
ULANGAN
TENGAH SEMESTER
disusun untuk memenuhi ulangan tengah semester mata kuliah
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
Dosen
Pengampu:
Moh. Fathurrohman, S. Pd., M. Sn.
oleh:
Abdul
Aziz
1401415322
5E
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
Soal Ujian:
1.
Buatlah
analisis perbedaan kuantitatif dan kualitatif di beberapa jenis aspek
2.
Buatlah
5 judul penelitiaan yang bersumber dari fenomena sosial di masyarakat. Judul
tidak boleh menduplikasi dari judul penelitian/buku yang sudah ada
3.
Buatlah
5 contoh judul penelitian kuantitatif baik eksperimen maupun non eksperimen
4.
Dalam
bidang pendidikan terdapat banyak sekali permasalahan-permasalahan yang diselesaikan
melalui proses penelitian. Berhubungan dengan hal tersebut, buatlah rancangan
penelitian eksperimen sederhana dalam bidang pendidikan. Dalam rancangan
tersebut buat dan tentukanlah:
a)
Judul
Penelitian
b)
Variabel
bebas dan terikat (minimal 3)
c)
Hipotesis
penelitian
d)
Sampel
penelitian dan tentukan mana sebagai landasan kontrol dan eksperimen
e)
design
penelitian
f)
instrumen
dan teknik pengumpulan data
Jawab:
1.
Menurut buku Sugiono, ada beberapa perbedaan antara
penelitian kualitatif dan kuantitatif:
NO
|
Metode
Kuantitatif
|
Metode
Kualitatif
|
1.
|
A. Desain
1.
Spesisifk, jelas, rinci
2.
Ditentukan secara mantap sejak awal
3.
Menjadi pegangan langkah demi langkah
|
A. Desain
1.
Umum
2.
Fleksibel
3.
Berkembang
dan muncul dalam proses penelitian
|
2.
|
B. Tujuan
1.
Menunukkan hubungan antar variabel
2.
Menguji teori
3.
Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
|
B. Tujuan
1.
Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
2.
Menemukan teori
3.
Menggambarkan relitas yang komplek
4.
Memperoleh pemahaman makna
|
3.
|
C. Teknik
Pengumpulan Data
1.
Kuisioner
2.
Observasi dan wawancara terstruktur
|
C.
Teknik engumpulan Data
1.
ParticIPSnt
observation
2.
In depth
interview
3.
Dokumentasi
4.
Tringulasi
|
4.
|
D. Instrumen
Penelitian
1.
Tes, angket, wawancara terstruktur
2.
Instrumen yang telah terstandar
|
D. Instrumen
Penelitian
1.
Peneliti sebagai instrumen
2.
Buku catatan, tape recorder, kamera dll
|
5.
|
E. Data
1.
Kuantitatif
2.
Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan
menggunakan instrumen
|
E. Data
1.
Deskristif kualitatif
2.
Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan
responden, dll
|
6.
|
F.
Sampel
1.
Besar
2.
Representatif
3.
Sedapat mungkin random
4.
Ditentukan sejak awal
|
F.
Sampel
1.
Kecil
2.
Tidak
representatif
3.
Purposive,
snoeball
4.
Berkembang
selama proses penelitian
|
7.
|
G. Analisis
1.
Setelah
selesai pengumpulan data
2.
Deduktif
3.
Menggunakan
statistic untuk menguji hipotesis
|
G. Analisis
1.
Terus
menerus sejak awal sampai akhir penelitian
2.
Induktif
3.
Mencari pola, model, tema, teori
|
8.
|
H. Hubungan
dengan Responden
1.
Dibuat berjarak
2.
Kedudukan peneliti lebih tinggi darIPSda responden
3.
Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
|
H. Hubungan
dengan Responden
1.
Empati, akrab
2.
Kedudukan sama
3.
Jangka lama sampai ditemukan hipotesis/ teori
|
9.
|
I.
Usulan Desain
1.
Luas dan rinci
2.
Literatur yang berhubungan dengan variabel yang
diteliti
3.
Prosedur spesifik
4.
Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
5.
Hipotesis dirumuskan dengan jelas
6.
Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke
lapangan
|
I.
Usulan Desain
1.
Singkat
2.
Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak
menjadi pegangan utama
3.
Prosedur bersifat umum masalah bersifat sementara dan
akan ditemukan setelah studi pendahuluan
4.
Tidak dirumuskan hipotesis
5.
Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal
dari lapangan
|
10.
|
J.
Kapan Penelitian Dianggap Selesai?
Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat
diselesaikan
|
J.
Kapan Penelitian Dianggap Selesai?
Setelah tidak ada data yang dianggap baru
|
11.
|
K. Kepercayaan
Terhadap Hasil Penelitian
Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen
|
K. Kepercayaan
Terhadap Hasil Penelitias
Pengujian
kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian
|
Sedangkan,
terdapat analisis lain berkaitan dengan perbedaan antara penelitian kualitatif
dengan kuantitatif. Kelima belas aspek tersebut ialah sebagai berikut.
1)
Aspek
Pendekatan Metodologis
Pada
pendekatan kuantitatif, jenis-jenis bidang pendekatan ialah eksperimen, hard
data, empirik, positivistik, fakta nyata di masyarakat dan statistik,
eksperimen, survai, interview terstruktur, dan seterusnya. Pada pendekatan
kualitatif, jenis-jenis bidang pendekatan ialah etnography, tugas lapangan, soft
data, interaksionisme simbolik, naturalistik, deskriptif, pengamatan dengan
keterlibatan peran, phenomenology, data dokumenter, studi kasus, studi sejarah
deskriptif, dan studi lingkungan kehidupan, observasi, review dokumen, partisIPSn
observer dan story.
2)
Aspek
Konseptualisasi
Pada
pendekatan kuantitatif, jenis-jenis konseptual kunci ialah variabel, validitas,
reliable, signifikansi, hipotesis, replikasi, dan seterusnya. Pada
pendekatan kualitatif, jenis-jenis konseptual kunci ialah: makna, akal sehat,
pengertian, batasan situasi, fakta kehidupan sehari-hari, proses, kontruksi
sosial, dan sebagainya. Pada umumnya pendekatan kunci berasal dari obyek
penelitian alamiah dan biarlah apa adanya, jangan diintervensi, ataupun diubah.
3)
Aspek
Tokoh-tokoh Pelopornya
Pada
pendekatan kuantitatif, tokoh-tokoh beraliran positivistik seperti Emile
Durkhein, L. Guttman, Fred Kerlinger, Donald Cambell, dan Peter Rossi.
Rata-rata beliau adalah ahli yang percaya pada ilmu pasti dan eksak dengan
rumus-rumus kuantum yang kuat. Pada pendekatan kualitatif, tokoh-tokoh
beraliran Pragmatik seperti Max Weber, Charles Horton Cooley, Harold Garfinkel,
Margaret Mead, Anselm Strauss, Herbert Blumer, Erving Goffman, George H. Mead,
dan Burney Glaser. Kebanyakan dari mereka, walaupun ada yang ahli ilmu-ilmu
eksak, ialah dari jenis-jenis ilmu kemanusiaan misalnya kedokteran, psikologi,
sosiologi, antropologi, ekonomi dan kebudayaan.
4)
Aspek
Orientasi Teoretik
Pada
pendekatan kuantitatif dasar teorinya ialah struktural fungsional, positivisme,
behaviorisme, logika empirik dan sistem teoritik. Mereka mengutamakan teori
yang tersistematik, jelas dan pasti. Pada pendekatan kualitatif, dasar
teoritiknya ialah simbolik interaksionisme, etnometodologi, phenomenologik,
kebudayaan, dan sebagainya. Para kualitan ini mengutamakan bukan teori yang
pasti atau mapan, mereka berteori tentang fenomena-fenomena manusia dari aspek
simbol, etnik, dan seterusnya. Sesuatu yang dapat saja berubah, bahkan ada
aliran ekstrim yang kualitatif dengan meniadakan teori dalam penelitian.
5)
Aspek
Jenis Ilmunya
Bidang
ini agak terbaur dan berubah secara nuansa (range), artinya sulit untuk
menspesifikan (koridor, kotak) ilmunya an sich. Namun kecenderungan ada
ilmu-ilmu yang memiliki pendekatan ambivalen sekaligus. Kecenderungan
kuantitatif terdapat pada ilmu-ilmu teknik, pasti dan alam, ekonomi, psikologi,
sosiologi, computer science, dan seterusnya. Kecenderungan kuanlitatif terdapat
pada ilmu-ilmu humaniora, sejarah, sosiologi, anthropologi, ilmu kebudayaan,
dan seterusnya. Akhir-akhir ini ada ilmu yang memiliki pendekatan kedua-duanya
seperti sosiologi, kedokteran, perilaku, ekonomi deskriptif, dan seterusnya.
6)
Aspek
Tujuan atau Target
Pada
pendekatan kuantitatif arah dan fokus suatu penelitian ialah melalui uji
teoritik, membangun atau menyusun fakta dan data, deskripsi statistik,
kejelasan hubungan dan prediksi. Berarti tiap langkah mengutamakan aksioma,
rumus, dan soal-soal penyelesaian dan mengatasi persoalan secara langsung. Pada
pendekatan kualitatif arah dan fokus suatu penelitian ialah membangun teori
dari data atau fakta, mengembangkan sintesa interaksi dan teori-teori yang
dibangun dari fakta-fakta mendasar (grounded) mengembangkan pengertian,
dan sebagainya. Berarti tiap langkah mengutamakan proses, apa adanya dan tanpa
dibatasi norma-norma, rumus, dan seterusnya.
7)
Aspek
Korelasi dengan Responden
Pada
pendekatan kuantitatif diperlukan ukuran short term atau long term,
jarak dengan yang diteliti, menilai sebagai peneliti penuh terhadap yang
diteliti, dominasi pada peneliti, dan seterusnya. Mereka menghadapmukakan
peneliti orang dan diteliti obyek dengan aneka ulah, aturan dan norma. Pada
pendekatan kualitatif diperlukan hubungan yang sederajat dan tidak terbatas
atau membedakan antara yang meneliti dan diteliti. Hubungan ialah emphatik,
equilitarian, kontak yang intensif, interview mendalam, dan sebagainya.
Mereka yang meneliti harus tenggelam atau sama derajat dengan yang diteliti.
Bila perlu mereka berkedok sebagai informan rahasia di tengah penelitiannya.
Mereka “penetrating” (menembus) di tengah masalahnya.
8)
Aspek
Instrumen dan Perlengkapan
Pada
pendekatan kuantitatif, maka perlengkapan seperti kuesioner, inventories,
komputer, indeks, pengukuran dari rumus-rumus, dan seterusnya. Jelas mereka
menerapkan aplikasi teknik rumus dan kepastian. Pada pendekatan kualitatif,
maka perlengkapan seperti tape recorder, audiovisual, dan seterusnya yang
diperlukan. Mereka menganggap “The researcher is often the only instrument”.
9)
Aspek
Pendekatan terhadap Populasi
Pada
pendekatan kuantitatif dipergunakan rechecking berupa kontrol,
validitas, reification, obtrusiveness, dan seterusnya. Mereka
mempergunakan kontrol yang jelas dengan pengulangan proses menuju pada
kebenaran tujuan penelitian. Pada pendekatan kualitatif dipergunakan time
consuming, reduksi data, reliabilitias, dan seterusnya.
10)
Aspek
Desain
Pada
pendekatan kuantitatif, mereka menginginkan disain yang terstruktur,
terorganisasi, urut, bagan yang sistematik. “Design is a detailed plan of
operation”. Pada pendekatan yang kualitatif, mereka menginginkan disain
yang fleksibel, umum, dan muncul dengan sendirinya. “Design is a punch as to
how to you might proceed”. Oleh karena itu disain pendekatan kualitatif
tidak pernah uniform atau seragam.
11)
Aspek
Penggalian Data Lapangan
Pada
pendekatan kuantitatif, penggalian data dilakukan melalui coding kuantitatif,
perhitungan, pengukuran, dan statistik. Kesemuanya diaplikasikan pada patokan
umum dan diukur dengan patokan tersebut, untuk dinyatakan pembuktian diterima
atau ditolak. Pada pendekatan kualitatif, penggalian data dilakukan melalui
deskripsi obyek dan situasi, dokumentasi pribadi, catatan lapangan, fotografis,
istilah-istilah atau jargonjargon kerakyatan, dokumentasi resmi, dan
sebagainya. Tidak ada patokan absah dari peneliti, semua proses dianggap absah
asal itu terjadi benar-benar (empirik) dan patokan baru diadakan setelah semua
peristiwa terjadi.
12)
Aspek
Pengambilan Sampel
Pada
pendekatan kuantitatif, jumlah sampel harus terseleksi jelas, dengan cara acak,
terstruktur, mana yang kelompok eksperimen dan mana yang kelompok kontrol.
Sampel harus mewakili populasi (representatif). Pada pendekatan kualitatif,
jumlah sampel tidak perlu besar, namun purposiveness, dapat berwujud
sistem bola salju, analisis isi, historiografi, dan biographical evidence.
13)
Aspek
Analisa Data
Pendekatan
kuantitatif memakai penyimpulan analisa data berdasar deduksi, kesimpulan dari
suatu koleksi data, akhirnya dihitung melalui perhitungan statistik. Analisa
data kuantitatif membentuk batasan yang diterima atau ditolak oleh teori yang
telah ada. Pendekatan kualitatif memakai penyimpulan konsep, induktif, model,
tematik, dan sebagainya. Analisa data kualitatif dapat membentuk teori dan
nilai yang dianggap berlaku di suatu tempat.
14)
Aspek
Keabsahan Data
Pendekatan
kuantitatif memakai kontrol berupa alat statistik, pengukuran, dan hasil-hasil
yang relevan dengan rumus yang berlaku. Pendekatan kualitatif memakai kontrol
berupa negative evidence, triangulasi, kredibilitas, dependabilitas,
transferabilitas, dan konfirmabilitas. Alat-alat pada pendekatan berupa
aktivitas paska penelitian untuk lebih meyakinkan dengan mengulang pemeriksaan
data, bertanya obyektif pada para ahli, hubungan-hubungan yang pasti,
kepercayaan yang berulang-ulang mempola, dan seterusnya.
15)
Aspek
Penulisan Laporan
Pendekatan
kuantitatif menulis laporan menurut bagan formal tetap, isi yang tetap, lengkap
dan merupakan hasil laporan dan hasil uji dengan perhitungan dari lapangan
penelitian yang empirik. Pendekatan kualitatif menulis laporan menurut logika
penulis dalam urutan laporannya. Isi tidak menurut formalitas yang tetap, namun
berupa rangkaian stories yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peneliti,
terdiri dari story dengan penulisan yang dapat saja saling tumpang
tindih namun bermakna.
2.
Judul Penelitian
Kualitatif
a. Pentingnya Perhatian
Guru Kelas Terhadap Prestasi Siswa di Sekolah Dasar se-kecamatan Wonotunggal
kabupaten Batang.
b. Pengaruh
Internet Terhadap Menurunnya Semangat Belajar Siswa di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten
Batang.
c. Makna Menjadi
Seorang Pendidik Bagi Guru Sekolah Dasar Negeri Dringo 02 Kecamatan Wonotunggal
Kabupaten Batang.
d. Presepsi Guru
Honorer se-Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang tentang Mutu Dinas Pendidikan
Kabupaten Batang.
e. Dampak
pembangunan Jalan Tol pada masyarakat kabupaten Batang
3.
Judul Penelitian
Kuantitatif
a.
Keefektifan Model Roll Playing terhadap Hasil Belajar IPS
Materi Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia
Kelas V Sekolah Dasar Negeri Dringo kecamatan Wonotunggal kabupaten Batang.
b.
Keefektifan
teori Van Hiele Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika
Kelas V di SD Negeri Dringo kabupaten Batang.
c. Perbandingan
Metode Ceramah dan Metode Inkuiri yang Digunakan Oleh Guru dalam Penyampaian
Pembelajaran IPS Kelas III di SD Negeri Kejambon 02 Kota Tegal.
d.
Hubungan
Hasil Belajar Siswa Kelas V yang Belajar di Lembaga Pendidikan Non Formal
dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V yang Tidak Belajar di Lembaga Pendidikan Non
Formal SD Negeri Dringo Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang.
e.
Keefektifan
Model STUDENT Teams-Achievement Divisions
(STAD) Berbantuan Model Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar
Materi Sumber Daya Alam Kelas IV SD Negeri Beji 02.
4.
Penelitian
Eksperimen
a.
Judul
Keefektifan Model Roll Playing terhadap Hasil Belajar IPS
Materi Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia
Kelas V Sekolah Dasar Negeri Dringo kecamatan Wonotunggal kabupaten Batang.
b. Variabel
1)Variabel Bebas
Model Roll Playing sebagai variabel bebas (X)
2)Variabel Terikat
a)Hasil
belajar siswa (Y1 )
b)Aktivitas
belajar siswa (Y2)
c.
Hipotesis Penelitian
1)
H0:
Tidak ada perbedaan hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia peserta
didik kelas V antara yang menggunakan model pembelajaran Roll Playing dan yang menggunakan pembelajaran konvensioal (µ1=
µ2).
Ha: Ada perbedan hasil belajar IPS materi persiapan
kemerdekaan republik indonesia peserta didik kelas V antara yang menggunakan
model pembelajaran Roll Playing dan
yang menggunakan pembelajaran konvensioal (µ1 ≠ µ2).
2)
H0:
Hasil belajar IPS materi mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia peserta didik
kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol (µ1 ≤ µ2).
Ha: Hasil belajar IPS materi persiapan
kemerdekaan republik indonesia peserta didik kelas eksperimen lebih baik daripada
kelas kontrol (µ1 > µ2).
3)
H0:
Tidak ada perbedaan aktivitas belajar setelah mempelajari IPS materi mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia antara yang
menggunakan model pembelajaran Roll
Playing dan yang menggunakan pembelajaran konvensional (µ1 =
µ2).
Ha: Ada perbedaan aktivitas belajar setelah
mempelajari IPS materi mempertahankan kemerdekaan republik indonesia antara
yang menggunakan model pembelajaran Roll
Playing dan yang menggunakan pembelajaran konvensional (µ1 ≠ µ2).
4)
H0:
Aktivitas belajar siswa kelas V materi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia kelas
eksperimen tidak lebih tinggi dari kelas kontrol (µ1 = µ2).
Ha: Aktivitas belajar siswa kelas V materi mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia kelas eksperimen
lebih tinggi dari kelas kontrol (µ1 ≠ µ2).
d.
Sampel Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Beji 02 Kelas V. Sekolah ini pada kelas V memiliki kelas paralel yaitu
kelas VA dengan VB. VA sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas VB sebagai
kelas kontrol.
e.
Desain Penelitian
1)
Desain Penelitian
Karena dalam sebuah
pembelajaran penulis tidak bisa mengontrol faktor-faktor diluar kendali
peneliti, sehingga peneliti mengambil desain penelitian eksperimen Quasi Experimental dengan jenis Nonequivalent Control Group Design.
Desain penelitian ini digunakan karena kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol tidak dipilih secara random. Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design dapat digambarkan sebagai
berikut:
|
![]() |
Keterangan:
X : perlakuan yang
diberikan
O1 : keadaan awal kelas eksperimen
O2 : hasil
penilaian setelah adanya perlakuan X
O3 : keadaan
awal kelas kontrol
O4 : hasil
penilaian kelas kontrol tanpa perlakuan khusus
Kelompok eksperimen
adalah kelompok yang diberi perlakuan (X), sedangkan yang lain tidak. Kelompok
yang tidak diberi perlakuan adalah kelompok kontrol. Kelompok O1
(eksperimen) diberi perlakuan (X) yaitu dengan model pembelajaran Roll Playing, sedangkan O3 tidak
diberi perlakuan (X). Kelompok O1 dan O3 diberikan pretest. Kedua kelompok tersebut diberi
pretest untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara kelompok eksperimen
dan kontrol dalam keadaan awal. Menurut Sugiyono (2011: 116) Kedua kelompok bisa
dijadikan sebagai subjek penelitian jika memenuhi syarat, yaitu apabila hasil
pretest antara kedua kelompok tidak berbeda secara signifikansi (O1 =
O3). Setelah memenuhi syarat, kelompok eksperimen diberikan
perlakuan, kemudian diadakan posttest untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang
diberikan. Kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan tetapi tetap diadakan
posttest. Hasil posttest pada kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding
dampak perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen.
f.
Instrumen dan
teknik pengumpulan data.
1)
Instrumen:
Lembar Observasi
Kisi-kisi soal evaluasi pembelajaran
Soal evaluasi pembelajaran (soal tes
tertulis)
2)
Teknik
pengumpulan data:
Observasi (pengamatan)
Tes
Dokumentasi
DAFTAR
PUSTAKA
Emzir.
2012. Metodologi Penelitian Pendidikan:
Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Priyatno, D. 2010. Paham
Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom.
Sugiono.
2010. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.
Sugiono.
2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixede
Methods). Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar