan aksioma, rumus, dan soal-soal penyelesaian dan mengatasi persoalan secara langsung. Pada pendekatan kualitatif arah dan fokus suatu penelitian ialah membangun teori dari data atau fakta, mengembangkan sintesa interaksi dan teori-teori yang dibangun dari fakta-fakta mendasar (grounded) mengembangkan pengertian, dan sebagainya. Berarti tiap langkah mengutamakan proses, apa adanya dan tanpa dibatasi norma-norma, rumus, dan seterusnya.
7)        Aspek Korelasi dengan Responden
Pada pendekatan kuantitatif diperlukan ukuran short term atau long term, jarak dengan yang diteliti, menilai sebagai peneliti penuh terhadap yang diteliti, dominasi pada peneliti, dan seterusnya. Mereka menghadapmukakan peneliti orang dan diteliti obyek dengan aneka ulah, aturan dan norma. Pada pendekatan kualitatif diperlukan hubungan yang sederajat dan tidak terbatas atau membedakan antara yang meneliti dan diteliti. Hubungan ialah emphatik, equilitarian, kontak yang intensif, interview mendalam, dan sebagainya. Mereka yang meneliti harus tenggelam atau sama derajat dengan yang diteliti. Bila perlu mereka berkedok sebagai informan rahasia di tengah penelitiannya. Mereka “penetrating” (menembus) di tengah masalahnya.
8)        Aspek Instrumen dan Perlengkapan
Pada pendekatan kuantitatif, maka perlengkapan seperti kuesioner, inventories, komputer, indeks, pengukuran dari rumus-rumus, dan seterusnya. Jelas mereka menerapkan aplikasi teknik rumus dan kepastian. Pada pendekatan kualitatif, maka perlengkapan seperti tape recorder, audiovisual, dan seterusnya yang diperlukan. Mereka menganggap “The researcher is often the only instrument”.
9)        Aspek Pendekatan terhadap Populasi
Pada pendekatan kuantitatif dipergunakan rechecking berupa kontrol, validitas, reification, obtrusiveness, dan seterusnya. Mereka mempergunakan kontrol yang jelas dengan pengulangan proses menuju pada kebenaran tujuan penelitian. Pada pendekatan kualitatif dipergunakan time consuming, reduksi data, reliabilitias, dan seterusnya.
10)    Aspek Desain
Pada pendekatan kuantitatif, mereka menginginkan disain yang terstruktur, terorganisasi, urut, bagan yang sistematik. “Design is a detailed plan of operation”. Pada pendekatan yang kualitatif, mereka menginginkan disain yang fleksibel, umum, dan muncul dengan sendirinya. “Design is a punch as to how to you might proceed”. Oleh karena itu disain pendekatan kualitatif tidak pernah  uniform atau seragam.
11)    Aspek Penggalian Data Lapangan
Pada pendekatan kuantitatif, penggalian data dilakukan melalui coding kuantitatif, perhitungan, pengukuran, dan statistik. Kesemuanya diaplikasikan pada patokan umum dan diukur dengan patokan tersebut, untuk dinyatakan pembuktian diterima atau ditolak. Pada pendekatan kualitatif, penggalian data dilakukan melalui deskripsi obyek dan situasi, dokumentasi pribadi, catatan lapangan, fotografis, istilah-istilah atau jargonjargon kerakyatan, dokumentasi resmi, dan sebagainya. Tidak ada patokan absah dari peneliti, semua proses dianggap absah asal itu terjadi benar-benar (empirik) dan patokan baru diadakan setelah semua peristiwa terjadi.
12)    Aspek Pengambilan Sampel
Pada pendekatan kuantitatif, jumlah sampel harus terseleksi jelas, dengan cara acak, terstruktur, mana yang kelompok eksperimen dan mana yang kelompok kontrol. Sampel harus mewakili populasi (representatif). Pada pendekatan kualitatif, jumlah sampel tidak perlu besar, namun purposiveness, dapat berwujud sistem bola salju, analisis isi, historiografi, dan biographical evidence.
13)    Aspek Analisa Data
Pendekatan kuantitatif memakai penyimpulan analisa data berdasar deduksi, kesimpulan dari suatu koleksi data, akhirnya dihitung melalui perhitungan statistik. Analisa data kuantitatif membentuk batasan yang diterima atau ditolak oleh teori yang telah ada. Pendekatan kualitatif memakai penyimpulan konsep, induktif, model, tematik, dan sebagainya. Analisa data kualitatif dapat membentuk teori dan nilai yang dianggap berlaku di suatu tempat.
14)    Aspek Keabsahan Data
Pendekatan kuantitatif memakai kontrol berupa alat statistik, pengukuran, dan hasil-hasil yang relevan dengan rumus yang berlaku. Pendekatan kualitatif memakai kontrol berupa negative evidence, triangulasi, kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, dan konfirmabilitas. Alat-alat pada pendekatan berupa aktivitas paska penelitian untuk lebih meyakinkan dengan mengulang pemeriksaan data, bertanya obyektif pada para ahli, hubungan-hubungan yang pasti, kepercayaan yang berulang-ulang mempola, dan seterusnya.
15)    Aspek Penulisan Laporan
Pendekatan kuantitatif menulis laporan menurut bagan formal tetap, isi yang tetap, lengkap dan merupakan hasil laporan dan hasil uji dengan perhitungan dari lapangan penelitian yang empirik. Pendekatan kualitatif menulis laporan menurut logika penulis dalam urutan laporannya. Isi tidak menurut formalitas yang tetap, namun berupa rangkaian stories yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peneliti, terdiri dari story dengan penulisan yang dapat saja saling tumpang tindih namun bermakna.


2.        Judul Penelitian Kualitatif
a.       Pentingnya Perhatian Guru Kelas Terhadap Prestasi Siswa di Sekolah Dasar se-kecamatan Wonotunggal kabupaten Batang.
b.      Pengaruh Internet Terhadap Menurunnya Semangat Belajar Siswa di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang.
c.       Makna Menjadi Seorang Pendidik Bagi Guru Sekolah Dasar Negeri Dringo 02 Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang.
d.      Presepsi Guru Honorer se-Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang tentang Mutu Dinas Pendidikan Kabupaten Batang.
e.       Dampak pembangunan Jalan Tol pada masyarakat kabupaten Batang

3.        Judul Penelitian Kuantitatif
a.       Keefektifan Model Roll Playing terhadap Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia Kelas V Sekolah Dasar Negeri Dringo kecamatan Wonotunggal kabupaten Batang.
b.      Keefektifan teori Van Hiele Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V di SD Negeri Dringo kabupaten Batang.
c.       Perbandingan Metode Ceramah dan Metode Inkuiri yang Digunakan Oleh Guru dalam Penyampaian Pembelajaran IPS Kelas III di SD Negeri Kejambon 02 Kota Tegal.
d.      Hubungan Hasil Belajar Siswa Kelas V yang Belajar di Lembaga Pendidikan Non Formal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V yang Tidak Belajar di Lembaga Pendidikan Non Formal SD Negeri Dringo Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang.                                                                                                                                                                               
e.       Keefektifan Model STUDENT Teams-Achievement Divisions (STAD) Berbantuan Model Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Materi Sumber Daya Alam Kelas IV SD Negeri Beji 02.

4.         Penelitian Eksperimen
a.    Judul
Keefektifan Model Roll Playing terhadap Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia Kelas V Sekolah Dasar Negeri Dringo kecamatan Wonotunggal kabupaten Batang.
b.  Variabel
1)Variabel Bebas
    Model Roll Playing sebagai variabel bebas (X)
2)Variabel Terikat
    a)Hasil belajar siswa (Y1 )
    b)Aktivitas belajar siswa (Y2)
c.    Hipotesis Penelitian
1)   H0: Tidak ada perbedaan hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia peserta didik kelas V antara yang menggunakan model pembelajaran Roll Playing dan yang menggunakan pembelajaran konvensioal (µ1= µ2).
Ha: Ada perbedan hasil belajar IPS materi persiapan kemerdekaan republik indonesia peserta didik kelas V antara yang menggunakan model pembelajaran Roll Playing dan yang menggunakan pembelajaran konvensioal (µ1 ≠ µ2).
2)   H0: Hasil belajar IPS materi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia peserta didik kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol (µ1 µ2).
Ha: Hasil belajar IPS materi persiapan kemerdekaan republik indonesia peserta didik kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol (µ1 > µ2).

3)   H0: Tidak ada perbedaan aktivitas belajar setelah mempelajari IPS materi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia antara yang menggunakan model pembelajaran Roll Playing dan yang menggunakan pembelajaran konvensional (µ1 = µ2).
Ha: Ada perbedaan aktivitas belajar setelah mempelajari IPS materi mempertahankan kemerdekaan republik indonesia antara yang menggunakan model pembelajaran Roll Playing dan yang menggunakan pembelajaran konvensional (µ1 ≠ µ2).
4)   H0: Aktivitas belajar siswa kelas V materi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia kelas eksperimen tidak lebih tinggi dari kelas kontrol (µ1 = µ2).
Ha: Aktivitas belajar siswa kelas V materi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol (µ1 µ2).
d.   Sampel Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Beji 02 Kelas V. Sekolah ini pada kelas V memiliki kelas paralel yaitu kelas VA dengan VB. VA sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas VB sebagai kelas kontrol.
e.    Desain Penelitian
1)   Desain Penelitian
Karena dalam sebuah pembelajaran penulis tidak bisa mengontrol faktor-faktor diluar kendali peneliti, sehingga peneliti mengambil desain penelitian eksperimen Quasi Experimental dengan jenis Nonequivalent Control Group Design. Desain penelitian ini digunakan karena kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design dapat digambarkan sebagai berikut:


O1          X          O2

O3                             O4
 
 
                                                     



 



Keterangan:
X  : perlakuan yang diberikan
O1 : keadaan awal kelas eksperimen                   
O2 : hasil penilaian setelah adanya perlakuan X                         
O3 : keadaan awal kelas kontrol                         
O4 : hasil penilaian kelas kontrol tanpa perlakuan khusus
Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan (X), sedangkan yang lain tidak. Kelompok yang tidak diberi perlakuan adalah kelompok kontrol. Kelompok O1 (eksperimen) diberi perlakuan (X) yaitu dengan model pembelajaran Roll Playing, sedangkan O3 tidak diberi perlakuan (X). Kelompok O1 dan O3 diberikan pretest. Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol dalam keadaan awal. Menurut Sugiyono (2011: 116) Kedua kelompok bisa dijadikan sebagai subjek penelitian jika memenuhi syarat, yaitu apabila hasil pretest antara kedua kelompok tidak berbeda secara signifikansi (O1 = O3). Setelah memenuhi syarat, kelompok eksperimen diberikan perlakuan, kemudian diadakan posttest untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan. Kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan tetapi tetap diadakan posttest. Hasil posttest pada kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding dampak perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen.

f.     Instrumen dan teknik pengumpulan data.
1)      Instrumen:
Lembar Observasi
Kisi-kisi soal evaluasi pembelajaran
Soal evaluasi pembelajaran (soal tes tertulis)
2)      Teknik pengumpulan data:
Observasi (pengamatan)
Tes
Dokumentasi



























DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Priyatno, D. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom.
Sugiono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixede Methods). Bandung: Alfabeta.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Motivasi Kisah Pribadi

Perjuangan Seorang “Kuli Bangunan untuk Kuliah” Berdasarkan kisah nyata pribadi Oleh : Abdul Aziz Saya tidak pernah menyangka sa...